Menu

Romo Gus Mendem Romo Gus Mendem Author
Title: Menurut Alkitab, Inilah Yang Akan Terjadi Di Sorga!
Author: Romo Gus Mendem
Rating 5 of 5 Des:
Dari syarat dan kondisi yang tercantum pada Matius 19:18-21; Lukas 18:20-21 dan Markus 10:19-21 maka penegasan mengenai siapa saja yang ber...

Dari syarat dan kondisi yang tercantum pada Matius 19:18-21; Lukas 18:20-21 dan Markus 10:19-21 maka penegasan mengenai siapa saja yang berhak mendapatkan keselamatan tertulis jelas dalam KITAB WAHYU, sebuah kitab yang disusun oleh Yohanes di usia tuanya, tepatnya seperti yang tercantum dalam Wahyu 6, 7, 14 dan 20.

"Ada seorang datang kepada Yesus, dan berkata: “Guru, perbuatan baik apakah yang harus kuperbuat untuk memperoleh hidup yang kekal?” (Matius 19:16)

"Jawab Yesus: “Apakah sebabnya engkau bertanya kepada-Ku tentang apa yang baik? Hanya Satu yang baik. Tetapi jikalau engkau ingin masuk ke dalam hidup, turutilah segala perintah Allah.” (Matius 19:17)

"Kata orang itu kepada-Nya: “Perintah yang mana?” Kata Yesus: “Jangan membunuh, jangan berzinah, jangan mencuri, jangan mengucapkan saksi dusta," (Matius 19:18)

"Hormatilah ayahmu dan ibumu dan kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri.” (Matius 19:19)

"Kata orang muda itu kepada-Nya: “Semuanya itu telah kuturuti, apa lagi yang masih kurang?” (Matius 19:20)

"Kata Yesus kepadanya: “Jikalau engkau hendak sempurna, pergilah, juallah segala milikmu dan berikanlah itu kepada orang-orang miskin, maka engkau akan beroleh harta di sorga, kemudian datanglah ke mari dan ikutlah Aku.” (Matius 19:21)

"Ada seorang pemimpin bertanya kepada Yesus, katanya: “Guru yang baik, apa yang harus aku perbuat untuk memperoleh hidup yang kekal?” (Lukas 18:18)

"Jawab Yesus: “Mengapa kaukatakan Aku baik? Tak seorangpun yang baik selain dari pada Allah saja." (Lukas 18:19)

"Engkau tentu mengetahui segala perintah Allah: Jangan berzinah, jangan membunuh, jangan mencuri, jangan mengucapkan saksi dusta, hormatilah ayahmu dan ibumu.” (Lukas 18:20)

"Kata orang itu: “Semuanya itu telah kuturuti sejak masa mudaku.” (Lukas 18:21)

"Mendengar itu Yesus berkata kepadanya: “Masih tinggal satu hal lagi yang harus kaulakukan: juallah segala yang kaumiliki dan bagi-bagikanlah itu kepada orang-orang miskin, maka engkau akan beroleh harta di sorga, kemudian datanglah ke mari dan ikutlah Aku.” (Lukas 18:22)

"Pada waktu Yesus berangkat untuk meneruskan perjalanan-Nya, datanglah seorang berlari-lari mendapatkan Dia dan sambil bertelut di hadapan-Nya ia bertanya: “Guru yang baik, apa yang harus kuperbuat untuk memperoleh hidup yang kekal?” (Markus 10:17)

"Jawab Yesus: “Mengapa kaukatakan Aku baik? Tak seorangpun yang baik selain dari pada Allah saja." (Markus 10:18)

"Engkau tentu mengetahui segala perintah Allah: Jangan membunuh, jangan berzinah, jangan mencuri, jangan mengucapkan saksi dusta, jangan mengurangi hak orang, hormatilah ayahmu dan ibumu!” (Markus 10:19)

"Lalu kata orang itu kepada-Nya: “Guru, semuanya itu telah kuturuti sejak masa mudaku.” (Markus 10:20)

"Tetapi Yesus memandang dia dan menaruh kasih kepadanya, lalu berkata kepadanya: “Hanya satu lagi kekuranganmu: pergilah, juallah apa yang kaumiliki dan berikanlah itu kepada orang-orang miskin, maka engkau akan beroleh harta di sorga, kemudian datanglah ke mari dan ikutlah Aku.” (Markus 10:21)

Mereka yang berhak masuk surga tercantum di Wahyu 6 dengan kata ‘dimateraikan’. Terdapat 7 (tujuh) Materai yang dibagi-bagikan hanya kepada penduduk surga, atau mereka yang diselamatkan dengan perincian sebagai berikut:

  • Materai ke-1, Penunggang seekor kuda putih, yang memegang sebuah panah dan kepadanya dikaruniakan sebuah mahkota.
  • Materai ke-2, Penunggang seekor kuda merah padam, kepadanya dikaruniakan sebilah pedang yang besar dan dikaruniakan kuasa untuk mengambil damai sejahtera dari atas bumi, sehingga mereka saling membunuh,.
  • Materai ke-3, Penunggang seekor kuda hitam, yang memegang sebuah timbangan di tangannya.
  • Materai ke-4, Penunggang seekor kuda hijau kuning, yang bernama Maut dan kerajaan maut mengikutinya. Kepada mereka diberikan kuasa atas seperempat dari bumi untuk membunuh dengan pedang, dan dengan kelaparan dan sampar, dan dengan binatang-binatang buas yang di bumi (Wahyu 6:1-8)
  • Materai ke-5, Di anugarehkan kepada jiwa-jiwa yang telah dibunuh oleh karena firman Allah dan oleh karena kesaksian yang mereka miliki. Mereka ini kemudian diberikan baju putih dan disuruh menunggu sampai genap jumlah kawan-kawan pelayan dan saudara-saudara mereka, yang akan dibunuh sama seperti mereka.(Wahyu 6:9-11), keterangan dengan bentuk yang sama disebutkan di Wahyu 20:4, Yaitu ‘jiwa-jiwa, yang telah dipenggal kepalanya karena kesaksian tentang Yesus dan karena firman Allah; yang tidak menyembah binatang itu dan patungnya dan yang tidak juga menerima tandanya pada dahi dan tangan mereka; (maksudnya adalah tanda 666 sebagai mana di maksud di Wahyu 13:16)
  • Materai ke-6, Malaikat HANYA memberikannya untuk 12 suku israel yaitu suku yehuda, ruben, Gad, Asyer, Naftali, Manasye, Simeon, Lewi, Isakhar, Zebulon, Yusuf, Benyamin dan masing-masing suku banyaknya 12.000 orang, jadi jumlah totalnya 144.000 (Wahyu 7:4-8) dan di MATERAIKAN DI DAHI mereka.(Wahyu 7:3)
  • Materai ke-7, Tidak diberikan kepada siapapun lagi. (Wahyu 8:1)

Dalam kitab Wahyu, Yohanes hanya melihat Materai ke-7 dibuka (Wahyu 8:1), namun sampai dengan Wahyu 10:5-7, tidak ada ayat-ayat yang menyatakan materai tersebut di gunakan untuk apa dan, atau untuk siapa. Hanya dikatakan waktunya sudah habis. Kemudian penggunaan kata materai sampai dengan selesainya kitab Wahyu, hanya muncul dua kali lagi yaitu dalam:

  • Wahyu 10:1-4, Dan sesudah ketujuh guruh itu selesai berbicara, aku mau menuliskannya, tetapi aku mendengar suatu suara dari sorga berkata: “Meteraikanlah (rahasiakanlah) apa yang dikatakan oleh ketujuh guruh itu dan janganlah engkau menuliskannya!”
  • Wahyu 20:1-3, Lalu melemparkannya ke dalam jurang maut, dan menutup jurang maut itu dan Malaikat memeteraikannya di atasnya, supaya jangan lagi menyesatkan bangsa-bangsa, sebelum berakhir masa seribu tahun; kemudian dari pada itu ia akan dilepaskan untuk sedikit waktu lamanya.

Dalam Wahyu 19:11-21, Pintu Sorga terbuka, ada seseorang bernama ‘Firman Allah’, (ini adalah kode nama untuk Yesus, anak Domba) dari mulutnya keluar Pedang, yang akan memukul segala bangsa, menggembalakan dengan Gada besi dan murka Allah, yang mengakibatkan semua yang melawannya dibunuh dengan PEDANG.

Dan pada Wahyu 20:1-3, Materai itu digunakan untuk menutup jurang maut.

Apakah sama sekali tidak disinggung tentang adanya bangsa-bangsa lain yang di materaikan di dalam Kitab Wahyu? Jawabnya cukup jelas, Tidak ada!

Kalimat-kalimat yang ada adalah setelah peristiwa pembukaan Materai ke-6 dan kemudian dimateraikan di dahi hanya kepada Suku Israel saja, maka Wahyu 7:9 hanya menuliskan bahwa Yohanes melihat suatu kumpulan besar orang banyak (tidak dapat terhitung banyaknya, dari segala bangsa, suku kaum dan bahasa) berdiri di hadapan takhta dan di hadapan Anak Domba (Yesus) dengan memakai jubah putih dan memegang daun-daun palem di tangan mereka. Namun, sampai dengan habisnya Kitab Wahyu TIDAK ADA SATU PETUNJUK PUN yang mengindikasikan bahwa Yohanes Melihat, Mendengar, atau mengetahui bahwa sekumpulan bangsa lain ikut dimateraikan juga. Pada Wahyu 7:13-17 detailnya adalah sebagai berikut:

"Yohanes melihat sekumpulan bangsa lain dengan memakai baju putih."

