
JIKA YESUS TIDAK MEMBAWA AGAMA BARU,
LALU AGAMA APAKAH YANG SEHARUSNYA DIIMANI OLEH UMAT YANG MENGAKU SEBAGAI PENGIKUT YESUS?
Tinggal tersisa urutan pertama, yakni keyakinan umat ini bahwa Yesus tidak membawa agama baru seperti ulasan ringkas berikut ini yang sudah lebih dulu saya publikasi di pondok Pak Edy Prayitno.
Allah tidak mungkin berdusta dan mencla mencle dalam setiap ketetapan-Nya, demikian pula Yesus sebagai utusan Allah kepada bani Israel, tidak mungkin kebablasan bertindak di luar batas tugas pokoknya. Jika Allah mengutus Yesus hanya kepada bani Israel, maka hanya kepada bani Israel lah Yesus diutus. Bukan kepada bangsa lainnya, apalagi bangsa indonesia yang tidak ada urusannya dengan bangsa Israel. Bukti tentang ini berserakan di dalam alkitab!
YA! Beliau pemeluk sangat ta'at agama monotheis yang diajarkan oleh Musa, yaitu agama yang dewasa ini dikenal sebagai agama Yahudi/Judaism, dan oleh karenanya mustahil akan mengajarkan hal hal yang melawan imannya sendiri seperti misalnya memperkenalkan doktrin Trinitas yang merupakan kutuk bagi setiap sendi dalam tatanan iman umat Yahudi/Judaism.Kendati demikian, dibelakang hari kita mendapat "kabar baik" dari Al-Quran bahwa Yesus adalah seorang muslim. Akan tetapi karena hal ini sangat sulit untuk dipahami oleh seluruh pengikut Paulus, maka sebaiknya "kabar baik" ini kita sisihkan saja dulu untuk dibahas pada kesempatan dan topik lain.
Ajaran Paulus berbeda dengan ajaran Yesus. Perbedaan paling mendasar adalah; jika Yesus tidak pernah merobah kandungan kitab Taurat dan karenanya tidak pernah menghilangkan barang satu titikpun dari isi kitab Taurat yang menjadi sumber ajarannya, maka Paulus justru meniadakan seluruh isi kitab Taurat dalam ajarannya!
Setahu saya TIDAK ADA!
Dan ini menjelaskan dengan sendirinya bahwa umat Kristen bukan pengikut Yesus!
Seorang pendeta Gereja Kristen Pasundan Tangerang, Gerry Indra Pratama, yang berkali kali MENANTANG SIAPA SAJA - termasuk saya - untuk debat dalam format H2H karena merasa tidak nyaman melihat catatan-catatan sejenis ini ditayangkan online, mungkin lebih karena khawatir iman jemaatnya dan jemaat sesama pendeta koleganya pada goyah, sengaja saya undang untuk mengupas tuntas catatan pendek diatas guna membuktikan bahwa paparan saya salah!
BAGAIMANA HASILNYA?
Berikut adalah dokumentasi dari apa yang mungkin dianggap sebagai H2H, namun mengingat demikian banyaknya pak pendeta TANDO (tanya tanya doang) daripada menjawab, saya pikir lebih tepat jika disebut sebagai LOMBA CERDAS CERMAT tingkat SMP wilayah kecamatan saja!





















- Luar biasa bertele tele dan buang buang waktu percuma cukup lama (lk. 1 jam) hanya sekedar untuk menentukan "aturan main" H2H saja. Padahal anak sekolah minggu sekalipun mengerti bahwa H2H punya aturan dasar yang baku, misalnya saja seperti yang dijelaskan secara ringkas dalam Peraturan H2H dengan GMDKK (lihat disni)
- Mengira dirinya mengerti Al-Quran, padahal pijakannya cuma dari hasil membaca atau mencermati sejumlah terjemah kajian dan terjemah tafsir segelintir mufassir dari sekian banyak mufassir masyhur lainnya yang bertebaran di internet. Namun kenyataannya tidak demikian,
- Menolak mengakui bahwa Musa beragama, dan menegaskan bahwa 5 kitab utama dalam Torah Musa (Beresyit, Syemot, Wayiqra, Benidbar, Debarim) bukan kitab ajaran yang mengatur hubungan antara Tuhan dengan manusia - yang dalam pengertian universal sama artinya dengan agama - tapi cuma sebatas kitab yang menjelaskan bagaimana Tuhan mengurus manusia saja. (Buktikan sendiri kebenarannya disini).
