A. MENJAWAB DULADI
Dalam lumayan banyak tulisannya, Duladi berusaha menunjukkan kesalahan Al-Quran atau bahwa Al-Quran hanyalah cerita yang dibuat-buat dengan memperlihatkan pertentangan antara kisah-kisah Al-Quran dengan kisah-kisah dalam Taurat dan Injil.
Dalam lumayan banyak tulisannya, Duladi berusaha menunjukkan kesalahan Al-Quran atau bahwa Al-Quran hanyalah cerita yang dibuat-buat dengan memperlihatkan pertentangan antara kisah-kisah Al-Quran dengan kisah-kisah dalam Taurat dan Injil.
Lihat kutipan berikut dalam salah satu artikelnya ”Siapakah Nabi Muhammad?”
Al-Quran pada surah Al-Baqarah ayat 249 menceritakan kisah Thalut dan tentaranya.
Maka tatkala Thalut keluar membawa tentaranya, ia berkata ”sesungguhnya Allah akan menguji kamu dengan suatu sungai. Maka siapa di antara kamu meminum airnya, bukanlah ia pengikutku. Dan barang siapa tiada meminumnya kecuali menciduk seciduk tangan, maka ia adalah pengikutku”. Kemudian mereka meminumnya kecuali bebarapa orang diantara mereka. Maka tatkala Thalut dan orang-orang beriman bersama dia telah menyeberangi sungai itu, orang-orang yang telah minum berkata ” Tak ada kesanggupan kami pada hari ini untuk melawan Jalut dan tentaranya”. Orang-orang yang meyakini bahwa mereka akan menemui Allah berkata ”Berapa banyak terjadi golongan yang sedikit dapat mengalahkan golongan yang banyak dengan izin Allah. Dan Allah beserta orang-orang yang sabar.(QS Al-Baqarah ayat 249).
Kemudian Duladi menambahkan begini:
Siapa saja yang pernah membaca Kitab Perjanjian Lama mengetahui bahwa bukanlah Raja Saul yang minum dari sungai untuk menguji orang-orangnya dan menyusutkan jumlah tentaranya. Tetapi Gideon dan ia melakukannya karena Tuhan memerintahkan demikian dan bukan atas kemauannya. Selain itu cerita mengenai penyusutan jumlah tentara Israel tidak mempunyai kaitan dengan Goliath.
Oleh karena kejanggalan ini dan sejumlah kesalahan copy atau cerita yang dibuat-buat dapat dipastikan bahwa pengetahuan Muhammad tentang Taurat dan Injil adalah sepotong-sepotong berdasarkan cerita-cerita nyasar dan tahayul yang beredar waktu itu.
B. JAWABAN UNTUK KAWAN-KAWAN DULADI
Jawaban yang relevans saya temukan di Yahoo begini:
Jika kalian meyakini bahwa tentang periwayatan Thalut dan Gedeon ini Alkitab lebih benar daripada Al-Qur'an, coba mari sama-sama kita jawab pertanyaan yang bersumber dari kedua kitab itu sendiri sebagai berikut:
1. Bagaimana akhir kisah Gedeon?
2. Bagaimana rakyat Israel yang dipimpin oleh Gedeon?
3. Apakah Daud (David) ikut dalam pasukan Thalut?
4. Siapakah yang membunuh Jalut?
5. Siapakah musuh Gideon ketika itu?
6. Apakah peti tabout kembali ke rakyat Israel?
7. Apakah Gedeon menang?
8. Seperti apa gambaran musuh Gedeon, samakah dengan musuh Thalut?
9. Jika ada Gedeon dan ada pula Thalut, maka seperti apakah kisah Thalut?
Al-Qur'an menjawabnya begini:
Apakah kamu tidak memperhatikan pemuka-pemuka Bani Israil sesudah Nabi Musa, yaitu ketika mereka berkata kepada seorang Nabi mereka: `Angkatlah untuk kami seorang raja supaya kami berperang (di bawah pimpinannya) di jalan Allah`. Nabi mereka menjawab: `Mungkin sekali jika kamu nanti diwajibkan berperang, kamu tidak akan berperang.` Mereka menjawab: `Mengapa kami tidak mau berperang di jalan Allah, padahal sesungguhnya kami telah diusir dari kampung halaman kami dan dari anak-anak kami?`. Maka tatkala perang itu diwajibkan atas mereka, merekapun berpaling, kecuali beberapa orang saja di antara mereka. Dan Allah Maha Mengetahui siapa orang-orang yang zalim.(QS. 2:246)
Nabi mereka mengatakan kepada mereka: `Sesungguhnya Allah telah mengangkat Thalut menjadi rajamu`. Mereka menjawab: `Bagaimana Thalut memerintah kami, padahal kami lebih berhak mengendalikan pemerintahan daripadanya, sedang diapun tidak diberi kekayaan yang cukup banyak?` Nabi (mereka) berkata: `Sesungguhnya Allah telah memilihnya menjadi rajamu dan menganugerahinya ilmu yang luas dan tubuh yang perkasa.` Allah memberikan pemerintahan kepada siapa yang dikehendaki-Nya. Dan Allah Maha Luas pemberian-Nya lagi Maha Mengetahui.(QS. 2:247)
Dan Nabi mereka mengatakan kepada mereka: `Sesungguhnya tanda ia akan menjadi raja, ialah kembalinya tabut kepadamu, di dalamnya terdapat ketenangan dari Tuhanmu dan sisa dari peninggalan keluarga Musa dan keluarga Harun; tabut itu dibawa oleh malaikat. Sesungguhnya pada yang demikian itu terdapat tanda bagimu, jika kamu orang yang beriman.(QS. 2:248)
Maka tatkala Thalut keluar membawa tentaranya, ia berkata:` Sesungguhnya Allah akan menguji kamu dengan suatu sungai. Maka siapa di antara kamu meminum airnya, bukanlah ia pengikutku. Dan barangsiapa tiada meminumnya, kecuali menceduk seceduk tangan, maka ia adalah pengikutku. `Kemudian mereka meminumnya kecuali beberapa orang diantara mereka. Maka tatkala Thalut dan orang-orang yang beriman bersama dia telah menyeberangi sungai itu, orang-orang yang telah minum berkata:` Tak ada kesanggupan kami pada hari ini untuk melawan Jalut dan tentaranya. `Orang-orang yang meyakini bahwa mereka akan menemui Allah berkata:` Berapa banyak terjadi golongan yang sedikit dapat mengalahkan golongan yang banyak dengan izin Allah. Dan Allah beserta orang-orang yang sabar. `(QS. 2:249)
Tatkala Jalut dan tentaranya telah nampak oleh mereka, merekapun berdoa:` Ya Tuhan kami, tuangkanlah kesabaran atas diri kami, dan kokohkanlah pendirian kami dan tolonglah kami terhadap orang-orang kafir `.(QS. 2:250)
Mereka (tentara Thalut) mengalahkan tentara Jalut dengan izin Allah dan (dalam peperangan itu) Daud membunuh Jalut, kemudian Allah memberikan kepadanya (Daud) pemerintahan dan hikmah, (sesudah meninggalnya Thalut) dan mengajarkan kepadanya apa yang dikehendaki-Nya. Seandainya Allah tidak menolak (keganasan) sebahagian manusia dengan sebagian yang lain, pasti rusaklah bumi ini. Tetapi Allah mempunyai karunia (yang dicurahkan) atas semesta alam.(QS. 2:251)
Itu adalah ayat-ayat Allah, kami bacakan kepada mu dengan hak (benar) dan sesungguhnya kamu benar-benar salah seorang di antara nabi-nabi yang diutus.(QS. 2:252)
Sampai di sini, coba tolong kalian ceritakan kepada kami bagaimana Alkitab menceritakan kisah Saul dan David, syukur-syukur pula kisah Gedeon itu sendiri.
Monggo!
Al-Quran pada surah Al-Baqarah ayat 249 menceritakan kisah Thalut dan tentaranya.
Maka tatkala Thalut keluar membawa tentaranya, ia berkata ”sesungguhnya Allah akan menguji kamu dengan suatu sungai. Maka siapa di antara kamu meminum airnya, bukanlah ia pengikutku. Dan barang siapa tiada meminumnya kecuali menciduk seciduk tangan, maka ia adalah pengikutku”. Kemudian mereka meminumnya kecuali bebarapa orang diantara mereka. Maka tatkala Thalut dan orang-orang beriman bersama dia telah menyeberangi sungai itu, orang-orang yang telah minum berkata ” Tak ada kesanggupan kami pada hari ini untuk melawan Jalut dan tentaranya”. Orang-orang yang meyakini bahwa mereka akan menemui Allah berkata ”Berapa banyak terjadi golongan yang sedikit dapat mengalahkan golongan yang banyak dengan izin Allah. Dan Allah beserta orang-orang yang sabar.(QS Al-Baqarah ayat 249).
Kemudian Duladi menambahkan begini:
Siapa saja yang pernah membaca Kitab Perjanjian Lama mengetahui bahwa bukanlah Raja Saul yang minum dari sungai untuk menguji orang-orangnya dan menyusutkan jumlah tentaranya. Tetapi Gideon dan ia melakukannya karena Tuhan memerintahkan demikian dan bukan atas kemauannya. Selain itu cerita mengenai penyusutan jumlah tentara Israel tidak mempunyai kaitan dengan Goliath.
Oleh karena kejanggalan ini dan sejumlah kesalahan copy atau cerita yang dibuat-buat dapat dipastikan bahwa pengetahuan Muhammad tentang Taurat dan Injil adalah sepotong-sepotong berdasarkan cerita-cerita nyasar dan tahayul yang beredar waktu itu.
