BAGI UMAT KRISTEN YANG MERAGUKAN KITABNYA TELAH DIPALSUKAN
Seorang pembaca melaporkan kasus peredaran beberapa buku Kristen yang menggugat keabsahan Al-Qur'an, salah satunya buku penginjilan berjudul "ISMAEL SAUDARAKU", ditulis oleh seseorang yang mengaku bernama Umar Tariqas. Buku 45 halaman ini menggugat empat tema Al-Qur'an yang membongkar otentisitas Bibel, doktrin penyaliban Yesus, doktrin ketuhanan Yesus, dan dogma Trinitas.
Pada bagian kedua “Bincang-Bincang Soal Isu Alkitabmu Palsu,” secara khusus Tariqas mengklaim umat Islam yang meyakini kepalsuan Alkitab (Bibel), sebagai keyakinan yang salah dan tak berdasar sama sekali:
“Tudingan Muslim dalam perkara “Alkitabmu palsu”, sulit dicarikan ayatnya dari Quran. Muslim hanya menuduh menurut kesan-kesan dan slogan yang telah ditanamkan dalam-dalam ke hati mereka melalui sejarah dan tradisi keagamaan yang sedemikian lama. Apa yang tertanam dalam, tentu sulit dibongkar oleh tangan-tangan luar. Oleh karena itu Anda tidak perlu membuang energi dengan adu ”jual-beli” argumentasi” (hal. 2).
Setelah itu, secara demonstratif Tariqas mengutip belasan ayat-ayat Al-Qur'an yang sering dikutip para mufassir untuk menyatakan kepalsuan kitab-kitab terdahulu, antara lain: QS 2:41, 2:42, 2:75, 2:79, 2:146, 3:71, 3:78, 4:46, 5:13, 5:14, dan 5:15. Menurut Tariqas, ayat-ayat ini sama sekali tidak menyatakan kepalsuan kitab-kitab terdahulu, melainkan hanya kecaman terhadap perilaku kaum yang hobi merubah kitab suci:
“Jadi, apa persisnya substansi Alkitab yang dipersoalkan oleh Muhammad disitu? Muhammad tidak pernah mempermasalahkan Kitab yang beredar, melainkan orang-orang yang melancungkan Kalimat-Nya dalam tutur katanya, dalam ajarannya, dan dalam otaknya karena kelupaan. Tidak ada ancaman Alkitab palsu yang dikhawatirkan atau yang diharamkan Muhammad” (hal. 4).
Aneh sekali jika Tariqas tidak bisa menangkap makna belasan ayat yang sudah sangat jelas menyatakan adanya tahrif (pemalsuan) kitab-kitab terdahulu.
Memang pada ayat tersebut tidak terdapat kalimat “Inilah Alkitab (Bibel), kitab yang palsu.” Tapi bila mau berpikir agak cerdas sedikit, ungkapan Al-Qur'an yang berisi fakta-fakta bahwa kaum Ahli Kitab sering melakukan pemalsuan terhadap ayat-ayat Allah, otomatis sekaligus bukti adanya kepalsuan Alkitab.
Dengan salah satu ayat saja dari belasan ayat yang disebutkan Tariqas, sudah lebih dari cukup untuk disimpulkan bahwa kitab-kitab terdahulu mengalami pemalsuan.
“Segolongan dari mereka (Yahudi) mendengar firman Allah, lalu mereka mengubahya setelah mereka memahaminya, sedang mereka mengetahui” (Qs Al-Baqarah 75).
Dalam ayat tersebut diungkapkan kata “yuharrifuunahu,” berasal dari kata “tahriif,” maksudnya melakukan penambahan dan pengurangan lafazh di dalam Taurat, atau menggantikan bagian-bagian tertentu dengan yang lain sehingga sesuai dengan selera dan hawa nafsu mereka.
Tahrif terhadap kitab suci adalah tindakan yang sangat berbahaya, karena bisa merubah status hukum dari halal menjadi haram, dan sebaliknya.
Karena sedemikian besar bahaya tahrif terhadap kitab suci, maka Allah melaknat dan mengancam pelakunya dengan siksaan yang maha dahsyat:
“Maka kecelakaan yang besar bagi orang-orang yang menulis Alkitab dengan tangan-tangan mereka sendiri, kemudian mereka mengatakan ini berasal dari Allah untuk mendapatkan keuntungan yang sedikit, Maka kecelakaan yang besar bagi mereka akibat tulisan tangan mereka, dan kecelakaan yang besar bagi mereka akibat perbuatan mereka” (Al-Baqarah 79).
