Menu

Gus Mendem Gus Mendem Author
Title: Mana Lebih Hebat, Yesus Atau Muhammad?
Author: Gus Mendem
Rating 5 of 5 Des:
Jalan-jalan ke sebelah, tadi saya menemukan pertanyaan pada sebuah thread seperti berikut: Pertanyaan kepada Yang Muslim, apa yang bisa dih...
Jalan-jalan ke sebelah, tadi saya menemukan pertanyaan pada sebuah thread seperti berikut:

Pertanyaan kepada Yang Muslim, apa yang bisa diharapkan dan dilakukan oleh Muhammad jika sekiranya anda berada dalam kesulitan? Apakah ada contoh kebajikan dalam hidup Muhammad yang bisa diminta dihadirkan kembali, di masa sekarang? 

Bagi Orang Kristen bisa membayangkan Yesus datang menyembuhkan mereka dari sakit, orang Buddha bisa berharap mengalami pencerahan sempurna seperti yang dialami sang guru mereka. 
Muslim ??????

Pertanyaan ini, gampang ditebak, mestinya lebih banyak karena dilandasi oleh kebanggaan (semu) yang sudah sejak kecil tertanam jauh di dalam benak mereka tentang betapa dahsyatnya segala mukjizat yang diperlihatkan oleh Allah Subhanahu Wata'ala melalui tangan Nabi Isa Alaihi Sallam, atau yang mereka sebut sebagai Yesus Kristus.

Karena kebanggan (semu) tadi, umumnya mereka pun kerap mengklaim begini:

Tuhan Yesus jauh dibandingkan dengan Muhammad!
Tuhan Yesus adalah anak Allah, sedang Muhammad hanya manusia biasa!

Jika kalian tak percaya bahwa Yesus adalah anak Allah, carilah di Perjanjian Lama tentang janji Allah akan datangnya Penyelamat. Lihat juga di Perjanjian Baru bahwa Tuhan Yesus disebut oleh Allah sendiri. Allah berfirman, "Inilah anakku yang kukasihi, dan padanyalah Aku berkenan."

Jika Tuhan Yesus bukan Anak Allah mengapa ia bisa membangkitkan orang mati, mengusir syetan, berjalan di atas air, menyembuhkan orang dan memberkati?

Jika Tuhan Yesus bukan Anak Allah mengapa ia bisa bangkit atas kematian dan menampakkan diri pada murid-muridnya?

Selain itu, ia juga akan menghakimi manusia pada akhir zaman!
Dapat berbicara dengan Allah Bapa, dan dalam kitab Wahyu dapat mengetahui apa yang akan terjadi!

Bagaimana dengan Muhammad? Apa kelebihannya?
Jika ia nabi yang kalian anggap lebih suci daripada Tuhan Yesus, mengapa ia tak bisa mengalahkan maut (mengalami kematian), dan tidak tahu pula akan masuk sorga atau tidak? Bagaimana dengan nasib pengikutnya kelak?"

Logika dan asumsi penanya (yang saya reka-reka seperti di atas) adalah sebuah kesalahan besar!

Kita bisa melihat dengan jelas bahwa dalam angan-angannya, Yesus adalah Tuhan, sementara masih dalam angan-angannya juga, Muhammad adalah manusia biasa.

Karena itu, tentu saja menjadi sangat tidak fair jika keduanya dibandingkan, bukan? 
Membandingkan manusia dengan Tuhan adalah perbuatan bodoh yang teramat sia-sia, sebab antara yang satu dengan yang lainnya jelas teramat sangat jauh berbeda!

Jika penanya meyakini Yesus sebagai Tuhan, maka yang layak dibandingkan dengannya tentu saja Tuhan juga. Dalam konteks ini tentu saja Allah, Tuhan yang disembah oleh Muhammad SAW dan seluruh pengikutnya.

Bertolak dari pemikiran logis ini, mari secara realistis sama-sama kita coba bandingkan antara tuhan si penanya; yaitu Yesus Kristus, dengan Allah (yang sesungguhnya adalah Tuhannya Yesus juga).

[1]. Tuhan itu Allah yang Maha Tahu, dan oleh Dia perbuatan-perbuatan diuji (1Samuel 2:3).
Sedangkan Yesus tidak tahu kapan kiamat akan terjadi (Matius 24:36), tidak tahu kapan pergantian musim (Markus 11:13), tidak tahu siapa yang menjamahnya (Lukas 8:45-46),  salah dalam membuat kesaksian (Yohanes 5:31), dan ramalannya pun meleset (Lukas 22:34, matius 26:34, Yohanes 13:38 dan Markus 14:67-72).

[2]. Allah adalah Tuhan yang mengabulkan doa (Amsal 15:29). Maka tidak mungkin Tuhan berdoa pada Tuhan yang lain. Tapi Yesus selalu berdoa memohon kepada Allah (Lukas 5:16, Matius 26:36, dan lainnya).

