Para pendeta dan pastor mengatakan bahwa MUSA menyembah YHWH, bukan ALLAH. Demikian mereka mengajarkan kepad jemaatnya. Maka inilah "tinjauan ulang" atas ajaran mereka.
Susunan huruf tetragrammaton YHWH tidak satu manusia ibranipun yang berani mengeja YHWH menjadi Yahweh ~ Yehovah ~ Yehuwa, dll. Mereka meyakini salah satu perintah Tuhan dalam ALKITAB YAHUDI adalah diharamkannya menyebut namaNya secara sembarangan.
Ulangan 5:7 dan Keluaran 20:7 menyatakan: Jangan menyebut nama TUHAN, Allahmu, dengan sembarangan, sebab TUHAN akan memandang bersalah orang yang menyebut nama-Nya dengan sembarangan.
Tetragrammaton YHWH adalah Nama Tuhan dalam literatur bangsa YAHUDI yang mana susunan huruf ini tidak dapat diungkapkan dengan kata-kata (SHEM HA MEFORASH), UNUTTERABLE NAME, INEFFABLE NAME, dan karenanya tidak boleh dibaca atau diucapkan kesempatan yang tidak suci, seperti pembacaan dan doa. Hal inimembuat umat terdahulu membaca nama TUHAN dengan panggilan Adonai (My Lord, Tuanku, Sayyidina). Bentuk tertulis lain seperti dibaca Ha Shem (Sang Nama, The Name, Al-Asma’), digunakan karena alasan yang sama. Tidak boleh tidak mereka menulis nama YHWH kecuali menggantinya dengan ADONAY. Anda bisa melihat bukti bagaimana Shema Yisrael, kata YHWH dibaca oleh kaum Yahudi sebagai ADONAY
Dan ini tidak bermasalah ketika kaum YAHUDI menjaga BAHASA IBRANI KUNO sebagai bahasa percakapan mereka sehari-hari. Masalah datang ketika mereka diusir dari bumi Yerusalem pada tahun 70 M oleh Jenderal Titus Panglima Romawi. Kaum Yahudi terusir dari budaya dan kampung halaman. DIASPORA adalah nasib mereka. Menjalani kehidupan sebagai orang asing di antara bangsa-bangsa. Terjadilah mereka tercabut dari akar budaya YAHUDI KUNO. Bahasa dan budaya mereka mengalami akulturasi dengan budaya lain. Bahasa IBRANI mereka menjadi bahasa tulisan bagi mereka. Bahasa yang digunakan pada acara-acara pembacaan TORAH. Bukan bahasa sehari-hari. Maka wajar jika mereka SAMPAI hari ini tak tahu bagaimana mengucapkan HURUF YHWH.
Musibah datang ketika sekelompok Kristen Eropa memulai wacana NAMA TUHAN. Secara spekulatif dan berani, tanpa ada kekhawatiran dan ketaatan kepada HUKUM TAURAT, mereka mengeja YHWH secara mentah-mentah sebagai JEHOVAH. Mereka menyebut JEHOVAH sebagai“The proper name of God in the Old Testament”. Mereka tidak menghiraukan kenyataan adanya prinsip bahasa Ibrani kuno yang disebut QEREL KATIB, yakni MEMBACA TEKS sesuai dengan MAKSUD PENULIS TEKS. Hal ini dilanggar oleh mereka dan melupakan fakta bahwa BAHASA IBRANI KUNO ditulis dengan HURUF GUNDUL tanpa TANDA BACA VOKAL MASORET. Entah terjadi secara kebetulan atau ada faktor saling memepengaruhi, tanda baca MASORET muncul pada abad ke 7 s/d 11 (Sumber: Wikipedia) bersamaan dengan PEMAKAIAN TANDA BACA HAROKAT pada sistem PEMBACAAN ALQUR’AN dunia ISLAM. Maka sangat pasti “Yehova” ,”Yahweh” adalah sebuah vokalisasi tentatif terkaan semata (Sumber: Wikipedia) dan bukan sebuah vokalisasi yang di dasarkan pada Qerel Kativ dimana YANG TERBACA dari TEKS adalah HARUS sesuai dengan kehendak YANG MENULIS TEKS. Inilah yang terluput oleh mereka yang memaksakan pembacaan YHWH sebagai YAHWEH dan karena itu timbullah KETIDAK SERAGAMAN dalam membaca huruf ini. Ada yang membaca YHWH sebagai Yehuwa, Yehova, Yehovah, Jehova, atau Jehovah.
KESMPULANNYA
- Ada keterputusan RANTAI PENGUCAPAN turun temurun.
- Keterputusan SEJARAH IBRANI akibat HILANGNYA JATI DIRI AKIBAT DIASPORA 2000 tahun.
- Bahasa Ibrani sehari-hari yang ada digunakan sekarang di Israel adalah hasil dari usulan seorang Nasionalis pada awal abad ke 20, Eliezer ben Yehuda, yang mengusulkan penggunaan bahasa IBRANI SEPHARDIK sebagai bahasa Ibrani Modern.
- Huruf Ibrani hari ini bukanlah Huruf Ibrani 2000 tahun lalu, di mana gaya bacanya berbeda.
SOLUSINYA?