Ancaman dengan menggunakan tiga kalimat “waylun” ini membuat bulu kuduk merinding. Menurut Al-Mu’jam al-Wasith, makna umum “waylun” adalah solusi paling buruk.” Sedangkan menurut tafsir Al-Wajiz li-Kitabillahil-‘Aziz, “waylun” adalah azab yang keras, kecelakaan besar, kutukan, kesengsaraan.
Dalam sebuah hadits disebutkan bahwa wail adalah sebuah lembah di neraka Jahanam. Rasulullah SAW bersabda: “Al-Wayl adalah sebuah lembah di Neraka Jahanam, yang orang kafir akan jatuh ke dalamnya selama 40 tahun sebelum mencapai dasarnya” (HR Tirmidzi, Ibnu Hibban, dan Al-Hakim).
Jadi, keyakinan umat Islam bahwa kitab-kitab terdahulu adalah akidah yang benar sesuai Al-Qur'an dan Sunnah. Karenanya, Rasulullah SAW mengajarkan agar umat Islam agar bersikap kritis terhadap apapun yang disampaikan oleh Ahli Kitab:
“Apabila ada ahli kitab yang berkata kepadamu, maka janganlah kamu benarkan dan jangan pula kamu dustakan. Katakanlah: “kami beriman kepada apa yang diturunkan kepada kami (Al-Qur’an) dan apa yang diturunkan kepada orang-orang sebelum kami dari Tuhan (Rabb) kami.” Apabila yang disampaikan itu haq (benar), janganlah kamu dustakan. Jika batil janganlah kamu benarkan” (HR Abu Daud)
Standar untuk menguji kebenaran kitab suci Yahudi dan Nasrani adalah Al-Qur’an. Jika sesuai dengan Al-Qur’an berarti ia benar, tetapi kita tidak bisa memandangnya sebagai firman Allah. Sebaliknya bila bertentangan berarti batil, dan kita wajib menolak kebatilan itu.
Misalnya, umat Islam beriman kepada Injil yang diwahyukan Allah SWT kepada Nabi Isa AS (Qs Al-Ma’idah 46). Meski dalam Alkitab (Bibel), kitab suci kristiani terdapat empat Injil yaitu Injil Matius, Injil Markus, Injil Lukas dan Injil Yohanes, namun umat Islam tidak boleh mengimani dan mengamini empat Injil Kristen ini sebagai wahyu Allah seratus persen. Karena keempat Injil ini sangat diragukan kebenarannya.
Menurut hasil penelitian 72 profesor dan pakar Bibel kaliber internasional yang tergabung dalam “The Jesus Seminar,” disimpulkan bahwa 82 persen kalimat yang redaksinya diucapkan Yesus di dalam kitab-kitab Injil, sebenarnya tidak pernah disabdakan oleh Yesus:
“Eighty-two percent of the words ascribed to Jesus in the Gospels were not actually spoken by him.” (Robert W Funk, Roy W Hoover, and The Jesus Seminar, The Five Gospels, What did Jesus Really Say?, hal. 5).
Para profesor dan ilmuwan Kristen itu begitu giat meneliti Bibel karena haus dan lapar akan kebenaran, dan kebenaran yang mereka simpulkan itu kemudian mereka publikasikan melalui penerbitan sebuah buku berjudul "The Five Gospels".
Berbeda dengan penginjil Tariqas yang malas membuang energi untuk berargumen dan meneliti, sehingga buta terhadap kondisi kitab sucinya sendiri.
Sikapilah fakta-fakta Bibel yang diungkap para ilmuwan Kristen ini dengan objektif, jujur dan lapang dada, supaya tidak jatuh dalam penyesalan abadi di Hari Pembalasan!
Teolog Kristen pun Mengakui Kepalsuan Bibel
Tariqas menuding keyakinan umat Islam terhadap kepalsuan Bibel sebagai slogan dan kesan-kesan yang tidak ada dalilnya. Bahkan ia menuduh umat Islam tidak memahami kandungan Al-Qur'an karena meyakini kepalsuan Bibel:
“Namun bila mereka itu Muslim, maka sulit untuk kita mencari dasar tuduhannya. Mungkin orang semacam ini kurang memahami ajaran Quran, atau terlanjur membutakan hatinya sendiri. Sekali Muslim menuding keabsahan Alkitab, mereka langsung masuk ke dalam dilema yang tidak terselesaikan” (hlm. 6).
