Menu

Romo Gus Mendem Romo Gus Mendem Author
Title: Gagal Paham Kitab Kejadian 1:1-2
Author: Romo Gus Mendem
Rating 5 of 5 Des:
Pelajaran kita kali ini, adalah mengulang lagi, dan lagi, gagal paham para pengikut setia Paulus mengartikan apa yang sesungguhnya sudah sa...

Pelajaran kita kali ini, adalah mengulang lagi, dan lagi, gagal paham para pengikut setia Paulus mengartikan apa yang sesungguhnya sudah sangat jelas tertulis dalam Kejadian 1:1-2.

Perhatikan yang berikut ini.
Ini adalah penjelasan skematika Kejadian 1:1-2 berdasarkan tulisan dalam bahasa "aslinya" dari Hebrew OT: Westminster Leningrad Codex yang diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris versi NASB (New American Standard Bible) dan apa arti terjemah tsb menurut Kamus Merriam Webster dan pengertiannya dalam bahasa Indonesia.

Perhatikan!
Ada tiga kata sangat krusial pada ayat Kejadian 1:1-2 dalam Bibel terjemah Indonesia bernama Alkitab yang selama ini menjadi bagian sangat penting dalam pembentukan iman kristen.

Ketiga kata tsb adalah:
1. Belum berbentuk, 
2. Kosong, dan 
3. Roh Allah.

Dalam skema kita; kata belum berbentuk (formless) dilingkari dengan tinta warna merah, kata kosong (void) dilingkari dengan tinta warna biru, dan kata Roh Allah (the spirit of God) dilingkari dengan tinta warna hijau.

Sekarang perhatikan baik baik apa arti sesungguhnya dari masing masing kata formlessvoid, dan the spirit of God menurut pengguna bahasa Inggris yang diterangkan dalam masing masing kotak berwarna merah, biru dan hijau dibawah ini.
Gambar ini menjelaskan dengan sangat "gamblang" bahwa Bibel terjemah Indonesia, atau yang selama ini mereka percaya sebagai kitab suci Kristen bernama Alkitab telah keliru  menterjemahkan ayat Kejadian 1:1-2.

Ayat ayat tsb sebenarnya menjelaskan bumi yang sama sekali belum ada, dan mustahilnya menerangkan bahwa diatas, atau pada bumi yang belum ada tsb sudah ada samudra!

Kata "samudra" dalam ayat ini seharusnya diartikan sebagai "air" atau "unsur air" yang meliputi alam raya sebelum terjadinya pembentukan bumi dan benda benda langit lainnya!

Artinya, air atau unsur air  dalam ayat ini mustahil berada pada bumi yang belum ada!

Lebih jauh lagi, kata Roh Allah dalam Alkitab yang mereka artikan sebagai personifikasi Allah itu sendiri, sebenarnya harus ditulis Roh Milik Allah  sehingga mudah dipahami bahwa arti sebenarnya  bukan Allah!
 
Sedangkan berdasar penjelasan Masoretic Text kitab Ibrani, bangsa Yahudi, penutur bahasa Ibrani yang digunakan dalam penulisan Torah dimana teks Kejadian 1:1-2 tsb tertulis tidak mengartikan Roh Allah -- ditulis wərûaḥ ’ĕlōhîm -- secara literal sebagai Roh Allah seperti pemahaman mayoritas umat Kristen tradisional, melainkan sebagai angin, nafas Allah, atau bentuk kekuasaan Allah lainnya dalam proses penciptaan alam semesta.   
 
Itu sebabnya kenapa umat Yahudi  tidak pernah mengalami kesulitan memahami ayat Kejadian 1:1-2 seperti ruwetnya cara berpikir umat Paulus yang coba menjelaskannya berdasar dogma melawan akal manusia pada umumnya. Umat Yahudi, sebagai pewaris kitab Torah Musa tidak pernah berpikir bahwa Roh Allah pada ayat Kejadian 1:2 merepresentasikan salahsatu dari Tuhan Ciptaan Paulus dan kroninya yang berjumlah TIGA!

Ini adalah FAKTA, dan dapat dimengerti jika rata-rata pengikut Paulus sangat sulit menerimanya karena sudah terlanjur mengimaninya sebagai sebuah kebenaran -- yang sesungguhnya tidak benar!
 
Padahal, salahsatu sumber studi Alkitab Indonesia sendiri, SABDA WEB, menjelaskan bahwa kata Roh Allah pada teks Kejadian 1:1-2 dalam Alkitab tidak dapat diartikan sebagai representasi dari salahsatu oknum Trinitas yang dikenal sebagai Roh Kudus sbb:
Dengan demikian, tentu saja aneh, bahkan sangat menggelikan bila ternyata masih ada saja umat Paulus yang demikian gigih memaksakan keyakinannya bahwa kata Roh Allah pada ayat  Kejadian 1:1-2 dalam kitab suci umat Yahudi -- yang mereka bajak lalu diklaim sebagai bagian dari kitab suci umat Kristen -- merupakan representasi dari Roh Allah dalam arti literal, sehingga dapat dimaknai sebagai sebuah pemahaman bahwa sama halnya seperti manusia, Allah juga memiliki roh untuk hidup! 
 
Dalam teologi umat Yahudi, pemahaman seperti ini adalah kesesatan yang nyata, sekaligus merupakan kutuk bagi setiap sendi keimanan berdasarkan Torah!  
 
Jadi, terlepas apa pun alasannya, selama umat Paulus masih memahami kata Roh Allah dalam Kejadian 1:1-2 berbeda dari yang dipahami oleh umat Yahudi, maka pemahaman tsb praktis tertolak, alias dinyatakan sebagai pemahaman yang sesat!   
 
Kendati demikian, jika umat Paulus merasa keyakinannya lebih benar dari keyakinan umat Yahudi sendiri dan masih ingin mati matian menyangkalnya, ya, silahkan saja. Tokh sudah jelas yang error pada ayat Kejadian 1:1-2 dalam terjemah  indonesia itu bukan apa yang seharusnya tertulis, tapi otak yang digunakan untuk menalarnya! 
 
Bagaimana mungkin umat Paulus yang "sok akrab" mengaku-ngaku sebagai pengiman Torah juga, yang muncul 1.700 tahun setelah umat Yahudi memahami seluruh kandungan Torah, yang tidak mengerti seluk-beluk bahasa Ibrani, merasa lebih mengerti Torah daripada umat Yahudi sendiri?
Yang benar sajalah!
 
Mau tahu bagaimana Al-Quran menjelaskan hal ini?
Silahkan simak uraian dan bukti-buktinya disini

Jelas ya?
Salam bagi umat yang mengikuti petunjuk!
 
 
[Bagus Pamungkas]

Dari Author

Post a Comment

 
Top