Sambil tetap menimang-nimang cucunya, orang tua itu berkata lagi; "Sejak pada mulanya, kita lahir sudah tidak membawa apa-apa, setelah beranjak dewasa baru mulai 'merasa' memiliki apa-apa, hingga tiba waktunya 'disadarkan' oleh kenyataan bahwa sesungguhnya kita tidak punya, apalagi berkuasa atas apa-apa.
Lalu, kenapa harus berkeluh kesah?
Bukankah pada hakekatnya kita sendiri sebetulnya bukan apa-apa?"
Dari Author
Sangat boleh jadi banyak di antara anda menganggap saya bersikap ofensif karena secara gegabah memasuki wilayah sangat sensitif, yaitu ranah keimanan mayoritas umat Kristen, baik melalui situs ini maupun situs-situs serupa lainnya. Sebenarnya tidak demikian. Saya hanya bereaksi wajar terhadap aksi serupa, bahkan lebih ekstrim, yang dilakukan oleh organisasi, kelompok, maupun individu-individu yang baik secara sendiri-sendiri maupun secara kolektif melancarkan aksi penginjilan, khususnya terhadap umat Islam Indonesia, melalui situs-situs sosial media dengan cara melawan
Keputusan Bersama Menag & Mendagri No. 1 Tahun 1979 dan menjungkir-balikkan kandungan Al-Quran, Hadits dan fatwa ulama yang menyelisihi ajaran Islam.
Karenanya, bila ada yang merasa keberatan, maka sebelum secara apriori menuduh saya dengan anggapan yang keliru, sebaiknyanya periksalah lebih dulu situs-situs yang saya maksud. Demikian, semoga dapat dimengerti.
Post a Comment