Ketika pertanyaan ini diajukan kepada umat Yahudi di forum QUORA, setidaknya ada 15 responden (hampir seluruhnya adalah umat Yahudi) di samping yang GM kutip tulisannya di bawah ini, dengan tegas menolak mengimani ROH KUDUS sebagaimana umat Kristen mengimaninya sebagai unsur Tuhan Tritunggal.
Seperti penjelasan masing-masing responden yang dapat kita simak sendiri di sini, penolakan mereka pada umumnya berdasarkan pada pengertian, atau konsep tentang Roh Kudus sebagaimana dimaksud dalam kitab Tanakh, alkitab Ibrani. Bukan seperti doktrin Kristen yang memaksa sosok Roh Kudus menjadi Tuhan!
Artinya, secara kolektif umat Yahudi menganggap umat Kristen terlanjur salah kaprah mengartikan eksistensi Roh Kudus yang sesungguhnya sebagaimana dimaksud dalam kitab Tanakh.
Simak contohnya seperti salahsatu jawaban di bawah ini:
TERJEMAH BEBAS
Apakah Umat Yahudi Mengimani Roh Kudus Seperti Halnya Umat Kristen?
Apakah Umat Yahudi Mengimani Roh Kudus Seperti Halnya Umat Kristen?
Pertanyaan Anda sebetulnya memiliki dua sisi: satu bersifat teologis, yang lainnya bersifat linguistik. Masalahnya, bahasa tidak dapat ditafsirkan secara kata-per-kata dalam semua kasus. Beberapa kata dalam suatu bahasa bisa jadi memiliki arti langsung dan tunggal dalam bahasa lain. Bahkan dalam bahasa Inggris, terutama bila Anda menganggapnya sebagai jargon, Anda dapat menemui kata-kata dengan banyak arti - bahkan dalam pengucapannya - semisal "bow" yang bisa berarti bagian depan dari perahu, atau bisa juga berarti pita yang diikatkan pada rambut anak perempuan. Dua makna yang tidak ada hubungannya, dan dua cara pengucapan yang sama tapi tidak terkait apapun antara arti yang satu dengan lainnya.
Ketika menerjemahkan kata dari bahasa Ibrani ke bahasa Inggris, Anda terpaksa harus berurusan dengan ambivalensi transliterasi dari huruf Ibrani sampai Romawi - terkadang tanpa cara yang jelas untuk menuliskan suara (vocal) yang tidak ditemui dalam perbendaaraan kata bahasa Inggris.
Berbagai kata Ibrani yang bisa diartikan dalam bahasa Inggris sebagai "roh" adalah:
Shekinah, Shechinah, atau Schechinah (bahasa Ibrani: שְׁ×›ִ×™× ָ×”) - secara teknis artinya "tinggal" atau "menetap", dan secara khusus adalah di mana hadirat Tuhan berada.
Ruach ha-kodesh (bahasa Ibrani: רוח הקודש, atau "roh kudus" juga diterjemahkan sebagai ruaḥ ha-qodesh) -- ini mungkin bahasa Ibrani yang paling mendekati arti kata "Roh Kudus" -- dan secara harfiah dapat diterjemahkan sebagai "Roh Kudus Yang Kudus." Elke Weiss sudah menjelaskan konsep ini dengan sangat baik.
Nephesh (bahasa Ibrani × ×¤×©, secara harfiah berarti "makhluk hidup") - ini bisa dianggap sebagai jiwa seseorang, terkait dengan naluri alami.
Neshama (Ibrani: × ×©×ž×”, harfiahnya "nafas") - berhubungan dengan intelek dan kesadaran akan Tuhan.
Chaya (Ibrani ×—×™×”, secara harfiah berarti "hidup") - dianggap sebagai bagian dari Tuhan.
Yechidah (Ibrani יחידה, secara harfiah berarti "singularitas") - juga disebut pintel Yid ("[batin] utama Yahudi").
Aspek ini pada dasarnya adalah satu dengan Tuhan, Namun, ketika Anda mengacu pada konsep Kristen tentang Roh Kudus dalam Kekristenan - Anda menabrak konsep teologis yang dimaksud dalam Tanakh - atau Alkitab Ibrani.
Yudaisme pada umumnya adalah monoteistik (itu karena ada konsep seperti nama Tuhan "Elohim" yang secara inheren merupakan kata jamak dan ada poin bahwa Yudaisme mengatakan bahwa Tuhan Yahudi lebih besar dari pada allah lain). Dengan demikian, Yudaisme melihat Tuhan sebagai Satu, dan tidak bisa menerima konsep Tritunggal tentang Tuhan. Dalam artian tertentu, Anda boleh mengatakan bahwa pendekatan Yudaisme terhadap Tuhan adalah sebagai Roh Kudus secara keseluruhan atau sebagai Tuhan/Bapa secara keseluruhan - namun tidak pernah keduanya sebagai kesatuan Tuhan, dan tentu saja selamanya bukan sama-sama sebagai Tuhan.