Yang paling baik untuk mengetahui bagaimana Yahudi Kuno dan Nasrani pengikut Yesus mengucapkan kata YHWH adalah dengan merujuk pada BUDAYA TERDEKAT, yaitu budaya di mana kaum Yahudi dan Nasrani awal banyak ditemukan selain di Bumi Syam. Budaya apakah itu? TIMUR TENGAH!
Sampai tahun 600 an Masehi dalam Tradisi YAHUDI dan KRISTEN TIMUR TENGAH TERCATAT dalam sejarah menyebut nama TUHAN sebagai ALLAH.
Tidak ada perdebatan antara YAHUDI TIMUR TENGAH yakni YAHUDI MIZRAHIM dan KRISTEN TIMUR TENGAH yakni KRISTEN ORTHODOX SYAM (SYRIA) dengan NABI kami tentang NAMA TUHAN. Mereka selalu merujuk nama TUHAN sebagai ALLAH.
YAHUDI dan NASRANI ARAB hanyalah kafir tidak percaya bahwa NABI kami adalah UTUSAN ALLAH. Tidak ada CATATAN HADITS yang menyebutkan YAHUDI dan NASRANI TIMUR TENGAH menolak NABI kami karena tidak menyembah TUHAN BERNAMA YAHWEH.
Nama Yahweh tidak dikenal dalam sejarah YAHUDI ARAB ataupun KRISTEN SYAM TIMUR TENGAH. Mereka hanya tidak PERCAYA beliau benar-benar utusan ALLAH. Mereka sama sekali tidak mendebat dan mempermasalahkan nama Yahweh. Mereka, pada era 14 abad yang lalu, tidak menyebut nama TUHAN kecuali ALLAH. Lalu, bagaimanakah mereka melafadzkan (mengucapkan) nama ALLAH? Persis seperti kami kaum muslimin melafadzkan nama ALLAH.
Ada kemiripin dengan Pengucapan AHWH ~ IHWH ~ YHWH.
Mengeja huruf YHWH menjadi Yahweh adalah KESALAHAN manusia MODERN memahami bacaan teks aksara KUNO. Dan KESALAHAN manusia MODERN memahami bahwa TEKS YHWH dibaca YAHWEH.
Seperti bangsa kita membaca DAHOELOE BERDJOANG tidak bisa anda baca dengan memakai EJAAN SEKARANG - EYD.
Huruf IBRANI adalah HURUF GUNDUL - tanpa Niqqod - Yakni tanpa Harokat, atau Tanda Baca Vokal, Vowel, dan TANPA SPASI.
Jika anda mengetik huruf SMS “bsk jgn lp ktm d rmhk” maka anda bangsa Indonesia akan membacanya “besok jangan lupa ketemu di rumahku”, karena anda sehari-hari menggunakan bahasa percakapan BAHASA INDONESIA. Akan tetapi apa yang terjadi dengan seorang Australia membaca huruf-huruf SMS diatas? Apalagi jika Australi ini hidup 100 tahun dari sekarang. Apalagi jika HURUF SMS itu TANPA SPASI seperti: ”bskjgnlpktmdrmhk”
Apalagi jika di zaman berikutnya bangsa Indonesia mempunyai EJAAN YANG LEBIH DISEMPURNAKAN LAGI - alias berbeda penulisannya dari sekarang!
Jadi, apa yang anda baca sekarang tidak bisa anda bawa gaya pengejaaannya ke zaman setelah sekarang. Contoh yang agak mirip tentang beda budaya beda tulisan dan pengucapan adalah seperti anda yang menamakan seorang yang bernama ARAMI ESHUA, dibaca ‘Iisa dalam bahasa ARAB (Seperti penulisan Moshe untuk pengucapan indonesia Musa) menjadi Nama Ibrani Yeshua, Ieshua, dan menjadi Nama Yunani Iesous, Yesus (Penambahan akhiran -ous pada budaya Yunani,seperti Yakob menjadi Yakobus..Paul menjadi Paulus.dll) dan terEropakan menjadi Jesus (Jerusalem dari Yerusakem, Ierusalayim, Jericho dari Yeriko, Jordania untuk pengucapan Yordania).
Nama yang berbeda untuk menyebut satu sosok yang sama
Bangsa Arab dari dahulu adalah bangsa yang terkenal kuat dalam tradisi lisan dan hafalan. Tidak ada suatu informasi yang datang baik berupa kabar maupun syair kecuali mereka dengar dan mereka hafalkan. Bisa di pahami karena kebanyakan bangsa ARAB Kuno tidak banyak memahami budaya BACA TULIS. Sebagai pengganti informasi turun temurun maka TEKS tidak menduduki tempat utama dalam Kehidupan Gurun mereka (Sumber: Situs Sejarah)
PS: Coba balik huruf ibrani YHWH dengan posisi 90 derajat horizontal, lalu 180 derajat vertical seperti image di sebelah ini. Apa yang kemudian anda lihat?
Insya Allah, pada akhirnya kita akan sampai pada kesimpulan yang pasti.
Bacalah TETRAGRAMMATON YHWH dengan pengucapan ALLAH sebagaimana NASRANI TIMUR TENGAH dan YAHUDI TIMUR TENGAH membaca susunan huruf YHWH.
Wallahu a’lam bisyawwab.
[Sumber: Jalan Avraham | Islam Menjawab Fitnah]
Post a Comment