Itu hanya retorika penginjil untuk menutupi kelemahan kitab sucinya. Keyakinan umat Islam bahwa kitab-kitab terdahulu sudah tidak asli, adalah akidah yang benar sesuai Al-Qur'an dan Sunnah. Justru mati-matian membela Bibel sebagai kitab suci yang otentik dan asli tanpa ada pemalsuan sedikit pun, adalah keyakinan yang menyalahi Alkitab (Bibel) sendiri.
Pasalnya, dalam terbitan Bibel sendiri diakui dan ditulis jelas bahwa banyak ayat-ayat yang benar-benar palsu. Misalnya, dalam Injil Markus 9 ayat 44 dan 46 tertulis:
“44 [di tempat itu ulatnya tidak akan mati, dan apinya tidak akan padam.] 45 Dan jika kakimu menyesatkan engkau, penggallah, karena lebih baik engkau masuk ke dalam hidup dengan timpang, dari pada dengan utuh kedua kakimu dicampakkan ke dalam neraka; 46 [di tempat itu ulatnya tidak akan mati, dan apinya tidak akan padam.]”
Tanda kurung dalam ayat 44 dan 46 itu bukan salah ketik maupun salah cetak, tapi menyimpan misteri teologis.
Dalam Bibel bahasa Melayu tahun 1929, kedua ayat yang divonis palsu oleh lembaga Katolik itu sama sekali tidak dicantumkan. Karenanya, dalam susunan ayat Bibel kuno itu terlihat itu loncat-loncat tidak memuat ayat 44 dan 46 (hlm 116). Tak ada penjelasan apapun mengapa ayatnya tidak urut dari ayat 43 loncat ke ayat 45, lalu dari ayat 45 loncat lagi ke 47.
Lembaga Biblika Indonesia (LBI) dalam “Kitab Suci Perjanjian Baru” terbitan Arnoldus Ende tahun 1977/1978, tanpa ragu-ragu memvonis keduanya sebagai ayat palsu dengan catatan kaki sebagai berikut:
“44, 46. Kedua ayat ini tidak asli dan hanya mengulang ayat 48.” (hlm 113).
Semakin jelas bahwa kepalsuan kitab terdahulu adalah keyakinan yang faktual, ilmiah dan sesuai dengan nas Ilahi. Sebaliknya, meyakini otentisitas Bibel adalah halusinasi yang sangat tidak Alkitabiah!
[A. Ahmad Hizbullah MAG | Suara Islam]
Ayat Ayat Emas Palsu
Demikian jelas terlihat bahwa Yesus diutus oleh Allah bukan untuk bangsa-bangsa di dunia, melainkan hanya untuk bangsa Israel, namun segala kesaksian beliau di dalam Alkitab tentang kebenaran ini terang-terangan diingkari oleh mereka yang justru mengaku sebagai pengikut setianya.
ReplyDeletePerhatikanlah lagi ayat-ayat penting di dalam Injil berikut ini:
"Ia akan melahirkan anak laki-laki dan engkau akan menamakan Dia Yesus, karena Dialah yang akan menyelamatkan umat-Nya dari dosa mereka." (Matius 1:23-24).
Jawab Yesus: "Aku diutus hanya kepada domba-domba yang hilang dari umat Israel." (Matius 15:24)
"Inilah hidup yang kekal itu, yaitu bahwa mereka mengenal Engkau, satu-satunya Allah yang benar, dan mengenal Yesus Kristus yang telah Engkau utus." (Yohanes 17:3)
Bandingkanlah dengan apa yang disebutkan di dalam Al-Qur'an berikut ini:
Ia (jibril) berkata: "Sesungguhnya aku ini hanyalah seorang utusan Tuhanmu, untuk memberimu seorang anak laki-laki yang suci." (QS Maryam[19]:19)
"Dan (ingatlah) ketika 'Isa ibnu Maryam berkata: "Hai Bani Israil, sesungguhnya aku adalah utusan Allah kepadamu, membenarkan kitab sebelumku, yaitu Taurat, mengabarkan ...." (QS. As-Shaaf[61]:6)
"Sesungguhnya Allah Dialah Tuhanku dan Tuhan kamu maka sembahlah Dia, ini adalah jalan yang lurus." (QS. Az-Zukhruf[43]:64)
Maha Benar Allah Dengan Segala Firman-Nya!