B. JAWABAN UNTUK KAWAN-KAWAN DULADI
Jawaban yang relevans saya temukan di Yahoo begini:
Jika kalian meyakini bahwa tentang periwayatan Thalut dan Gedeon ini Alkitab lebih benar daripada Al-Qur'an, coba mari sama-sama kita jawab pertanyaan yang bersumber dari kedua kitab itu sendiri sebagai berikut:
1. Bagaimana akhir kisah Gedeon?
2. Bagaimana rakyat Israel yang dipimpin oleh Gedeon?
3. Apakah Daud (David) ikut dalam pasukan Thalut?
4. Siapakah yang membunuh Jalut?
5. Siapakah musuh Gideon ketika itu?
6. Apakah peti tabout kembali ke rakyat Israel?
7. Apakah Gedeon menang?
8. Seperti apa gambaran musuh Gedeon, samakah dengan musuh Thalut?
9. Jika ada Gedeon dan ada pula Thalut, maka seperti apakah kisah Thalut?
Al-Qur'an menjawabnya begini:
Apakah kamu tidak memperhatikan pemuka-pemuka Bani Israil sesudah Nabi Musa, yaitu ketika mereka berkata kepada seorang Nabi mereka: `Angkatlah untuk kami seorang raja supaya kami berperang (di bawah pimpinannya) di jalan Allah`. Nabi mereka menjawab: `Mungkin sekali jika kamu nanti diwajibkan berperang, kamu tidak akan berperang.` Mereka menjawab: `Mengapa kami tidak mau berperang di jalan Allah, padahal sesungguhnya kami telah diusir dari kampung halaman kami dan dari anak-anak kami?`. Maka tatkala perang itu diwajibkan atas mereka, merekapun berpaling, kecuali beberapa orang saja di antara mereka. Dan Allah Maha Mengetahui siapa orang-orang yang zalim.(QS. 2:246)
Nabi mereka mengatakan kepada mereka: `Sesungguhnya Allah telah mengangkat Thalut menjadi rajamu`. Mereka menjawab: `Bagaimana Thalut memerintah kami, padahal kami lebih berhak mengendalikan pemerintahan daripadanya, sedang diapun tidak diberi kekayaan yang cukup banyak?` Nabi (mereka) berkata: `Sesungguhnya Allah telah memilihnya menjadi rajamu dan menganugerahinya ilmu yang luas dan tubuh yang perkasa.` Allah memberikan pemerintahan kepada siapa yang dikehendaki-Nya. Dan Allah Maha Luas pemberian-Nya lagi Maha Mengetahui.(QS. 2:247)
Dan Nabi mereka mengatakan kepada mereka: `Sesungguhnya tanda ia akan menjadi raja, ialah kembalinya tabut kepadamu, di dalamnya terdapat ketenangan dari Tuhanmu dan sisa dari peninggalan keluarga Musa dan keluarga Harun; tabut itu dibawa oleh malaikat. Sesungguhnya pada yang demikian itu terdapat tanda bagimu, jika kamu orang yang beriman.(QS. 2:248)
Maka tatkala Thalut keluar membawa tentaranya, ia berkata:` Sesungguhnya Allah akan menguji kamu dengan suatu sungai. Maka siapa di antara kamu meminum airnya, bukanlah ia pengikutku. Dan barangsiapa tiada meminumnya, kecuali menceduk seceduk tangan, maka ia adalah pengikutku. `Kemudian mereka meminumnya kecuali beberapa orang diantara mereka. Maka tatkala Thalut dan orang-orang yang beriman bersama dia telah menyeberangi sungai itu, orang-orang yang telah minum berkata:` Tak ada kesanggupan kami pada hari ini untuk melawan Jalut dan tentaranya. `Orang-orang yang meyakini bahwa mereka akan menemui Allah berkata:` Berapa banyak terjadi golongan yang sedikit dapat mengalahkan golongan yang banyak dengan izin Allah. Dan Allah beserta orang-orang yang sabar. `(QS. 2:249)
Tatkala Jalut dan tentaranya telah nampak oleh mereka, merekapun berdoa:` Ya Tuhan kami, tuangkanlah kesabaran atas diri kami, dan kokohkanlah pendirian kami dan tolonglah kami terhadap orang-orang kafir `.(QS. 2:250)
Mereka (tentara Thalut) mengalahkan tentara Jalut dengan izin Allah dan (dalam peperangan itu) Daud membunuh Jalut, kemudian Allah memberikan kepadanya (Daud) pemerintahan dan hikmah, (sesudah meninggalnya Thalut) dan mengajarkan kepadanya apa yang dikehendaki-Nya. Seandainya Allah tidak menolak (keganasan) sebahagian manusia dengan sebagian yang lain, pasti rusaklah bumi ini. Tetapi Allah mempunyai karunia (yang dicurahkan) atas semesta alam.(QS. 2:251)
Itu adalah ayat-ayat Allah, kami bacakan kepada mu dengan hak (benar) dan sesungguhnya kamu benar-benar salah seorang di antara nabi-nabi yang diutus.(QS. 2:252)
Sampai di sini, coba tolong kalian ceritakan kepada kami bagaimana Alkitab menceritakan kisah Saul dan David, syukur-syukur pula kisah Gedeon itu sendiri.
Monggo!
[Sumber: Sinonim]
Catatan:
Jawaban yang "to the point" dan "menyentuh kajian" bisa dicermati di sini:
Answering Christianity, ref: Saul and Gideon: revelation or error?
Post a Comment