Menu

Gus Mendem Gus Mendem Author
Title: Ilmu Iblis Seperti Ilmu Ulama. Bagaimana Dengan Ilmu Kita?
Author: Gus Mendem
Rating 5 of 5 Des:
Dari salahseorang sahabat guru saya ... ILMU IBLIS ITU SEPERTI ILMU ULAMA. BAGAIMANA DENGAN ILMU KITA? Jika kita bertanya tentang Al-Quran ...
Dari salahseorang sahabat guru saya ...
ILMU IBLIS ITU SEPERTI ILMU ULAMA. BAGAIMANA DENGAN ILMU KITA?

Jika kita bertanya tentang Al-Quran kepada iblis,
maka iblis mampu menerangkannya dengan sangat jelas,
sebab iblis tahu persis kapan setiap ayat Al-Quran turun dari langit
Jika kita bertanya tentang ilmu hadist kepada iblis,
maka iblis akan sangat lancar menjelaskannya,
sebab iblis tahu betul asbabul wurud dari setiap hadist
Jika kita bertanya tentang kisah para nabi kepada iblis,
iblis akan dengan tepat menceritakannya,
sebab iblis sudah ada bahkan sebelum nabi Adam diciptakan oleh Allah Subhanahu Wa Ta'ala.
  • iblis ahli Al-Quran
  • iblis ahli Hadist
  • iblis ahli Riwayat
  • iblis Ulama dalam segala ilmu
Tapi iblis tidak menjadi kekasih Allah, karena dalam diri iblis ada kesombongan yang diungkapkannya dengan ucapan,
"AKU LEBIH BAIK DARI DIA!"

Karenanya, semoga sedikit ilmu yang dianugerahkan oleh Allah Subhanahu Wa Ta'alla di hati kita tidak menjadikan kita sombong dalam segala urusan, tapi justru membuat kita semakin sadar bahwa ilmu tidak menjamin seorang pasti ta'at, shalih dan bertaqwa.

YANG SANGAT PERLU UNTUK SETIAP SAAT KITA TAKUTI JUSTRU DIRI KITA SENDIRI APABILA:
  • Hati ini kian mengeras dan sulit menerima nasehat, namun
  • sangat bijak menasehati.
  • Aku merasa paling benar, sehingga merendahkan orang lain.
  • Egoku terlalu tinggi, hingga merasa paling baik di antara yang baik-baik.
  • Aku lupa bercermin pada diri sendiri, namun sibuk berprasangka buruk terhadap orang lain.
  • Sedikit ilmu yang kufahami akan membuatku menjadi sombong, memandang orang lain berbeda denganku.
  • Lidahku makin lincah membicarakan aib orang lain, namun lupa pada aibku sendiri yang menggunung namun tak kunjung tuntas kubenahi.
  • Aku hanya hebat dalam berkata, namun buruk dalam berbuat.
  • Aku hanya cerdas dalam mengkritik orang lain, namun lemah dalam mengkoreksi diri sendiri.
  • Aku membenci dosa orang lain, namun saat berbuat dosa aku malah menyukainya.
Kiranya Allah Subhana Wa Ta'alla tak jemu untuk senantiasa menyadarkanku sehingga lebih rajin instrospeksi diri daripada mengurusi orang lain yang belum tentu perilaku dan tutur katanya lebih buruk daripada diriku. 
Amin.

SELALULAH MENJELAJAH KE DALAM HATI SENDIRI

Wallahu a'lam Bisyawwab
[Nasehat untuk diri sendiri - Jumat, 26 Oktober 2018]


Dari Author

Post a Comment

Post a Comment

 
Top