Wanita Wanita Penghuni Neraka

<div class="separator" style="clear: both;"><a href="https://thumbs.gfycat.com/AbandonedAnguishedCatfish-max-1mb.gif" style="display: block; padding: 0em 0; text-align: center; "><img alt="" border="0" data-original-height="auto" data-original-width="240" src="https://thumbs.gfycat.com/AbandonedAnguishedCatfish-max-1mb.gif" width="800"/></a></div><br /><span style="font-family: PT Sans Narrow;"><div style="text-align: justify;"></div><div style="text-align: justify;margin-top:-5px;">Saudariku Muslimah,</div></span><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: PT Sans Narrow;"><span face="Arial, Helvetica, sans-serif">Hampir setiap kita mengetahui bahwa surga dan neraka adalah dua ciptaan Allah Subhanahu Wa Ta’ala yang diperuntukkan bagi umat manusia. Kita juga belajar bahwa surga diciptakan sebagai tempat tinggal abadi bagi kaum Mukminin dan neraka sebagai tempat tinggal kaum musyrikin serta para pembangkang perintah dan larangan Allah SWT, atau yang di dalam al-Qur'an disebut-sebut sebagai kelompok orang-orang yang merugi.</span><br /><span face="Arial, Helvetica, sans-serif"><br /></span><span face="Arial, Helvetica, sans-serif">Setiap Muslimin yang mengerti keadaan Surga dan neraka tentunya sangat berharap untuk dapat menjadi penghuni Surga dan terhindar jauh dari neraka, inilah fitrah.</span><br /><span face="Arial, Helvetica, sans-serif"><br /></span></span></div><span style="font-family: PT Sans Narrow;"><div style="text-align: justify;">Pada Kajian kali ini, kami akan membahas tentang neraka dan penduduknya, yang mana mayoritas penduduknya adalah wanita dikarenakan sebab-sebab yang akan dibahas nanti.</div></span><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: PT Sans Narrow;"><span face="Arial, Helvetica, sans-serif"><br /></span><span face="Arial, Helvetica, sans-serif">Sebelum kita mengenal wanita-wanita penghuni neraka alangkah baiknya jika kita menoleh kepada peringatan-peringatan Allah Subhanahu wa Ta’ala di dalam Al Qur’an tentang neraka dan adzab yang tersedia di dalamnya dan perintah untuk menjaga diri daripadanya.</span><br /><span face="Arial, Helvetica, sans-serif"><br /></span><span face="Arial, Helvetica, sans-serif">Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:</span><br /><span face="Arial, Helvetica, sans-serif"><span style="font-style: italic;">“Hai orang-orang yang beriman peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu, penjaganya malaikat-malaikat yang kasar, yang keras, yang tidak mendurhakai Allah terhadap apa yang diperintahkan-Nya kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan.”</span> (QS. At Tahrim: 6)</span><br /><span face="Arial, Helvetica, sans-serif"><br /></span><span face="Arial, Helvetica, sans-serif">Imam Ath Thabari rahimahullah menyatakan di dalam tafsirnya: <span style="font-style: italic;">“Ajarkanlah kepada keluargamu amalan ketaatan yang dapat menjaga diri mereka dari neraka.”</span></span><br /><span face="Arial, Helvetica, sans-serif"><br /></span><span face="Arial, Helvetica, sans-serif">Ibnu Abbas radliyallahu ‘anhu juga mengomentari ayat ini: “<span style="font-style: italic;">Beramallah kalian dengan ketaatan kepada Allah, takutlah kalian untuk bermaksiat kepada-Nya dan perintahkan keluarga kalian untuk berdzikir, niscaya Allah menyelamatkan kalian dari neraka.” </span>Dan masih banyak tafsir para shahabat dan ulama lainnya yang menganjurkan kita untuk menjaga diri dan keluarga dari neraka dengan mengerjakan amalan shalih dan menjauhi maksiat kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala.</span><br /><span face="Arial, Helvetica, sans-serif"><br /></span><span face="Arial, Helvetica, sans-serif">Di dalam surat lainnya Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman: “Peliharalah dirimu dari neraka yang bahan bakarnya manusia dan batu yang disediakan bagi orang-orang kafir.” (Al Baqarah: 24)</span><br /><span face="Arial, Helvetica, sans-serif"><br /></span><span face="Arial, Helvetica, sans-serif">Begitu pula dengan ayat-ayat lainnya yang juga menjelaskan keadaan neraka dan perintah untuk menjaga diri daripadanya.