Tidak ada laporan Yohanes yang mengatakan bahwa sekumpulan bangsa lain dari segala bahasa dan suku lain, dimana mereka memakai baju putih adalah merupakan baju yang diberikan Allah seperti pada peristiwa jiwa-jiwa yang telah dibunuh oleh karena firman Allah dan oleh karena kesaksian yang mereka miliki (dimaterai ke-5, Wahyu 6:9-11)

Yohanes ditanya oleh salah seorang dari tetua itu: “Siapakah mereka yang memakai jubah putih itu, dan dari manakah mereka datang?” (Ini adalah pertanyaan ganjil yang menunjukkan bahwa seorang penghuni surga tidak mengetahuinya!)

Yohanes mengatakan; Tetua yang lebih tahu, kemudian Tetua yang sama itu berkata: ”Mereka ini adalah orang-orang yang keluar dari kesusahan yang besar; dan mereka telah mencuci jubah mereka dan membuatnya putih di dalam darah Anak Domba. Karena itu mereka berdiri di hadapan takhta Allah dan melayani Dia siang malam di Bait Suci-Nya. Dan Ia yang duduk di atas takhta itu akan membentangkan kemah-Nya di atas mereka. Mereka tidak akan menderita lapar dan dahaga lagi, dan matahari atau panas terik tidak akan menimpa mereka lagi. Sebab Anak Domba yang di tengah-tengah takhta itu, akan menggembalakan mereka dan akan menuntun mereka ke mata air kehidupan. Dan Allah akan menghapus segala air mata dari mata mereka.”

Setelah jawaban Tetua tersebut, sampai dengan Kitab Wahyu selesai, sama sekali tidak ada keterangan mengenai keputusan Allah bahwa ada bangsa lain juga diselamatkan, apalagi boleh masuk surga! (Wahyu 7:13-17).

Sementara itu, walau Tetua itu sebenarnya tidak tahu siapa mereka yang barusan saja ditanyakannya sendiri tadi, dengan yakin kemudian membuat sebuah pernyataan yang (seolah-olah sudah) pasti! Andaikata ia sudah sangat mengetahui sekalipun, maka catatlah ini baik-baik, kalimat di atas adalah pernyataan sang Tetua. Kalimat itu bukan perkataan atau janji Yesus, apalagi Janji Allah. Ingat juga Matius 7:12 yang menuliskan kata Hukum Taurat, yang sudah jelas diperuntukan bagi orang Yahudi. Kemudian dalam Matius 7:21-23 dikatakan:

"Bukan setiap orang yang berseru kepada-Ku: Tuhan, Tuhan! akan masuk ke dalam Kerajaan Sorga, melainkan dia yang melakukan kehendak Bapa-Ku yang di sorga. Pada hari terakhir banyak orang akan berseru kepada-Ku: Tuhan, Tuhan, bukankah kami bernubuat demi nama-Mu, dan mengusir setan demi nama-Mu, dan mengadakan banyak mujizat demi nama-Mu juga? Pada waktu itulah Aku akan berterus terang kepada mereka dan berkata: Aku tidak pernah mengenal kamu! Enyahlah dari pada-Ku, kamu sekalian pembuat kejahatan!”

Juga dalam Matius 25:31-34, 41:

"Apabila Anak Manusia datang dalam kemuliaan-Nya dan semua malaikat bersama-sama dengan Dia, maka Ia akan bersemayam di atas takhta kemuliaan-Nya. Lalu semua bangsa akan dikumpulkan di hadapan-Nya dan Ia akan memisahkan mereka seorang dari pada seorang, sama seperti gembala memisahkan domba dari kambing, dan Ia akan menempatkan domba-domba di sebelah kanan-Nya dan kambing-kambing di sebelah kiri-Nya. Dan Raja itu akan berkata kepada mereka yang di sebelah kanan-Nya: Mari, hai kamu yang diberkati oleh Bapa-Ku, terimalah Kerajaan yang telah disediakan bagimu sejak dunia dijadikan…Dan Ia akan berkata juga kepada mereka yang di sebelah kiri-Nya: Enyahlah dari hadapan-Ku, hai kamu orang-orang terkutuk, enyahlah ke dalam api yang kekal yang telah sedia untuk Iblis dan malaikat-malaikatnya."

Kita dapat melihat penegasannya ada pada 2 (dua) pasal terakhir Kitab Wahyu, yaitu Wahyu 21: 12 -14 dinyatakan bahwa di 12 (duabelas) gerbang surga tertulis nama 12 (duabelas) suku Israel dan juga tertulis 12 (duabelas) rasul anak Domba (Paulus dan Matius tidak termasuk dalam kelompok duabelas Rasul).