koreksi terhadap kejanggalan Alkitab pada mulanya adalah karena tdk ditemukannya nubuat tentang akan adanya (datangnya) Nabi Muhammad Saw didalam Alkitab yg dipedomani oleh kaum kristen (Nasrani) yg resmi sampai sekarang ini, ditambah penolakan lesan oleh kaum tersebut, memang sejak awal berkaryanya Sang Nabi Besar Muhammad Saw, kalo kita memperhatikan ketidaknyambaungan sejarah yg tertulis dalam Alkitab dan Alqur'an nampak sekali, karena hampir sebagian besar Info yg dipedomani Sang Nabi besar adalah cerita-cerita kaum Yahudi yg menolak dan tidak mempercayai kehadiran Yesus(Iessus/Isa) sebagai Sang Juru Selamat/Mesias untuk semua manusia, Namun seperti apapun koreksi ini bagus bisa menambah wawasan dan keaktifan kaum kristen (Nasrani) utk memahami sikap, pola pikir dan perilaku peng-iman dan yang bukan. Oke Lanjutlah terus dengan damai, semoga kita semua segera menemukan dan kebenaran Ilahi.
ReplyDeletesaya disini cm ingin bertanya kebenaran yang sesungguhnya dari alkitab dan al-quran .
ReplyDeleteyang saya ketahui nabi besar : nabi Muhammad SAW itu semua yg ditulisnya dalam al-quran adalah sama secara garis besar dgn apa yg ditulis di alkitab.
apakah itu benar ?
dgn kata lain dia hanya menyalin dari kitab yg sudah ada(kitab yahudi) pada tahun ke 700 saat agama islam muncul .
mohon infonya gan terimakasih ..
Tuhan Yesus Memberkati .
Saudara saya sangat menyarankan untuk mihat vidio zakir naik vs dr william campbel ( peraih nobel 2015) tentang quran and bible in the light of science, banyak sekali scientific error dalam bible lalu diluruskan dalan Al Quran, kalau Nabi Muhammad mengcopy paste dari bible, maka Nabi Muhammad perlu menjadi ilmuan modern dulu untuk mengkoreksi kesalahan-kesalahan bible tersebut.
DeleteDalam salah satu rukun iman umat islam adalah percaya kepada kitab2 yang telah diturunkan oleh ALLAH SWT kepada beberapa nabi nya. Kitab tersebut adalah Zabur, Taurat, Injul dan Alquran, Ke 4 kitab tersebut isi nya hampir sama dan saling melengkapi karena sumber cuma satu yaitu ALLAH SWT. Jadi tidak ada penjiplakan kalau satu ayat dalam kitab terdahulu ada juga dikitab sesudah nya itu hanya pengulangan karena jarak antara 1 kitab dengan kitab sesudah nya sangat jauh ada ratusan sampai ribuan tahun. tapi prinsipnya setiap kitab mengajarkan tauhid yaitu keesaan ALLAH SWT yaitu ALLAH SWT hanya satu dan semua mahluk bergantung pada-NYA.. Mohon maaf hanya injil (sekarang) yang isinya ada ada 2 tafsir, bbrp ayat menyatakan Tuhan itu satu dan isa (yesus) adalah utusan NYA, tapi ada juga ayat mayatakan yesus itu tuhan,,, mana yang benar silahkan menganalisa sendiri krn semua nabi yang diutus dibumi hanya mengakui 1 Tuhan kecuali kristen mengakui tuhan itu 3 dalam 1 atau 1 dalam 3.. Mohon maaf kalau salah. tks
Delete82% ayat injl itu palsu
ReplyDeleteSimple, dari BUAH nyalah engkau mengenal mereka. Bunuh kafir, pukul istri, poligami, cerai, bersekutu dgn jin (islam), mendoakan keselamatan muhammad 5x sehari, jihad, bidadari cantik di surga. Adalah contoh2 buah perbuatan daging yg bertentangan dgn moral umum namun halal bagi islam. Jelas islam adalah agama muhammad, perahu bagi muhammad utk membenarkan dosa
ReplyDeleteSeandainya main bunuh kafir dibenarkan, maka harusnya tidak ada agama lain selain islam di Indonesia.