</span><br /><span face="Arial, Helvetica, sans-serif"><br /></span><span face="Arial, Helvetica, sans-serif">Kedahsyatan dan kengerian neraka juga dinyatakan Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wassalam di dalam hadits yang shahih dari Abu Hurairah radliyallahu ‘anhu bahwasanya beliau bersabda: “Api kalian yang dinyalakan oleh anak cucu Adam ini hanyalah satu bagian dari 70 bagian neraka Jahanam.” (Shahihul Jami’ 661)</span><br /><span face="Arial, Helvetica, sans-serif"><br /></span><span face="Arial, Helvetica, sans-serif">Jikalau api dunia saja dapat menghanguskan tubuh kita, bagaimana dengan api neraka yang panasnya 69 kali lipat dibanding panas api dunia? Semoga Allah Subhanahu wa Ta’ala menyelamatkan kita dari neraka. Amin.</span><br /><span face="Arial, Helvetica, sans-serif"><br /></span><b><span face="Arial, Helvetica, sans-serif">Wanita Penghuni Neraka</span></b><br /><span face="Arial, Helvetica, sans-serif">Tentang hal ini, Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wassalam bersabda: “Aku melihat ke dalam Surga maka aku melihat kebanyakan penduduknya adalah fuqara (orang-orang fakir) dan aku melihat ke dalam neraka maka aku menyaksikan kebanyakan penduduknya adalah wanita.” (HR. Bukhari dan Muslim dari Ibnu Abbas dan Imran serta selain keduanya)</span><br /><span face="Arial, Helvetica, sans-serif"><br /></span><span face="Arial, Helvetica, sans-serif">Hadits ini menjelaskan kepada kita apa yang disaksikan oleh Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wassalam tentang penduduk Surga yang mayoritasnya adalah fuqara (para fakir miskin) dan neraka yang mayoritas penduduknya adalah wanita. Tetapi hadits ini tidak menjelaskan sebab-sebab yang mengantarkan mereka ke dalam neraka dan menjadi mayoritas penduduknya, namun disebutkan dalam hadits lainnya.</span><br /><span face="Arial, Helvetica, sans-serif"><br /></span><span face="Arial, Helvetica, sans-serif">Di dalam kisah gerhana matahari yang Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wassalam dan para shahabatnya melakukan shalat gerhana padanya dengan shalat yang panjang , beliau Shalallahu ‘alaihi wassalam melihat Surga dan neraka.</span><br /><span face="Arial, Helvetica, sans-serif"><br /></span><span face="Arial, Helvetica, sans-serif">Ketika beliau melihat neraka beliau bersabda kepada para shahabatnya radliyallahu ‘anhum: “ … dan aku melihat neraka maka tidak pernah aku melihat pemandangan seperti ini sama sekali, aku melihat kebanyakan penduduknya adalah kaum wanita. Shahabat pun bertanya: “Mengapa (demikian) wahai Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wassalam?” Beliau Shalallahu ‘alaihi wassalam menjawab: “Karena kekufuran mereka.” Kemudian ditanya lagi: “Apakah mereka kufur kepada Allah?” Beliau menjawab: “Mereka kufur terhadap suami-suami mereka, kufur terhadap kebaikan-kebaikannya. Kalaulah engkau berbuat baik kepada salah seorang di antara mereka selama waktu yang panjang kemudian dia melihat sesuatu pada dirimu (yang tidak dia sukai) niscaya dia akan berkata: ‘Aku tidak pernah melihat sedikitpun kebaikan pada dirimu.’ ” (HR. Bukhari dari Ibnu Abbas radliyallahu ‘anhuma)</span><br /><span face="Arial, Helvetica, sans-serif"><br /></span><span face="Arial, Helvetica, sans-serif">Dalam hadits lainnya, Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wassalam menjelaskan tentang wanita penduduk neraka, beliau bersabda: “ … dan wanita-wanita yang berpakaian tetapi hakikatnya mereka telanjang, melenggak-lenggokkan kepala mereka karena sombong dan berpaling dari ketaatan kepada Allah dan suaminya, kepala mereka seakan-akan seperti punuk onta. Mereka tidak masuk Surga dan tidak mendapatkan wanginya Surga padahal wanginya bisa didapati dari jarak perjalanan sekian dan sekian.” (HR. Muslim dan Ahmad dari Abu Hurairah radliyallahu ‘anhu)</span><br /><span face="Arial, Helvetica, sans-serif"><br /></span><span face="Arial, Helvetica, sans-serif">Dari Imran bin Husain dia berkata, Nabi Shalallahu ‘alaihi wassalam bersabda: “Sesungguhnya penduduk surga yang paling sedikit adalah wanita.” (HR. Muslim dan Ahmad) Imam Qurthubi rahimahullah mengomentari hadits di atas dengan pernyataannya: “Penyebab sedikitnya kaum wanita yang masuk Surga adalah hawa nafsu yang mendominasi pada diri mereka, kecondongan mereka kepada kesenangan-kesenangan dunia, dan berpaling dari akhirat karena kurangnya akal mereka dan mudahnya mereka untuk tertipu dengan kesenangan-kesenangan dunia yang menyebabkan mereka lemah untuk beramal.</span><br /><span face="Arial, Helvetica, sans-serif"><br /></span><span face="Arial, Helvetica, sans-serif">Kemudian mereka juga sebab yang paling kuat untuk memalingkan kaum pria dari akhirat dikarenakan adanya hawa nafsu dalam diri mereka, kebanyakan dari mereka memalingkan diri-diri mereka dan selain mereka dari akhirat, cepat tertipu jika diajak kepada penyelewengan terhadap agama dan sulit menerima jika diajak kepada akhirat.” (Jahannam Ahwaluha wa Ahluha halaman 29-30 dan At Tadzkirah halaman 369)</span><br /><span face="Arial, Helvetica, sans-serif"><br /></span><span face="Arial, Helvetica, sans-serif">Saudariku Muslimah … .</span><br /><span face="Arial, Helvetica, sans-serif">Jika kita melihat keterangan dan hadits di atas dengan seksama, niscaya kita akan dapati beberapa sebab yang menjerumuskan kaum wanita ke dalam neraka bahkan menjadi mayoritas penduduknya dan yang menyebabkan mereka menjadi golongan minoritas dari penghuni Surga. Saudariku Muslimah … . Hindarilah sebab-sebab ini semoga Allah Subhanahu wa Ta’ala menyelamatkan kita dari neraka. Amin.</span><br /><span face="Arial, Helvetica, sans-serif"><br /></span><b><span face="Arial, Helvetica, sans-serif">I. Kufur Terhadap Suami dan Kebaikan-Kebaikannya</span></b><br /><span face="Arial, Helvetica, sans-serif">Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wassalam menjelaskan hal ini pada sabda beliau di atas tadi. Kekufuran model ini terlalu banyak kita dapati di tengah keluarga kaum Muslimin, yakni seorang istri yagn mengingkari kebaikan-kebaikan suaminya selama sekian waktu yang panjang hanya dengan sikap suami yang tidak cocok dengan kehendak sang istri sebagaimana kata pepatah, panas setahun dihapus oleh hujan sehari.</span><br /><span face="Arial, Helvetica, sans-serif"><br /></span><span face="Arial, Helvetica, sans-serif">Padahal yang harus dilakukan oleh seorang istri ialah bersyukur terhadap apa yang diberikan suaminya, janganlah ia mengkufuri kebaikan-kebaikan sang suami karena Allah Subhanahu wa Ta’ala tidak akan melihat istri model begini sebagaimana dijelaskan Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wassalam: “Allah tidak akan melihat kepada wanita yang tidak mensyukuri apa yang ada pada suaminya dan tidak merasa cukup dengannya.” (HR. Nasa’i di dalam Al Kubra dari Abdullah bin ‘Amr. Lihat Al Insyirah fi Adabin Nikah halaman 76)</span></span></div><div></div><span style="font-family: PT Sans Narrow;"><div style="text-align: justify;"><br /></div></span><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: PT Sans Narrow;">Hadits di atas adalah peringatan keras bagi para wanita Mukminah yang menginginkan ridha Allah Subhanahu wa Ta’ala dan Surga-Nya. Maka tidak sepantasnya bagi wanita yang mengharapkan akhirat untuk mengkufuri kebaikan-kebaikan suaminya dan nikmat-nikmat yang diberikannya atau meminta dan banyak mengadukan hal-hal sepele yang tidak pantas untuk dibesar-besarkan.</span></div><div></div><span style="font-family: PT Sans Narrow;"><div style="text-align: justify;"><br /></div></span><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: PT Sans Narrow;">Jika demikian keadaannya maka sungguh sangat cocok sekali jika wanita yang kufur terhadap suaminya serta kebaikan-kebaikannya dikatakan Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wassalam sebagai mayoritas kaum yang masuk ke dalam neraka walaupun mereka tidak kekal di dalamnya.