Menu

Gus Mendem Gus Mendem Author
Title: Beribadah Kepada Allah Dengan Sepenuh Hati
Author: Gus Mendem
Rating 5 of 5 Des:
Segala puji hanya milik Allah Azza wa Jalla, Tuhan seru sekalian alam. Shalawat dan salam semoga dilimpahkan-Nya kepada junjungan kita, bagi...

Segala puji hanya milik Allah Azza wa Jalla, Tuhan seru sekalian alam. Shalawat dan salam semoga dilimpahkan-Nya kepada junjungan kita, baginda Rasulullah Shalallahu alaihi wassalam beserta ahlul bait-nya, para shahabat Salaffus Shalih, para tabi'in, tabi'ut tabi'in serta seluruh umat Islam yang setia dan menegakkan ajaran-risalah beliau hingga akhir zaman.

ÙˆَÙ…َÙ† ÙŠَتَّÙ‚ِ اللَّÙ‡َ ÙŠَجْعَÙ„ Ù„َّÙ‡ُ Ù…َØ®ْرَجاً
"Barangsiapa yang bertakwa kepada Allah niscaya Dia akan mengadakan jalan keluar baginya. Dan memberinya rezeki dari arah yang tiada disangka-sangkanya." (QS Ath-Thalaq [65]: 2 -- 3).
  • Di antara kunci-kunci rezeki adalah beribadah kepada Allah sepenuhnya.
Makna Beribadah kepada Allah Sepenuhnya.
Hendaknya seseorang memahami bahwa yang dimaksud dgn “beribadah sepenuhnya” itu bukanlah dengan cara meninggalkan usaha untuk mendapatkan penghidupan dan duduk di masjid sepanjang siang dan malam.

Tetapi, yang dimaksud beribadah sepenuhnya kepada Allah (wallahu a'lam) adalah hendaknya seorang hamba beribadah dengan hati dan jasadnya, khusyu' dan merendahkan diri di hadapan Allah Yang Maha Esa, menghadirkan (dalam hati) betapa besar keagungan Allah, benar-benar merasa bahwa ia sedang bermunajat kepada Allah Yang Maha Menguasai dan Maha Menentukan. Yakni beribadah sebagaimana yang disebutkan dalam sebuah hadits yang artinya,
"Hendaknya kamu beribadah kepada Allah seakan-akan kamu melihat-Nya. Jika kamu tidak melihat-Nya maka sesungguhnya Dia melihatmu."

Janganlah engkau termasuk orang-orang yang (ketika beribadah) jasad mereka berada di masjid, sedang hatinya berada di luar masjid. "Beribadahlah sepenuhnya kepada-Ku."
Al-Mulla Ali al-Qari berkata, "Maknanya, jadikanlah hatimu benar-benar sepenuhnya (berkonsentrasi) untuk beribadah kepada Tuhanmu."
Imam Ahmad, at-Tirmidzi, Ibnu Majah, dan al-Hakim dari Abu Hurairah, dari Nabi beliau bersabda,

"Sesungguhnya Allah berfirman, 'Wahai anak Adam!, beribadahlah sepenuhnya kepada-Ku, niscaya Aku penuhi (hatimu yang ada) di dalam dada dengan kekayaan dan Aku penuhi kebutuhanmu. Jika tidak kalian lakukan, niscaya Aku penuhi tanganmu dengan kesibukan dan tidak Aku penuhi kebutuhanmu (kepada manusia)'."

Dalam hadits Qudsi tersebut diatas, Nabi SAW menjelaskan bahwasanya Allah menjanjikan kepada orang yang beribadah kepada-Nya sepenuhnya dengan dua hadiah, sebaliknya mengancam bagi yang tidak beribadah kepada-Nya sepenuhnya dengan dua siksa.

Adapun dua hadiah itu adalah :

  • Allah mengisi hati orang yang beribadah kepada-Nya sepenuhnya dengan kekayaan
  • serta memenuhi kebutuhannya.
Sedangkan dua siksa itu adalah:
  • Allah memenuhi kedua tangan orang yang tidak beribadah kepada-Nya sepenuhnya dengan berbagai kesibukan,
  • dan ia tidak mampu memenuhi kebutuhannya, sehingga ia tetap membutuhkan kepada manusia.
Imam al-Hakim dari Ma'qal bin Yasar ia berkata, Rasulullah bersabda,

"Tuhan kalian berkata, 'Wahai anak Adam, beribadahlah kepada-Ku sepenuhnya, niscaya Aku penuhi hatimu dengan kekayaan dan Aku penuhi kedua tanganmu dengan rezeki. Wahai anak Adam, jangan jauhi Aku sehingga Aku penuhi hatimu dengan kefakiran dan Aku penuhi kedua tanganmu dengan kesibukan'."

Dalam hadis yang mulia tersebut, Nabi mengabarkan tentang janji Allah, yang tak satu pun lebih memenuhi janji daripada-Nya berupa dua jenis pahala bagi orang yang benar-benar beribadah kepada Allah sepenuhnya. Yaitu, Allah pasti memenuhi hatinya dengan kekayaan dan kedua tangannya dengan rezeki.

  • Barangsiapa yang hatinya dikayakan oleh Yang Maha Memberi kekayaan, niscaya tidak akan didekati oleh kemiskinan selama-lamanya.
  • Dan barangsiapa yang kedua tangannya dipenuhi rezeki oleh Yang Maha Memberi rezeki dan Maha Perkasa, niscaya ia tidak akan pernah pailit selama-lamanya.
Namun sebaliknya,
  • Barangsiapa yang hatinya dipenuhi dengan kefakiran oleh Yang Maha Kuasa dan Maha Menentukan, niscaya tak seorang pun mampu membuatnya kaya.
  • Dan barangsiapa yang disibukkan oleh Yang Maha Perkasa dan Maha Memaksa, niscaya tak seorang pun yang mampu memberinya waktu luang.


[Sumber: Dr. Fadhl Ilahi | Kunci-Kunci Rizki Menurut Al-Qur'an dan As-Sunnah] 

Dari Author

Post a Comment

Post a Comment

 
Top