[3]. Allah adalah Tuhan Yang Maha Kuasa (Yesaya 40:26, Ayub 23:6, 2Korintus 6:18). 
Sedangkan Yesus tidak dapat berbuat apa-apa tanpa kehendak Allah (Yohanes 5:30). Yesus tidak kuasa bermukjizat banyak di daerah asalnya, kecuali hanya satu mukjizat (Markus 6:5).

[4]. Allah adalah Tuhan yang tidak dapat dicobai oleh yang jahat (Yakobus 1:13). 
Sedangkan Yesus dicobai oleh iblis yang jahat di puncak gunung (Matius 4:1-11).

[5]. Allah adalah Tuhan Yang Maha Hidup dan tak takluk pada maut (1Timotius 6:16). 
Tapi Yesus mati terbunuh sekitar jam tiga sore, tergantung di tiang salib, hanya mengenakan sehelai kain yang menutupi kemaluannya (Lukas 23:44-46).

[6]. Allah adalah Tuhan yang menyelamatkan (Mazmur 34:19). 
Tapi Yesus berdoa mohon diselamatkan oleh Allah (Yohanes 12:27). Yesus juga tidak mampu menyelamatkan dirinya sendiri ketika disiksa, diolok-olok, diludahi hingga akhirnya dibunuh oleh tentara Romawi (Markus 10:33-34).

[7]. Allah adalah Tuhan Yang Maha Baik, sehingga manusia harus bersyukur padanya (1Tawarikh 16:34). Sedangkan Yesus menolak keras disebut sebagai orang baik (Markus 10:18).

[8]. Allah adalah Tuhan Pencipta langit dan bumi yang tidak tidur dan tidak terlelap (Mazmur 121:2-3). Sedangkan Yesus tidur seperti manusia pada umumnya (Matius 8:24, Lukas 8:23, Markus 4:38).

[9]. Allah adalah hakim yang adil (Mazmur 7:12) dan karena semua makhluk adalah ciptaan-Nya, maka (di akhirat nanti) hanya Allah lah yang akan menghakimi dengan seadil-adilnya segala perbuatan semua makhluk-Nya selama hidup di dunia. 

Jika di sisi lain, doktrin kristen menyebut-nyebut "Tuhan Yesus" akan turun lagi ke bumi untuk mengadili seluruh umat manusia, secara eksplisit ini adalah pengakuan kristen bahwa Yesus bukan hakim di akhirat, tapi hakim di bumi. Sedangkan jauh sebelum hal itu terjadi, Yesus sudah mengatakan bahwa dia akan turun lagi ke bumi bukan sebagai "Tuhan Yesus", tapi tetap sebagai "anak manusia" (Matius 16:27). Sedangkan dalam konteks sebagai hakim, dia bersaksi bahwa penghakimannya pasti adil karena dia menghakimi bukan berdasar kemauannya sendiri melainkan sesuai dengan kehendak Allah (Yohanes 3:59).  

Tentang siapa sesungguhnya yang kelak akan diadili oleh Yesus, maka berbeda dengan keyakinan mayoritas umat Kristen,  nabi Muhammad SAW mengatakan; beliau akan mengadili umat yang selama ini menuhankan Putra Maryam (Shahih Abu Dawud | Ibnu Hibban | Ahmad), dan ini dibenarkan oleh Yesus sendiri yang telah lebih dulu memberitahu kita bahwa dalam penghakimannya kelak, dia akan mengusir setiap orang yang selama hidupnya memanggil Yesus dengan sebutan "tuhan". (Matius 7:23). 

Argumen yang menyatakan, "Yesus adalah anak Allah", juga tidak valid dijadikan sebagai pembenar klaim ketuhanannya. Sebab, orang pertama dalam kitab kristen yang disebut sebagai "anak Allah" adalah Nabi Adam (Lukas 3:38). Bahkan penyebutan "anak Allah" dalam kitab kristen banyak sekali. Di antaranya, orang yang membawa perdamaian (Matius 5:19), orang yang memiliki sifat kasih (Lukas 6:35), orang yang mendapat berkah kasih dari Allah (1Yohanes 3:1) dan lainnya. Jika istilah "anak Allah" disamakan dengan Tuhan, alangkah banyaknya jumlah Tuhan menurut kitab kristen sendiri!

Tentang mukjizat Yesus yang dapat membangkitkan orang mati, menyembuhkan penderita kusta, lahir tanpa campur tangan ayah, dlsb, juga tidak valid untuk dijadikan dalil ketuhanan Yesus. 

Petrus, panatua seluruh murid Yesus, dengan tegas bersaksi bahwa segala mukjizat Yesus sesungguhnya bukan berasal dari dirinya sendiri, melainkan kuasa Allah yang diperlihatkan melalui tangan Yesus (Kisah Para Rasul 2:22). 

Bagi setiap Muslim, mukjizat seorang Nabi atau Rasul Allah sama sekali bukan hal yang mengherankan, sebab sejak kanak-kanak sudah diberitahu bahwa semua Nabi dan Rasul Allah dapat bermukjizat atas izin dan kuasa Allah (QS Ali Imran:49). Kitab kristen sendiri pun mengakui bahwa Yesus tidak dapat berbuat apa-apa tanpa izin dan kuasa Allah (Yohanes 5:30).

