وَمَا كَانَ لِمُؤْمِنٍ وَلَا مُؤْمِنَةٍ إِذَا قَضَى اللَّهُ وَرَسُولُهُ أَمْراً أَن يَكُونَ لَهُمُ الْخِيَرَةُ مِنْ أَمْرِهِمْ وَمَن يَعْصِ اللَّهَ وَرَسُولَهُ فَقَدْ ضَلَّ ضَلَالاً مُّبِيناً
"Dan tidaklah patut bagi laki-laki yg mu'min dan tidak (pula) bagi perempuan yg mu'min, Apabila Allah dan Rasul-Nya telah menetapkan suatu ketetapan, akan ada bagi mereka pilihan (yang lain) tentang urusan mereka. Dan barangsiapa mendurhakai Allah dan Rasul-Nya maka sungguhlah dia telah sesat, sesat yang nyata." (QS. al-Ahzab [33]:36)
Salahsatu sebab musibah yang datang adalah tersebar luasnya bid'ah. Ketahuilah bahwa perbuatan bid'ah itu lebih disukai (dicintai) iblis dari pada perbuatan maksiat!
Bid'ah adalah sesuatu perkara baru yang "diada-adakan" yang TIDAK PERNAH dicontohkan oleh Rasulullah semasa hidupnya, begitu juga semasa para Khulafaur Rasidin, dan juga oleh para Tabi'in sesudahnya.
Bid'ah dalam wujudnya ada 2, yaitu
1. Dalam urusan duniawi dan
2. Bid'ah dalam urusan agama.
Bid'ah dalam urusan duniawi terbagi 3, yaitu
1. Diserahkan kepada kita (pilihan);
2. Hukumnya mubah;
3. Sesuatu yang mubah bisa dipakai bila mendatangkan kebaikan
Bid'ah dalam urusan agama, hukumnya Haram.
Rasulullah S.A.W bersabda: "Hendaklah kalian bertaqwa kepada Allah dan mendengarkan serta mentaati meskipun seorang hamba orang habsyi. dan kalian akan melihat setelahku perbedaan pendapat yang tajam. Maka hendaklah kalian berpegang teguh pada sunnahku dan sunnah khulafa'ur rasyidun yang mendapat petunjuk.gigitlah ia dengan gigi geraham dan hati-hatilah kamu terhadap perintah, atau perkara yang baru, maka sesungguhnya setiap bid'ah adalah sesat." [HR. Ibnu Majah]
Bagaimanakah seharusnya sikap kita terhadap ahlul bid'ah? Jalan terbaik dalam menyikapi serangan gencar dari kaum ahlul bidah adalah dengan bersandar kepada petunjuk Al-Qur'an serta tuntunan as-Sunnah yang telah di wariskan kepada ummat Muslim. Sebagaimana Firman Allah:
مَّنْ يُطِعِ الرَّسُولَ فَقَدْ أَطَاعَ اللّهَ وَمَن تَوَلَّى فَمَا أَرْسَلْنَاكَ عَلَيْهِمْ حَفِيظاً
"Barangsiapa yang menta'ati Rasul itu, sesungguhnya ia telah menta'ati Allah. Dan barangsiapa yang berpaling (dari keta'atan itu), maka KAMI tidak mengutusmu untuk menjadi pemelihara bagi mereka." (QS. An-Nisaa [4]:80).
Ciri-ciri orang yang beriman (Mukmin)
- Tidak menolak seruan Allah dan Rasul-Nya dan selalu berpegang teguh kepada Al-Qur'an dan As-Sunnah;
- Tidak membantah wahyu dengan akal semata (QS [38] ayat 75-78);
- Tidak menolak Syari'at Islam dengan adat kebiasaan;
- Tidak menolak Al-Qur'an dan Hadits dengan alasan gengsi, penyesuaian, persamaan atau alasan lainnya.
Bid'ah hakiki dalam ibadah
- Melakukan sesuatu kegiatan yg tidak di lakukan oleh baginda Rasulullah;
- Dalam perkara agama, mereka tambah hukumnya menurut keyakinannya sendiri atau yang berlaku umum walaupun datang dari kebiasaan umat lain.
(*) Kaum Fasik adalah kaum yang menyimpang dari ajaran agama!
Post a Comment