</span></div><div style="text-align: justify;"></div><span style="font-family: PT Sans Narrow;"><div style="text-align: justify;"><br /></div></span><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: PT Sans Narrow;">Cukup kiranya istri-istri Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wassalam dan para shahabiyah sebagai suri tauladan bagi istri-istri kaum Mukminin dalam mensyukuri kebaikan-kebaikan yang diberikan suaminya kepadanya.</span></div><div></div><span style="font-family: PT Sans Narrow;"><div style="text-align: justify;"><br /></div><b><div style="text-align: justify;"><b><span face="Arial, Helvetica, sans-serif">II. Durhaka Terhadap Suami</span></b></div></b></span><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: PT Sans Narrow;">Kedurhakaan yang dilakukan seorang istri terhadap suaminya pada umumnya berupa tiga bentuk kedurhakaan yang sering kita jumpai pada kehidupan masyarakat kaum Muslimin. Tiga bentuk kedurhakaan itu adalah:</span></div><span style="font-family: PT Sans Narrow;"><div style="text-align: justify;"><br /></div></span><ul><li style="text-align: justify;"><span style="font-family: PT Sans Narrow;">Durhaka dengan ucapan.</span></li><li style="text-align: justify;"><span style="font-family: PT Sans Narrow;">Durhaka dengan perbuatan.</span></li><li style="text-align: justify;"><span style="font-family: PT Sans Narrow;">Durhaka dengan ucapan dan perbuatan.</span></li></ul><span style="font-family: PT Sans Narrow;"><div style="text-align: justify;"><br /></div></span><div style="text-align: justify;"></div><div style="text-align: justify;">Bentuk pertama ialah seorang istri yang biasanya berucap dan bersikap baik kepada suaminya serta segera memenuhi panggilannya, tiba-tiba berubah sikap dengan berbicara kasar dan tidak segera memenuhi panggilan suaminya. Atau ia memenuhinya tetapi dengan wajah yang menunjukkan rasa tidak senang atau lambat mendatangi suaminya. Kedurhakaan seperti ini sering dilakukan seorang istri ketika ia lupa atau memang sengaja melupakan ancaman-ancaman Allah terhadap sikap ini.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: PT Sans Narrow;">Termasuk bentuk kedurhakaan ini ialah apabila seorang istri membicarakan perbuatan suami yang tidak ia sukai kepada teman-teman atau keluarganya tanpa sebab yang diperbolehkan syar’i. Atau ia menuduh suaminya dengan tuduhan-tuduhan dengan maksud untuk menjelekkannya dan merusak kehormatannya sehingga nama suaminya jelek di mata orang lain. Bentuk serupa adalah apabila seorang istri meminta di thalaq atau di khulu’ (dicerai) tanpa sebab syar’i. Atau ia mengaku-aku telah dianiaya atau didhalimi suaminya atau yang semisal dengan itu.</span></div><div></div><span style="font-family: PT Sans Narrow;"><div style="text-align: justify;"><br /></div></span><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: PT Sans Narrow;">Permintaan cerai biasanya diawali dengan pertengkaran antara suami dan istri karena ketidakpuasan sang istri terhadap kebaikan dan usaha sang suami. Atau yang lebih menyedihkan lagi bila hal itu dilakukannya karena suaminya berusaha mengamalkan syari’at-syari’at Allah Subhanahu wa Ta’ala dan sunnah-sunnah Rasul-Nya Shalallahu ‘alaihi wassalam. Sungguh jelek apa yang dilakukan istri seperti ini terhadap suaminya. Ingatlah sabda Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wassalam:“Wanita mana saja yang meminta cerai pada suaminya tanpa sebab (yang syar’i, pent.) maka haram baginya wangi Surga.” (HR. Abu Daud dan At Tirmidzi serta selain keduanya. Lihat Al Insyirah fi Adabin Nikah halaman 85)</span></div><div style="text-align: justify;"></div><span style="font-family: PT Sans Narrow;"><div style="text-align: justify;"><br /></div></span><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: PT Sans Narrow;">Bentuk kedurhakaan kedua yang dilakukan para istri terjadi dalam hal perbuatan yaitu ketika seorang istri tidak mau melayani kebutuhan seksual suaminya atau bermuka masam ketika melayaninya atau menghindari suami ketika hendak disentuh dan dicium atau menutup pintu ketika suami hendak mendatanginya dan yang semisal dengan itu.