Di dalam Al-Quran disebutkan Nabi Yusuf Alaihisalam [1745 -1635 SM] berhadapan dengan Al-Malik [1]
وَقَالَ ٱلْمَلِكُ إِنِّىٓ أَرَىٰ سَبْعَ بَقَرَٰتٍ سِمَانٍ يَأْكُلُهُنَّ سَبْعٌ عِجَافٌ وَسَبْعَ سُنۢبُلَٰتٍ خُضْرٍ وَأُخَرَ يَابِسَٰتٍ ۖ يَٰٓأَيُّهَا ٱلْمَلَأُ أَفْتُونِى فِى رُءْيَٰىَ إِن كُنتُمْ لِلرُّءْيَا تَعْبُرُونَ
Al-Malik berkata (kepada orang-orang terkemuka dari kaumnya): "Sesungguhnya aku bermimpi melihat tujuh ekor sapi betina yang gemuk-gemuk dimakan oleh tujuh ekor sapi betina yang kurus-kurus dan tujuh bulir (gandum) yang hijau dan tujuh bulir lainnya yang kering". Hai orang-orang yang terkemuka: "Terangkanlah kepadaku tentang ta'bir mimpiku itu jika kamu dapat mena'birkan mimpi" (QS. Yusuf: 43)
وَقَالَ فِرْعَوْنُ ٱئْتُونِى بِكُلِّ سَٰحِرٍ عَلِيمٍ
فَلَمَّا جَآءَ ٱلسَّحَرَةُ قَالَ لَهُم مُّوسَىٰٓ أَلْقُوا۟ مَآ أَنتُم مُّلْقُونَ
"Fir'aun berkata (kepada pemuka kaumnya): "Datangkanlah kepadaku semua ahli-ahli sihir yang pandai!. Maka tatkala ahli-ahli sihir itu datang, Musa berkata kepada mereka: "Lemparkanlah apa yang hendak kamu lemparkan". (QS. Yunus:79-80)
Bandingkan dengan Bible yang terbukti buta sejarah tentang siapa saja sesungguhnya yang pernah menjadi Penguasa Mesir Kuno selain Dinasti Fir’aun. Bible secara sembrono mengisahkan Yusuf dan Musa - dua tokoh sejarah dari dua jaman yang berbeda - sama-sama berhadapan dengan Firaun. Dan inilah yang kemudian dijadikan dasar tuduhan para orientalis dan misionaris Kristen pengekor mereka; bahwa Al-Quran telah melakukan anakronisme riwayat nabi Yusuf!
Alasannya, berdasarkan ayat-ayat Bible, Raja Mesir yang memerintah, baik pada jaman nabi Yusuf Alaihisalam maupun pada jaman Nabi Musa Alaihisalam bergelar Fir'aun. Tidak pernah ada Raja Mesir yang menggunakan gelar Al-Malik!
Perhatikan!
Penggalan kisah Nabi Yusuf Alaisalam dalam Bible:
[Kejadian 41:4] Lembu-lembu yang buruk bangunnya dan kurus badannya itu memakan ketujuh ekor lembu yang indah bangunnya dan gemuk itu. Lalu terjagalah Firaun.
Penggalan kisah Nabi Musa Alaihisalam dalam Bible:
[Keluaran 7:11] Kemudian Firaun pun memanggil orang-orang berilmu dan ahli-ahli sihir; dan merekapun, ahli-ahli Mesir itu, membuat yang demikian juga dengan ilmu mantera mereka.
Artinya, baik para pengarang maupun para tukang edit alkitab sama saja buta sejarahnya, karena sama-sama tidak mengetahui bahwa sesungguhnya Dinasti Fir'aun, Penguasa Mesir Kuno, pernah digantikan oleh Dinasti Hyksos selama lebih kurang 150 tahun sejak tahun 1700 s.d 1580 SM. Dan karena ketidaktahuan itulah kenapa kemudian Kejadian 41:4 dan Keluaran 7:11 yang mengisahkan riwayat Nabi Yusuf Alaihisalam yang hidup pada jaman Dinasty Hyksos dan Nabi Musa Alaihisalam yang hidup pada jaman Dinasti Firaun sama-sama diceritakan berhadapan dengan Firaun!
Darimana kita mengetahui hal ini?