- Menjadikan QS. 22:40 sebagai pembenar bahwa pengikut nabi Isa alayhi salam beribadah di gereja. Padahal konteks ayat bukan tentang siapa yang beribadat di gereja, akan tetapi tentang dibenarkannya umat Muslim berperang melawan musuh yang mendzalimi mereka setelah mereka meninggalkan agama lamannya untuk menjadi orang yang hanya menyembah satu satunya Tuhan semesta alam, yaitu Allah SWT. (Lihat tafsir ayat disini).
- Tidak mengerti apa dan bagaimana riwayat yang melatarbelakangi QS 22:40 yang dicopasnya sendiri dengan asumsi bahwa Kristen - dalam hal ini ajaran Yesus yang dimodifikasi habis habisan oleh Paulus - direstui oleh Allah SWT karena ada kata "gereja" yang disebut sebut didalamnya,
- Tidak akrab dengan etika umumnya debater madya yang biasanya cukup menautkan URL link dari bacaan tertentu guna mendukung penjelasannya. Sementara pak pendeta kita lebih memilih mengcopas seluruh teks dari artikel yang dirujuknya sehingga kolom komentar tampak menyerupai sebuah halaman surat kabar!
- Menyamakan sosok nabi Isa Alayhi Salam dalam Al-Quran sebagai Yesus Kristus dalam Alkitab,
- Tidak tahu, atau pura pura tidak tahu di rumah ibadat mana sebenarnya seumur hidupnya Yesus pergi beribadah,
- Berusaha mengaburkan pertanyaan "dimanakah Yesus beribadat?" dengan mengganti Yesus dengan pengikut Yesus yang menurut keyakinannya beribadah di gereja, guna menjustifikasi dogma kristen bahwa Yesus identik dengan gereja,
- LOLA (loading lambat), muter muter, dan lebih banyak TANDO (tanya tanya doang) ketimbang menjawab,
- Waktu selama 4 jam penuh yang saya berikan sebagai ganti 2x60 menit yang diusulkannya ternyata sama sekali tidak menolongnya untuk menjawab sebuah pertanyaan mudah; "dimanakah Yesus dan Musa beribadah?"








- Salah lagi dalam "menafsirkan sesuai selera sendiri" ayat-ayat Al-Quran Al-Karim, dalam hal ini menyelisihi tafsir QS. 6:161; QS 16:124; QS. 3:50; QS. 49:13. Namun khusus untuk ini saya membuka lebar kesempatan baginya untuk membahas lebih lanjut ayat-ayat dimaksud bila memang diinginkannya.
- Stereotype dengan umumnya umat kristen abangan, pendeta kita ini juga sama abangannya dengan mereka karena beranggapan bahwa sejak jaman Nabi Adam As hingga jaman Nabi Ibrahim As dan semua keturunannya, Allah hanya perduli pada bangsa Israel, sehingga segala bentuk ajaran Allah kepada manusia hanya dikenal oleh manusia di seputar Israel saja. Nalarnya tidak sempat berpikir bahwa pada jaman bangsa Israel baru mulai tumbuh sekalipun, sesungguhnya di seluruh permukaan bumi ini sudah tersebar berbagai bangsa-bangsa lain yang juga mengenal Allah melalui para pembawa "kabar baik" yang diutus oleh Allah kepada mereka (lihat penjelasannya disini).
- Tidak menemukan alasan berdasar dalil-dalil alkitabnya sendiri bahwa Abraham, Musa, dan Yesus adalah para nabi utusan Allah yang membawa dan mengajarkan agama dari Allah yang sama.
- Tidak tahu, atau pura pura tidak tahu bahwa dalam bahasa Arab, arti "Islam" dan arti "Muslim" menurut terminologi Al-Quran adalah agama yang diimani oleh orang-orang yang tunduk, patuh, dan berserah diri sepenuhnya pada kekuasaan satu-satunya Tuhan semesta alam, yaitu Allah SWT (lihat penjelasannya disini).
- Merasa sudah menjawab tantangan TS dan memutuskan untuk tidak kembali lagi guna melanjutkan bagian-bagian yang sama sekali belum ditanggapinya. Dalam dunia debat, pilihan sikap seperti ini biasa disebut MUNTABER, atau mundur tanpa berita, alias NGACIR dari tantangan!
Namun lucunya, setelah hampir setengah tahun berlalu, ujug ujug pak pendeta kita mampir lagi cuma untuk menunjukkan rasa frustrasinya sendiri karena bingung bagaimana memposisikan nabi Musa Alayhi Salam dan nabi Isa Alayhi Salam serta Yesus Kristus pada tempat yang benar. Artinya, setelah hampir setengah tahun berlalupun, ternyata pendeta kita ini masih belum mampu menjawab dengan pasti, sebenarnya Yesus beragama apa!