</span></div><div style="text-align: justify;"></div><span style="font-family: PT Sans Narrow;"><div style="text-align: justify;"><br /></div></span><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: PT Sans Narrow;">Termasuk dari bentuk ini ialah apabila seorang istri keluar rumah tanpa izin suaminya walaupun hanya untuk mengunjungi kedua orang tuanya. Yang demikian seakan-akan seorang istri lari dari rumah suaminya tanpa sebab syar’i. Demikian pula jika sang istri enggan untuk bersafar (melakukan perjalanan) bersama suaminya, mengkhianati suami dan hartanya, membuka dan menampakkan apa yang seharusnya ditutupi dari anggota tubuhnya, berjalan di tempat umum dan pasar-pasar tanpa mahram, bersenda gurau atau berbicara lemah-lembut penuh mesra kepada lelaki yang bukan mahramnya dan yang semisal dengan itu.</span></div><div style="text-align: justify;"></div><span style="font-family: PT Sans Narrow;"><div style="text-align: justify;"><br /></div></span><div style="text-align: justify;"></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: PT Sans Narrow;"><span face="Arial, Helvetica, sans-serif">Bentuk lain adalah apabila seorang istri tidak mau berdandan atau mempercantik diri untuk suaminya padahal suaminya menginginkan hal itu, melakukan puasa sunnah tanpa izin suaminya, meninggalkan hak-hak Allah seperti shalat, mandi janabat, atau puasa Ramadlan.</span><br /><span face="Arial, Helvetica, sans-serif"><br /></span><span face="Arial, Helvetica, sans-serif">Maka setiap istri yang melakukan perbuatan-perbuatan seperti tersebut adalah istri yang durhaka terhadap suami dan bermaksiat kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala.</span></span></div><div style="text-align: justify;"></div><span style="font-family: PT Sans Narrow;"><div style="text-align: justify;"><br /></div></span><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: PT Sans Narrow;"><span face="Arial, Helvetica, sans-serif">Jika kedua bentuk kedurhakaan ini dilakukan sekaligus oleh seorang istri maka ia dikatakan sebagai istri yang durhaka dengan ucapan dan perbuatannya. (Dinukil dari kitab An Nusyuz karya Dr. Shaleh bin Ghanim As Sadlan halaman 23-25 dengan beberapa tambahan)</span><br /><span face="Arial, Helvetica, sans-serif"><br /></span><span face="Arial, Helvetica, sans-serif">Sungguh merugi wanita yang melakukan kedurhakaan ini. Mereka lebih memilih jalan ke neraka daripada jalan ke Surga karena memang biasanya wanita yang melakukan kedurhakaan-kedurhakaan ini tergoda oleh angan-angan dan kesenangan dunia yang menipu. </span></span></div><div style="text-align: justify;"></div><span style="font-family: PT Sans Narrow;"><div style="text-align: justify;"><br /></div></span><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: PT Sans Narrow;">Ketahuilah wahai saudariku Muslimah, jalan menuju Surga tidaklah dihiasi dengan bunga-bunga nan indah, melainkan dipenuhi dengan rintangan-rintangan yang berat untuk dilalui oleh manusia kecuali orang-orang yang diberi ketegaran iman oleh Allah. Tetapi ingatlah di ujung jalan ini ada Surga yang Allah sediakan untuk hamba-hamba-Nya yang sabar menempuhnya.</span></div><div></div><span style="font-family: PT Sans Narrow;"><div style="text-align: justify;"><br /></div></span><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: PT Sans Narrow;"><span face="Arial, Helvetica, sans-serif">Ketahuilah pula bahwa jalan menuju neraka memang indah, penuh dengan syahwat dan kesenangan dunia yang setiap manusia tertarik untuk menjalaninya. Tetapi ingat dan sadarlah bahwa neraka menanti orang-orang yang menjalani jalan ini dan tidak mau berpaling darinya semasa ia hidup di dunia.