DeleteSilahkan pelajari jenis2 kafir dalam islam disini, perlu diketahui ayat2 tentang perang itu berlaku pada kafir harbi
Deletehttps://muslimahdaily.com/khazanah/muslim-digest/item/870-empat-jenis-kafir-dan-sikap-toleransi-pada-mereka.html
Yosua 6:21
Delete"Mereka menumpas dengan mata pedang segala sesuatu yang di dalam kota itu, baik laki-laki maupun PEREMPUAN, baik TUA maupun MUDA, sampai kepada LEMBU, DOMBA dan KELEDAI"
Ulangan 20:16
"Tetapi dari kota-kota bangsa-bangsa itu yang diberikan TUHAN, Allahmu, kepadamu menjadi milik pusakamu, JANGANLAH KAU BIARKAN HIDUP APAPUN YANG BERNAFAS"
Firman Tuhan untuk meyembelih kaum Amalek:
1 Samuel 15:3
"Jadi pergilah sekarang, kalahkanlah orang Amalek, tumpaslah segala yang ada padanya, dan janganlah ada belas kasihan kepadanya. Bunuhlah semuanya, laki-laki maupun PEREMPUAN, KANAK-KANAK MAUPUN ANAK-ANAK YANG MENYUSU, LEMBU, maupun DOMBA, UNTA maupun KELEDAI"
Di dalam Perjanjian Baru, Yesus yang didakwa oleh orang Kristian sebagai Tuhan dan mengajarkan ajaran kasih sayang, ternyata berkata seperti berikut:
Matius 10:34
"Jangan kamu menyangka, bahwa Aku datang untuk membawa damai di atas bumi; Aku datang bukan untuk membawa DAMAI, melainkan PEDANG"
Lukas 12:51
"Kamu menyangka, bahwa Aku datang untuk membawa DAMAI di atas bumi? Bukan, kata-Ku kepadamu, bukan damai, melainkan PERTENTANGAN"
Lukas 12:49
“Aku datang untuk melemparkan api ke bumi dan betapakah aku harapkan, api itu telah menyala!” (mengobarkan perang)
Lukas 19:27
"Akan tetapi semua seteruku ini, yang tidak suka aku menjadi rajanya, bawalah mereka ke mari dan BUNUHLAH mereka di depan mataku"
Matius 15:30
“Dan campakkanlah hamba yang tidak berguna itu ke dalam kegelapan yang paling gelap. Di sanalah akan terdapat ratap dan kertak gigi” (ajaran tanpa belas kasihan)
IMAMAT 24:16
Delete“Siapa yang menghujat nama Tuhan, pastilah ia dihukum mati dan dilontari dengan batu oleh seluruh jamaah itu. Baik yang asing maupun orang Israel asli, bila ia menghujat nama Tuhan, haruslah dihukum mati”
Islam telah memberikan solusi kepada laki-laki yang telah memiliki istri ketika istrinya berbuat nusyuz. Caranya adalah menasihatinya. Ketika nasihat suami tidak tembus, suami bisa menggunakan solusi lainnya, yakni memisahkan diri dari ranjang. Suami diperbolehkan memukulnya dengan beberapa syarat ketika istri tetap tak taat.
Delete"Namun, tidak kemudian suami memukul istri seenaknya sendiri, melainkan syariat Islam sudah memberikan syarat-syaratnya," kata Ustadz Syafri Muhammad Noo Lc dalam bukunya Ketika Isteri Berbuat Nusyuz.
Ustadz Syafri mengatakan, setidaknya ada empat syarat suami boleh memukul istri. Syarat pertama di antara etika memukul istri adalah tidak memukul dengan pukulan yang keras dan meninggalkan bekas sampai patah tulang atau mengakibatkan bagian tubuh rusak atau bengkak dan semacamnya. "Karena maksud dari memukul tersebut adalah untuk mendidik, bukan melukai fisik sang istri," katanya.
Karena itulah, tidak diperbolehkan jika memukul seperti halnya memukul musuhnya. Nabi SAW ketika haji wada’ pernah memberikan nasihat.
وإنَّ لكم عليهنَّ ألَّا يُوطِئْنَ فُرُشَكم أحدًا تَكرَهونَه فإنْ فَعلْنَ ذلك فاضْرِبوهنَّ ضَرْبًا غيرَ مُبرِّحٍ
"Kewajiban istri bagi kalian adalah tidak boleh permadani kalian ditempati seorang pun yang kalian tidak sukai. Jika mereka melakukan demikian, pukullah mereka dengan pukulan yang tidak membekas." (HR Muslim no 1218).
