Zionisme merupakan gerakan politik di kalangan warga Yahudi yang mencuat pada tahun 1897. Gerakan politik tersebut didirikan oleh seorang wartawan Yahudi bernama Theodor Herzl.
Pada saat itu, warga Yahudi tersebar di seluruh Eropa. Mereka tak memiliki tanah dan negara yang menyatukan mereka. Satu-satunya yang mereka miliki adalah identitas darah Yahudi yang oleh Herzl ingin disatukan dalam kesatuan geografis, sebuah negara yang menaungi warga Yahudi.
Saat pertama kali dilontarkan Herzl, gagasan tersebut tak sepenuhnya diterima oleh para pemuka agama yahudi. Beberapa tokoh kunci seperti Martin Buber, Karl Popper, Hermann Cohen, hingga Judah L. Magnes dengan lantang menolak gagasan Herzl tersebut. Alasannya, gagasan tersebut akan sia-sia, tak sesuai dengan visi Yahudi yang justru harus menyebar ke seluruh dunia.
Meski mendapat penolakan, gerakan zionis itu sendiri pada akhirnya berhasil membangun negara Israel pada 14 Mei 1948. Persoalannya, tanah yang mereka ambil untuk dijadikan negara adalah tanah milik bangsa Palestina. Perang besar pun sempat tak terhindarkan.
Oleh sebab itu, muncul kemudian sebuah narasi yang lazim dikenal. Bahwa pemeluk Judaisme belum tentu pendukung zionisme. Tak semua orang Yahudi mendukung agresi pembentukan negara Israel.
Apa dan bagaimana hubungan Zionisme dengan kita, bangsa Indonesia?
Beberapa catatan berikut ini mungkin dapat menjelaskannya:
Zionisme
Post a Comment