</span><br /><span face="Arial, Helvetica, sans-serif"><br /></span><span face="Arial, Helvetica, sans-serif">Secara ringkas berikut ini adalah 10 dari skian banyak sikap durhaka istri terhadap suami:</span><br /></span><div id="post_message_126303"><ol style="list-style-type: decimal;"><li><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: "PT Sans Narrow";">Apabila dipanggil oleh suaminya ia tidak datang. Sabda Rasulullah SAW :</span></div><span style="font-family: PT Sans Narrow;"><div style="text-align: justify;">"Apabila suami memanggil isterinya ke tempat tidur. ia tidak datang nescaya malaikat melaknat isteri itu sampai Subuh." (Riwayat Bukhari dan Muslim)</div></span></li><li><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: "PT Sans Narrow";">Membantah suruhan atau perintah suami. Sabda Rasulullah SAW:</span></div><span style="font-family: PT Sans Narrow;"><div style="text-align: justify;">'Siapa saja yang tidak berbakti kepada suaminya maka ia mendapat laknat dan Allah dan malaikat serta semua manusia."</div></span></li><li><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: "PT Sans Narrow";">Bermuka masam terhadap suami. Sabda Rasulullah SAW:</span></div><span style="font-family: PT Sans Narrow;"><div style="text-align: justify;">"Siapa saja perempuan yang bermuka masam di hadapan suaminya berarti ia dalam kemurkaan Allah sampai ia senyum kepada suaminya atau ia meminta keridhaannya."</div></span></li><li><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: "PT Sans Narrow";">Jahat lidah atau mulut pada suami. Sabda Rasulullah SAW:</span></div><span style="font-family: PT Sans Narrow;"><div style="text-align: justify;">"Dan ada empat golongan wanita yang akan dimasukkan ke dalai Neraka (diantaranya) ialah wanita yang kotor atau jahat lidahnya terhadap suaminya."</div></span></li><li style="text-align: justify;"><span style="font-family: PT Sans Narrow;">Membebani suami dengan permintaan di luar kemampuannya.</span></li><li><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: "PT Sans Narrow";">Keluar rumah tanpa izin suaminya. Sabda Rasulullah SAW:</span></div><span style="font-family: PT Sans Narrow;"><div style="text-align: justify;">"Siapa saja perempuan yang keluar rumahnya tanpa ijin suaminya d akan dilaknat oleh Allah sampai dia kembali kepada suaminy atau suaminya redha terhadapnya."</div><div style="text-align: justify;">(Riwayat Al Khatib)</div></span></li><li><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: "PT Sans Narrow";">Berhias ketika suami tidak disampingnya. Maksud firman Allah</span></div><span style="font-family: PT Sans Narrow;"><div style="text-align: justify;">"Janganlah mereka (perempuan-perempuan) menampakkan perhiasannya melainkan untuk suaminya." (QS. An-Nur 31)</div></span></li><li><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: "PT Sans Narrow";">Menghina pengorbanan suaminya. Maksud Hadis Rasulullah SAW</span></div><span style="font-family: PT Sans Narrow;"><div style="text-align: justify;">"Allah tidak akan memandang (benci) siapa saja perempuan yang tidak berterima kasih di atas pengorbanan suaminya sedangkan dia masih memerlukan suaminya."</div></span></li><li><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: "PT Sans Narrow";">Mengijinkan pria atau wanita lain masuk ke dalam rumah tanpa ijin suami</span></div><span style="font-family: PT Sans Narrow;"><div style="text-align: justify;">"Jangan ijinkan masuk ke rumahnya melainkan orang yang diijinkan oleh suaminya." (Riwayat Tarmizi)</div></span></li><li><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: "PT Sans Narrow";">Tidak mau menerima petunjuk dari suaminya.