Syarat kedua di antara etika memukul istri adalah tidak memukul di area wajah dan area-area yang bisa mematikan fungsinya. Adapun dalilnya adalah sabda Nabi SAW ketika ditanya tentang hak istri atas suaminya, lalu beliau menjawab sebagai berikut.
"Di antara kewajibanmu (para suami) kepada mereka (para istri): engkau memberinya makan ketika engkau makan, dan engkau memberinya pakaian ketika engkau berpakaian, dan janganlah engkau memukul wajahnya, dan jangan pula menghinanya, dan jangan pula meng-hajr (memboikot) dirinya kecuali di dalam rumah." (Hadits sahih. Riwayat Abu Dawud (VI/180 no 2128), Ibnu Majah (I/593 no 1850), dan Ahmad (IV/447), dari Mu’awiyah bin Hairah RA).
Al-Bahuty menjelaskan alasan mengapa tidak diperbolehkan suami memukul wajah istrinya adalah sebagai bentuk penghormatan dan memuliakan wanita. Sebab, wajah adalah salah satu tolok ukur dari keindahan wanita.
Syarat ketiga, suami harus memiliki keyakinan yang kuat bahwa pukulannya terhadap sang istri dapat membuat istrinya jera. Sebab, pukulan tersebut hanyalah merupakan sarana untuk mendidik dan memperbaiki akhlak istri. Sebaliknya, pukulan ini tidaklah disyariatkan ketika suami berkeyakinan bahwa tujuan untuk mendidik dan memperbaiki akhlak istri tidak akan bisa tercapai dengan cara ini.
Imam ar-Ramli dalam kitabnya Nihayatul Muhtaj menjelaskan. "Jika diketahui bahwa pukulannya tersebut tidak bisa memberikan efek, hal tersebut haram untuk dilakukan karena hukuman tersebut tidak berfaedah, sedangkan adanya pukulan itu bertujuan untuk efek jera secara mutlak," katanya.
Syarat keempat, jika istri berhenti berbuat nusyuz dan telah menaati suaminya, tidak boleh suami memukulnya lagi karena esensi dari memukul adalah sebagai wasilah/perantara saja, bukan sebagai tujuan. Kalau sampai suami masih memukul istri, padahal istri sudah tidak berbuat nusyuz, ini adalah tindakan zalim. Allah SWT dalam surat an-Nisa ayat 34 berfirman sebagai berikut.
وَاضْرِبُوهُنَّ ۖ فَإِنْ أَطَعْنَكُمْ فَلَا تَبْغُوا عَلَيْهِنَّ سَبِيلًا ۗ إِنَّ اللَّهَ كَانَ عَلِيًّا كَبِيرًا
"Dan pukullah mereka. Kemudian, jika mereka menaatimu, janganlah kamu mencari-cari jalan untuk menyusahkannya. Sesungguhnya Allah Mahatinggi lagi Mahabesar."
Menurut Ustadz Syafri, Imam al-Qurthubi menjelaskan tentang tafsir dari ayat tersebut bahwa ketika istri tidak lagi berbuat nusyuz, hendaknya sang suami tidaklah menganiaya istrinya, baik dengan perkataan maupun perbuatan.
Poligami, perlu diketahui Al Quran adalah satu-satunya kitab yang menganjurkan menikahi 1 wanita saja
DeleteDan jika kamu takut tidak akan dapat berlaku adil terhadap (hak-hak) perempuan yatim (bilama kamu mengawininya), maka kawinilah wanita-wanita (lain) yang kamu senangi ; dua, tiga atau empat. Kemudian jika kamu takut tidak akan dapat berlaku adil, maka (kawinilah) seorang saja, atau budak-budak yang kamu miliki. Yang demikian itu adalah lebih dekat kepada tidak berbuat aniaya” [An-Nisa/4 : 3]
Kemudian, berkaca kepada Rasulullah SAW yang memiliki sekitar 9 istri dan semuanya memberikan kontribusi besar dalam kemajuan umat Islam hingga bisa mencapai ke titik yang kita capai saat ini. Kemudian, kesembilan istri tersebut di khususkan untuk Rasulullah SAW, sedang kita manusia hanya boleh melakukan poligami tidak lebih dari empat istri.
Dan dalam Bible di bagian Perjanjian Lama di sebutkan bahwa Nabi Sulaiman as (Raja Salomo) mempunyai 1000 isteri.