Lalu, siapa yang tidak tahu bahwa seluruh mukjizat para Nabi dan Rasul Allah tsb pada akhirnya akan ikut sirna bersama wafatnya masing-masing mereka, termasuk, tentu saja mukjizat Yesus sendiri? 

Jika misalnya saja kita  bertanya, "mana bukti mikjizat Yesus yang sampai hari ini masih dapat kita lihat dengan mata kepala sendiri, masih dapat kita sentuh, dan masih dapat kita kagumi kehebatannya?" Jawabnya sangat pasti, "Tidak ada!"

Sementara itu, nabi Muhammad SAW mengatakan bahwa mukjizat terbesar beliau adalah Al-Quran. Dan ajaibnya satu-satunya mukjizat para Nabi dan Rasul Allah yang masih tersisa hingga hari ini; tetap utuh, masih dapat dilihat dengan mata kepala sendiri, masih dapat disentuh, dan masih dapat dikagumi kehebatannya, ternyata hanya Al-Qur'an!

Sudah belasan abad berlalu sejak Nabi Muhammad saw wafat, tapi sampai detik ini Al-Qur'an masih tetap terjaga keasliannya, bahkan tak kurang satu titik pun! Bandingkanlah dengan kitab kristen yang entah sudah berapa ratus kali diedit dan diubah-ubah isinya!

Meski begitu, umat Islam tidak diskriminatif terhadap para Nabi dan rasul Allah. Sebab Allah melarang umat islam membandingkan keistimewaan tiap-tiap nabi dan rasul-Nya.   
"(Katakanlah) Kami tidak membeda-bedakan antara seseorang pun dari rasul-rasul-Nya,"
(QS. Al-Baqarah 285).
Oleh karena itu umat Islam tidak akan menganggap Nabi Muhammad SAW sebagai orang yang lebih suci dan lebih hebat dibandingkan dengan Nabi Isa, atau Yesus Kristus. Demikian pula sebaliknya.

Umat Islam juga tidak kecewa dan menjadi goncang imannya mengetahui bahwa Nabi Muhammad tidak kuasa mengalahkan maut. Sebab seluruh pengikut Nabi Muhammad mengerti dengan sempurna bahwa salahsatu kodrat manusia sebagai makhluk ciptaan Allah adalah mengalami kematian (QS. Ali-Imran:185).

Bukankah semua Nabi dan Rasul Allah; termasuk Nabi Isa, atau Yesus, yang dianggap sebagai Tuhan oleh umat kristen juga mengalami kematian? 

Sedangkan propaganda kristen bahwa "Yesus mengalahkan maut", sebetulnya sejak awal sudah dibantah oleh kitab kristen sendiri. Yesus tidak pernah bangkit dari kematiannya dengan cara melawan maut, melainkan dibangkitkan oleh Allah (Kisah Para Rasul 2:32). 

Lalu, bagaimana nasib para Nabi dan Rasul Allah -- termasuk nabi Muhammad SAW dan Yesus Kristus -- setelah mereka wafat? Tidak ada satu pun umat Islam yang meragukan bahwa tempat kembali manusia-manusia mulia pilihan Allah itu sudah pasti adalah sorga jannah (QS. Al-Inshiqaq: 2 & Ali-Imran: 45)  

Nah, kita sudah coba  "membanding-bandingkan" Yesus Kristus yang "katanya" adalah Tuhan, dengan Allah, Tuhan sejati yang setiap hari; pagi, siang, sore, dan malam disembah oleh Yesus. Ternyata hasilnya semakin memperjelas realita bahwa bagaimanapun juga, Yesus memang bukan Tuhan!

Jika sudah demikian, apa lagi sih yang mau dijadikan "dalil pembenar" untuk mendukung "dusta asal", atau "dusta waris" para bapak moyang kristen yang memfitnah Yesus, Rasul Allah yang naturnya100% manusia, menjadi Tuhan? Cobalah kalian pikirkan saja sendiri!

Jadi, seperti sudah disinggung sebelumnya, kristen manapun yang hari gini masih ingin bermegah-megah dengan modal angan-angan keblinger menuntut Muslim membandingkan Yesus Kristus yang mereka yakini adalah Tuhan dengan Muhammad SAW yang hanya seorang nabi, jelas mempertontonkan kedunguan beriman yang teramat luar biasa!

Kenapa?
Karena hal itu sudah menunjukkan dengan sendirinya bahwa sejatinya si penuntut sadar kalau Yesus yang selama ini mereka tuhankan itu sebetulnya hanya manusia biasa, yang dalam banyak hal, setara derajatnya dengan Nabi Muhammad SAW!

Jelas ya?
Salam bagi umat yang mengikuti petunjuk!



[Dari catatan lama Gus Mendem | Diperbaharui 20 September 2016]


 

Dari Author

Post a Comment

 
Top