Rahasia membaca tulisan Mesir kuno Hieroglyph yang tersembunyi selama berabad-abad, pada akhirnya berhasil dipecahkan oleh Jean Francois Cahampollion (1780 - 1832) pada tahun 1824. Sehingga dengan terbacanya lambang-lambang hieroglyph tsb, maka terkuaklah sejarah Mesir Kuno dengan sejelas-jelasnya, antara lain sejarah Dinasti Hyksos (Al-Malik = Raja Gembala) dari Kan'an yang pernah menaklukkan Mesir dan menumbangkan Dinasti Fir'aun.Dinasti Hyksos menguasai Mesir selama kurang lebih 150 tahun, mulai 1700-1580 SM. Dinasti Raja-Raja Hyksos, sebagai dinasti XV dan XVI mendapatkan legitimasi dalam Dokumen Hieroglyph yang tertera dalam Daftar Penguasa Mesir di Turin, sekitar tepi danau Manzala di mana terdapat reruntuhan kota Tanis. Kota ini pernah menjadi kota pelabuhan yang makmur. Tidak jauh dari daerah ini terletak situs Avaris, markas angkatan perang yang dibangun oleh Hyksos, Raja Gembala atau Raja Tanah Atas.Disebutkan dalam tulisan Hieroglyph tsb, The Hyksos, atau The Shepherd Kings (1730 – 1580 SM) menginvasi Mesir dan menundukkan Dinasti Pharao ke-15. Sedangkan Daftar Penguasa Mesir dari Dinasty Hyksos dimulai dari Salitis - Bnon - Apachnan (Khian) – Khamudi 16th Dynasty AnatHer – UserAnat – Semqen – Zaket – Wasa – Qar – Pepi III – Bebankh – Nebmaatre – Nikare II – Aahotepre – Aaneterire – Nubankhre – Nubuserre – Khauserre – Khamure – JacobEl – Yakbam – Yoam – Apophis (Auserre Apepi) – terakhir Amu, yang ditundukkan oleh Ahmose pada 1580 SM.Disebutkan juga dalam Hieroglyph di situs Turin itu bawa pernah terjadi para penguasa Mesir Kuno tidak bergelar Fir'aun (Per-Ah, Phar-Aoh) melainkan "Raja" (Al-Malik). Ini menunjukkan kebenaran Al-Quran yang sudah lebih dulu menjelaskanya 12 abad sebelum rahasia huruf hieroglyph terpecahkan pada tahun 1824!
Jadi, bicara tentang anakronisme riwayat Nabi Yusuf Alaihisalam dalam Al-Quran dan Bible, maka yang sesungguhnya paling pantas dan paling benar untuk dituding sebagai pelakunya adalah para pengarang dan tukang edit Bible sendiri!
Sedangkan orang-orang yang secara sembrono mengalamatkan tuduhan itu kepada Al-Quran berdasarkan cerita para pelaku ankronisme dalam alkitab tadi, jelas adalah orang-orang dengan kapasitas pengetahuan setingkat burung beo!
CATATAN KAKI:
[1] Al-Aziz (Arab:العزيز) adalah sebutan bagi bangsawan di Mesir kuno pada masa Nabi Yusuf. Al-Aziz dalam Al-Qur'an menurut para mufasir merupakan julukan bagi Qithfir atau Potifar (kepala pengawal Raja) yang membeli Yusuf. Yusuf sendiri nantinya juga akan menjabat dengan julukan tersebut. Dalam kisah Yusuf dalam Al-Qur'an, para bangsawan Mesir kuno tidak pernah dipanggil oleh rakyat dan pengikutnya dengan sebutan Raja atau Tuan, tetapi Al-Aziz.
[1] Al-Aziz (Arab:العزيز) adalah sebutan bagi bangsawan di Mesir kuno pada masa Nabi Yusuf. Al-Aziz dalam Al-Qur'an menurut para mufasir merupakan julukan bagi Qithfir atau Potifar (kepala pengawal Raja) yang membeli Yusuf. Yusuf sendiri nantinya juga akan menjabat dengan julukan tersebut. Dalam kisah Yusuf dalam Al-Qur'an, para bangsawan Mesir kuno tidak pernah dipanggil oleh rakyat dan pengikutnya dengan sebutan Raja atau Tuan, tetapi Al-Aziz.
Post a Comment
Post a Comment