DeleteI Raja-raja
11:1 Adapun raja Salomo mencintai banyak perempuan asing. Di samping anak Firaun ia mencintai perempuan-perempuan Moab, Amon, Edom, Sidon dan Het,
11:3 Ia mempunyai tujuh ratus isteri dari kaum bangsawan dan tiga ratus gundik; isteri-isterinya itu menarik hatinya dari pada TUHAN.
II Samuel
5:13 Daud mengambil lagi beberapa gundik dan isteri dari Yerusalem, setelah ia datang dari Hebron dan bagi Daud masih lahir lagi anak-anak lelaki dan perempuan.
Begitu pula Nabi Daud as yang juga berpraktek poligami.
I Tawarikh
3:1 Inilah anak-anak Daud yang lahir bagi dia di Hebron; anak sulung ialah Amnon, dari Ahinoam, perempuan Yizreel; anak yang kedua ialah Daniel, dari Abigail, perempuan Karmel;
3:2 anak yang ketiga ialah Absalom, anak Maakha, yakni anak perempuan Talmai, raja Gesur; anak yang keempat ialah Adonia, anak Hagit;
3:3 anak yang kelima ialah Sefaca, dari Abital; anak yang keenam ialah Yitream, dari Egla, isterinya itu.
3:4 Enam orang lahir bagi dia di Hebron, di mana ia memerintah tujuh tahun enam bulan lamanya; dan tiga puluh tiga tahun lamanya ia memerintah di Yerusalem.
3:5 Inilah yang lahir bagi dia di Yerusalem: Simea, Sobab, Natan dan Salomo, empat orang dari Batsyua binti Amiel,
3:6 lalu Yibhar, Elisama, Elifelet,
3:7 Nogah, Nefeg, Yafia,
3:8 Elisama, Elyada dan Elifelet, sembilan orang.
3:9 Semuanya itu anak-anak Daud, belum terhitung anak-anak dari gundik-gundik. Tamar ialah saudara perempuan mereka.
14:3 Daud mengambil lagi beberapa isteri di Yerusalem, dan ia memperanakkan lagi anak-anak lelaki dan perempuan.
II Tawarikh
11:21 Rehabeam mencintai Maakha, anak Absalom itu, lebih dari pada semua isteri dan gundiknya — ia mengambil delapan belas isteri dan enam puluh gundik dan memperanakkan dua puluh delapan anak laki-laki dan enam puluh anak perempuan.
Tidak ada larangan terhadap poligami bahkan kitab suci mereka mengatur lebih jauh tentang hak anak-anak dari hasil pernikahan pertama dan kedua.
Ulangan
21:15 “Apabila seorang mempunyai dua orang isteri, yang seorang dicintai dan yang lain tidak dicintainya, dan mereka melahirkan anak-anak lelaki baginya, baik isteri yang dicintai maupun isteri yang tidak dicintai, dan anak sulung adalah dari isteri yang tidak dicintai
21:16 maka pada waktu ia membagi warisan harta kepunyaannya kepada anak-anaknya itu, tidaklah boleh ia memberikan bagian anak sulung kepada anak dari isteri yang dicintai merugikan anak dari isteri yang tidak dicintai, yang adalah anak sulung.
21:17 Tetapi ia harus mengakui anak yang sulung, anak dari isteri yang tidak dicintai itu, dengan memberikan kepadanya dua bagian dari segala kepunyaannya, sebab dialah kegagahannya yang pertama-tama: dialah yang empunya hak kesulungan.”
Bismillah wal Hamdulillah …
DeleteHaditsnya berbunyi, dari Ibnu Umar Radhiyallahu’Anhuma bahwa Nabi Shallallahu’Alaihi wa Sallam bersabda:
أبغض الحلال الى الله الطلاق
“Perkara halal yang paling Allah benci adalah perceraian.” (HR. Abu Dawud no. 1863, Ibnu Majah no. 2008)
Para ulama berbeda pendapat tentang keshahihannya. Imam Al Hakim menshahihkannya.
Syaikh Al Albani menyatakan dhaif. (Irwa’ul Ghalil No. 2040)
Syaikh Ahmad Syakir mengatakan:
في صحته نظر كثير
Pada keshahihannya ada perlu pertimbangan yg banyak. (‘Umdatut Tafsir, 1/583)
Anggaplah hadits ini dhaif, namun secara makna adalah Shahih. Dan tidak ada kerisauan dgn kalimat “Halal kok Allah benci.”