- Lihat Summary SESSI PERTAMA
- Lihat Summary SESSI KEDUA
CATATAN KHUSUS
- Catatan lain yang perlu saya tambahkan disini adalah kebiasaan pak pendeta kita ini yang jika sudah kepepet, biasanya langsung menantang oponennya untuk H2H (debat satu lawan satu). Sekilas memang terkesan keren, tapi syarat utama yang selanjutnya dia ajukan adalah; debatnya harus di grup terbuka. Artinya, di gelanggang terbuka dimana tentu saja setiap member grup berhak untuk ikut berkomentar. Dengan demikian praktis tidak ada yang dapat mengendalikan debat model bancakan yang begulir (kecuali admin grup yang kita semua tahu tidak selamanya punya cukup waktu untuk itu) sehingga topik utama yang seyogyanya dibahas pun menjadi bias kesana kemari!
- Strategy "tricky" di atas sudah lama menjadi andalannya, karena bila tokh akhirnya harus mengalami nasib apes dibikin nyungsep, dengan enteng dia akan berdalih "dikeroyok", atau jika diskusi berlangsung ngalor ngidul seperti yang selalu diharapkannya, maka dengan jumawa dia akan berkali kali menyebut dirinya sedang "debat rame rame" dengan sekian banyak lawan. Itu sebabnya kenapa pendeta kita ini tidak pernah berani menerima tantangan H2H dari siapapun, bila gelanggang yang disediakan memang murni untuk H2H, dimana tidak ada member lain yang akan ikut "meramaikan" dialog seperti yang diharapkannya. Alasan penolakannya bisa macam macam, tapi yang paling sering dikemukakannya adalah "saya tidak bersedia debat dengan akun abal abal", atau "saya membatasi diri untuk debat hanya di grup tertentu dan dengan orang orang tertentu saja". Dengan dalih ini kemudian diapun merasa sah sah saja untuk memblokir akun siapapun yang dianggapnya "membahayakan" reputasinya sebagai seorang pendeta, karena tidak mustahil akun sial yang dia blokir sebenarnya mampu membuatnya "terjungkal" dalam debat!
- Berdasarkan catatan No. 2 diatas, maka secara eksplisit kita bisa melihat bahwa sesungguhnya pendeta kita ini bukan Pendeta jenis "warior", apalagi bila ada yang sempat memperhatikan betapa seringnya dia "mewek" ke admin grup jika sudah terperangkap pada posisi babak belur dibully oleh oponennya dalam "debat rame rame" kesukaannya sendiri. Dengan kata lain, pak pendeta ini bukan tipikal pemberani (jika "pengecut" dianggap terlalu berlebihan untuk disematkan padanya).
- Sedangkan dari dokumentasi "lomba cerdas cermat" diatas, bukti lain yang terlihat cukup jelas adalah bahwa pak pendeta kita ini tampaknya tidak sepenuhnya paham apa itu H2H, yang mungkin dalam benaknya sama saja dengan lomba cerdas cermat tingkat kecamatan!
- Adapun 60 menit time frame yang untuk gagah gagahan selalu disyaratkannya dalam setiap tantangan H2H kepada oponen - seolah olah dia sangat menguasai materi apapun yang akan diperdebatkan - terbukti, dan terbukti lagi, cuma pepesan kosong! Jangankan 60 menit, nyatanya 4 jam waktu yang disediakan untuk digunakannya sendiri dalam Sessi Pertama diatas saja, sebagai contoh, terbukti sama sekali tidak menolongnya untuk menjawab dengan pasti satu pertanyaan mudah, semisal dimana Yesus dan Musa beribadah?
Sangat boleh jadi apa yang saya paparkan diatas bersifat subjektif, dan karenanya, saya berharap ada diantara pembaca yang mengetahui duduk perkara sebenarya bersedia mengoreksi, apalagi jika koreksi itu datang dari pak pendeta sendiri.
Sebagai penutup, sekedar untuk diketahui bersama saja, belum lama ini akun saya juga termasuk salahsatu dari sekian banyak akun-akun yang diblokir oleh pak pendeta tanpa alasan jelas. Kendati demikian, dengan memperhatikan fakta fakta diatas, saya menduga kuat karena pak pendeta tidak siap untuk bertemu saya lagi guna melanjutkan sessi yang terputus diatas, atau lebih buruk lagi, tidak siap untuk menerima tantangan H2H serius berikutnya dari saya - wallahu a'lam bisyawwab.
[Arsip Bagus Pamungkas]
Post a Comment
Click to see the code!
To insert emoticon you must added at least one space before the code.