Kemudian dalam Wahyu 21:24-27 disebutkan lebih tegas lagi:

"Dan bangsa-bangsa akan berjalan di dalam cahayanya dan raja-raja di bumi membawa kekayaan mereka kepadanya; dan pintu-pintu gerbangnya tidak akan ditutup pada siang hari, sebab malam tidak akan ada lagi di sana; dan kekayaan dan hormat bangsa-bangsa akan dibawa kepadanya. Tetapi tidak akan masuk ke dalamnya sesuatu yang najis, atau orang yang melakukan kekejian atau dusta, tetapi hanya mereka yang namanya tertulis di dalam kitab kehidupan Anak Domba itu."

Bangsa-bangsa yang tertulis di dalam kitab kehidupan tersebut tertulis jelas pada Pasal terakhir Kitab Wahyu, yaitu Wahyu 22:23-24:

"Maka tidak akan ada lagi laknat. Takhta Allah dan takhta Anak Domba akan ada di dalamnya dan hamba-hamba-Nya akan beribadah kepada-Nya, dan mereka akan melihat wajah-Nya, dan nama-Nya akan tertulis DI DAHI mereka."
(Dalam Wahyu 7:3, tertulis dimateraikan di Dahi Mereka, yakni keduabelas Suku Israel (Wahyu 7:4-8, 14-15)

Ini merupakan pengulangan sebagaimana yang tercantum dalam Wahyu 14:1-5:

"Dan aku melihat: sesungguhnya, Anak Domba berdiri di bukit Sion dan bersama-sama dengan Dia seratus empat puluh empat ribu orang dan di dahi mereka tertulis nama-Nya dan nama Bapa-Nya. Dan aku mendengar suatu suara dari langit bagaikan desau air bah dan bagaikan deru guruh yang dahsyat. Dan suara yang kudengar itu seperti bunyi pemain-pemain kecapi yang memetik kecapinya. Mereka menyanyikan suatu nyanyian baru di hadapan takhta dan di depan keempat makhluk dan tua-tua itu, dan tidak seorangpun yang dapat mempelajari nyanyian itu selain dari pada seratus empat puluh empat ribu orang yang telah ditebus dari bumi itu."


Mereka ini adalah:

  • Orang-orang yang tidak mencemarkan dirinya dengan perempuan-perempuan, karena mereka murni sama seperti perawan.
  • Mereka adalah orang-orang yang mengikuti Anak Domba itu ke mana saja Ia pergi.
  • Mereka ditebus dari antara manusia sebagai korban-korban sulung bagi Allah dan bagi Anak Domba itu. (Wahyu 14:4)
  • Dan di dalam mulut mereka tidak terdapat dusta; mereka tidak bercela. (Wahyu 14:5)

Dari keterangan di atas, maka dapat diketahui:

  • Mereka yang di materaikan dengan materai ke-5 adalah orang Israel! (Wahyu 14:4).
  • Orang yang tidak menikah, tidak berzina, orang yang mengikuti kemana saja Yesus selama hidupnya, orang yang tidak berdusta dan tercela, semuanya adalah orang Israel.
  • Tidak ada bangsa lain kecuali hanya bangsa Israel yang jumlahnya hanya 144.000 orang saja!

Jadi, sudah sangat jelas bahwa tidak ada GARANSI KESELAMATAN apapun yang tertulis di Alkitab selain khusus dan sangat terbatas hanya untuk Bangsa Israel saja!

Ingat pernyataan Yesus tatkala mulai mengabarkan injil di kampung halamannya; 
"Aku diutus hanya kepada domba-domba yang hilang dari umat Israel." (Matius 15:24)
 
Perlu diketahui bahwa Yohanes adalah satu-satunya rasul yang mati di usia tua. Konon ia pernah direbus hidup-hidup namun tetap selamat (tapi tidak ada referensi yang sah mengenai kisah ini), disuruh kerja paksa sampai akhirnya menjadi uskup di turki dan meninggal dalam usia 102 tahun.

Sedangkan semua rasul lainnya, termasuk rasul-rasul tambahan seperti Paulus, mati dengan cara yang tidak benar (dihukum pancung oleh Kaisar Nero). Ia tentu telah banyak merenungi semua perilakunya sendiri dan rasul-rasul lainnya sepanjang hidupnya, terutama setelah bergaul dengan rasul baru bernama Paulus. Maka, berdasarkan seluruh pengalaman hidupnya, akhirnya pada usia 90 tahun Yohanes pun mulai menulis Kitab wahyu.

[Dari E.S.A]


Dari Author

Post a Comment

 
Top