Hadits ini oleh Imam An Nawawi Rahimahullah menunjukkan bahwa ini salah satu hukum cerai yaitu makruh tanzih (makruh yg mendekati boleh), dan hukum cerai itu beragam.
Beliau berkata:
فيكون حديث بن عُمَرَ لِبَيَانِ أَنَّهُ لَيْسَ بِحَرَامٍ وَهَذَا الْحَدِيثُ لِبَيَانِ كَرَاهَةِ التَّنْزِيهِ قَالَ أَصْحَابُنَا الطَّلَاقُ أَرْبَعَةُ أَقْسَامٍ حَرَامٌ وَمَكْرُوهٌ وَوَاجِبٌ وَمَنْدُوبٌ وَلَا يَكُونُ مُبَاحًا
Hadits Ibnu Umar ini menjadi penjelas bahwa itu bukan haram, hadits menunjukkan makruh tanzih. Para sahabat kami (Syafi’iyyah) membagi hukum cerai atas 4 macam: haram, makruh, wajib, dan dianjurkan, tidak ada yang mengatakan boleh. ( Al Minhaj Syarh Shahih Muslim, 1/61)
Penjelasan yg lebih detil dan bagus dari Syaikh Muhammad Shalih Al Utsaimin Rahimahullah berikut:
وهذا الحديث ليس بصحيح ، لكنَّ معناه صحيح ، أن الله تعالى يكره الطلاق ، ولكنه لم يحرمه على عباده للتوسعة لهم ، فإذا كان هناك سبب شرعي أو عادي للطلاق صار ذلك جائزاً ، وعلى حسب ما يؤدي إليه إبقاء المرأة ، إن كان إبقاء المرأة يؤدي إلى محظور شرعي لا يتمكن رفعه إلا بطلاقها فإنه يطلقها ، كما لو كانت المرأة ناقصة الدين ، أو ناقصة العفة ، وعجز عن إصلاحها ، فهنا نقول : الأفضل أن تطلق ، أما بدون سبب شرعي ، أو سبب عادي ، فإن الأفضل ألا يطلق ، بل إن الطلاق حينئذٍ مكروه
Hadits ini tidak Shahih, tapi maknanya Shahih. Allah membenci perceraian, namun tidak sampai diharamkan sebagai kelapangan bagi hamba-hambaNya.
Jika perceraian karena ada sebab syar’i dan pantas, maka saat itu menjadi boleh.
Jika seorg istri masih bisa dipertahankan maka pertahankan, tp jika dipertahankan melahirkan bahaya secara syar’i, dan tidak bisa dihilangkan bahaya itu kecuali dgn menceraikannya, maka ceraikan.
Sebagaimana seorang istri yang jelek agamanya, rasa malunya, dan sulit diperbaiki lg. Maka kami katakan: lebih baik cerai.
Tetapi, jika tidak ada alasan syar’i, tidak pantas, maka janganlah bercerai, justru saat itu cerai adalah perbuatan yang dibenci.
(Liqa Bab Al Maftuuh No. 55, soal no. 3)
Demikian. Wallahu a’lam
Menarik
ReplyDeleteSiapa sih yg cabut nyawa tuhan Yesus di tiang salib? Sesuai ajaran trinitas yg bilang Yesus, bapa, dan roh Kudus adlh satu kesatuan, maka saat Yesus mati ditiang salib, mati jugakah bapa dan roh Kudus?
ReplyDeleteKatakan apapun tentang islam, tapi faktanya islam jadi agama paling cepat pertumbuhanya di dunia
ReplyDeletehttps://www.google.com/amp/s/www.bbc.com/indonesia/gnb-39288777.amp
nih liputan 6
https://m.liputan6.com/global/read/2890002/studi-islam-agama-yang-pertumbuhannya-tercepat-di-dunia
ini okezone
https://www.google.com/amp/s/news.okezone.com/amp/2017/03/17/18/1645579/islam-menjadi-agama-paling-cepat-tumbuh-di-dunia
https://en.m.wikipedia.org/wiki/Growth_of_religion
Studies in the 21st century suggest that, in terms of percentage and worldwide spread, Islam is the fastest-growing major religion in the world.
bbc news
https://youtu.be/-But7VUveAc
times
https://youtu.be/VOeAWy2vTCA