[Ted Exstein - Terlahir sebagai Yahudi]
Dari penjelasan ini tentu saja ganjil rasanya jika umat Kristen yang mendaulat kitab-kitab umat Yahudi bernama Taurat (5 kitab Tanakh, Alkitab Ibrani) dan Zabur termasuk bagian dari kitab suci Kristen -- yang dalam hal ini mereka anggap sebagai "kitab kadaluwarsa" dan karenanya disebut sebagai Perjanjian Lama -- secara suka-suka mengartikan ROH KUDUS sebagai bagian dari Tuhan Tritunggal, sementara umat Yahudi sendiri, yang masih berpegang teguh pada kitab-kitab tsb, tidak pernah menganggapnya demikian.
Lebih jauh lagi, umat Yahudi yang masih berpegang teguh pada kitab Taurat tidak pernah mengenal konsep Tuhan Tritunggal yang pada prinsipnya sangat bertentangan dengan Konsep Monotheisme yang merka anut!
Jadi, jangan heran bila iman umat Kristen selalu terbentur keras bila coba dibandingkan dengan iman umat Yahudi, apalagi dengan iman umat Islam yang seperti halnya iman umat Yahudi, sama-sama tidak mengenal doktrin tuhan Tritunggal!
Itu sebabnya kenapa rata-rata pengikutnya selalu bingung, lalu panik, dan ujungnya histeris, bila pengetahuan mereka tentang iman Kristen didesak terus dengan pertanyaan-pertanyaan serius yang berhubungan langsung dengan dalil-dalil dalam bundel beberapa kitab yang mereka namai sendiri sebagai alkitab!
Demikian.
Salam bagi umat yang mengikuti petunjuk!
Semoga Tuhannya Yesus memberkati,
- Amen!
Dari penjelasan ini tentu saja ganjil rasanya jika umat Kristen yang mendaulat kitab-kitab umat Yahudi bernama Taurat (5 kitab Tanakh, Alkitab Ibrani) dan Zabur termasuk bagian dari kitab suci Kristen -- yang dalam hal ini mereka anggap sebagai "kitab kadaluwarsa" dan karenanya disebut sebagai Perjanjian Lama -- secara suka-suka mengartikan ROH KUDUS sebagai bagian dari Tuhan Tritunggal, sementara umat Yahudi sendiri, yang masih berpegang teguh pada kitab-kitab tsb, tidak pernah menganggapnya demikian.
Lebih jauh lagi, umat Yahudi yang masih berpegang teguh pada kitab Taurat tidak pernah mengenal konsep Tuhan Tritunggal yang pada prinsipnya sangat bertentangan dengan Konsep Monotheisme yang merka anut!
Dengan kata lain, doktrin Tuhan Tritunggal dalam Kekristenan sebenarnya tidak memiliki sumber pijakan yang jelas, melainkan hanya rekayasa para pendirinya saja yang memaksakan masuknya kepercayaan Pagan ke dalam ajaran murni Yesus yang sejatinya adalah Monotheisme.
Jadi, jangan heran bila iman umat Kristen selalu terbentur keras bila coba dibandingkan dengan iman umat Yahudi, apalagi dengan iman umat Islam yang seperti halnya iman umat Yahudi, sama-sama tidak mengenal doktrin tuhan Tritunggal!
Karena "keganjilannya" yang menyempal jauh dari ajaran semua nabi terdahulu -- termasuk ajaran nabi Yesus as sendiri dan ajaran nabi Muhammad saw -- maka iman Kristen ini, dalam bahasa Jawa termasuk yang boleh disebut sebagai "nyeleneh" alias diciptakan sedemikian rupa supaya menjadi aneh sendiri!
Itu sebabnya kenapa rata-rata pengikutnya selalu bingung, lalu panik, dan ujungnya histeris, bila pengetahuan mereka tentang iman Kristen didesak terus dengan pertanyaan-pertanyaan serius yang berhubungan langsung dengan dalil-dalil dalam bundel beberapa kitab yang mereka namai sendiri sebagai alkitab!
Demikian.
Salam bagi umat yang mengikuti petunjuk!
Semoga Tuhannya Yesus memberkati,
- Amen!
Islam tidak punya konsep ketuhanan seperti Yahudi. Karena konsep ketuhanan Yahudi itu plural bukan Tinggal. (Ekhad bukan Yahid).
ReplyDelete