</span></div><span style="font-family: PT Sans Narrow;"><div style="text-align: justify;">"Isteri yang durhaka hukumnya berdosa dan dapat gugur nafkahnya ketika itu. Jika ia tidak segera bertaubat dan memint ampun dari suaminya, Nerakalah tempatnya di Akhirat kelak. Apa yang isteri buat untuk suami adalah semata-mata untuk mendapat keridhaan Allah SWT." (Hadits)</div></span></li></ol></div><span style="font-family: PT Sans Narrow;"><div style="text-align: justify;"><br /></div><span face="Arial, Helvetica, sans-serif"><div style="text-align: justify;">Hanya wanita yang bijaksanalah yang mau bertaubat kepada Allah dan meminta maaf kepada suaminya dari kedurhakaan-kedurhakaan yang pernah ia lakukan. Ia akan kembali berusaha mencintai suaminya dan sabar dalam mentaati perintahnya. Ia mengerti nasib di akhirat dan bukan kesengsaraan di dunia yang ia takuti dan tangisi.</div></span></span></div><div style="text-align: justify;"></div><span style="font-family: PT Sans Narrow;"><div style="text-align: justify;"><br /></div></span><div style="text-align: justify;"></div><span style="font-family: PT Sans Narrow;"><div style="text-align: justify;"><b><span face="Arial, Helvetica, sans-serif">III. Tabarruj</span></b></div><span face="Arial, Helvetica, sans-serif" style="text-align: justify;">Yang dimaksud dengan tabarruj ialah seorang wanita yang menampakkan perhiasannya dan keindahan tubuhnya serta apa-apa yang seharusnya wajib untuk ditutupi dari hal-hal yang dapat menarik syahwat lelaki. (Jilbab Al Mar’atil Muslimah halaman 120)</span><br /></span><div style="text-align: justify;"></div><span style="font-family: PT Sans Narrow;"><div style="text-align: justify;"><br /></div></span><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: PT Sans Narrow;">Hal ini kita dapati pada sabda Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wassalam tentang wanita-wanita yang berpakaian tapi hakikatnya telanjang dikarenakan minimnya pakaian mereka dan tipisnya bahan kain yang dipakainya. Yang demikian ini sesuai dengan komentar Ibnul ‘Abdil Barr rahimahullah ketika menjelaskan sabda Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wassalam tersebut.</span></div><span style="font-family: PT Sans Narrow;"><div style="text-align: justify;"><br /></div></span><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: PT Sans Narrow;">Ibnul ‘Abdil Barr menyatakan: “Wanita-wanita yang dimaksudkan Nabi Shalallahu ‘alaihi wassalam adalah yang memakai pakaian yang tipis yang membentuk tubuhnya dan tidak menutupinya, maka mereka adalah wanita-wanita yang berpakaian pada dhahirnya dan telanjang pada hakikatnya … .” (Dinukil oleh Suyuthi di dalam Tanwirul Hawalik 3/103 )</span></div><div></div><span style="font-family: PT Sans Narrow;"><div style="text-align: justify;"><br /></div></span><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: PT Sans Narrow;">Mereka adalah wanita-wanita yang hobi menampakkan perhiasan mereka, padahal Allah Subhanahu wa Ta’ala telah melarang hal ini dalam firman-Nya: “Dan janganlah mereka menampakkan perhiasan-perhiasan mereka.” (An Nur: 31)</span></div><div style="text-align: justify;"></div><span style="font-family: PT Sans Narrow;"><div style="text-align: justify;"><br /></div></span><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: PT Sans Narrow;">Imam Adz Dzahabi rahimahullah menyatakan di dalam kitab Al Kabair halaman 131: “Termasuk dari perbuatan-perbuatan yang menyebabkan mereka dilaknat ialah menampakkan hiasan emas dan permata yang ada di dalam niqab (tutup muka/kerudung) mereka, memakai minyak wangi dengan misik dan yang semisalnya jika mereka keluar rumah … .”</span></div><div style="text-align: justify;"></div><span style="font-family: PT Sans Narrow;"><div style="text-align: justify;"><br /></div></span><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: PT Sans Narrow;">Dengan perbuatan seperti ini berarti mereka secara tidak langsung menyeret kaum pria ke dalam neraka, karena pada diri kaum wanita terdapat daya tarik syahwat yang sangat kuat yang dapat menggoyahkan keimanan yang kokoh sekalipun. Terlebih bagi iman yang lemah yang tidak dibentengi dengan ilmu Al Qur’an dan As Sunnah. Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wassalam sendiri menyatakan di dalam hadits yang shahih bahwa fitnah yang paling besar yang paling ditakutkan atas kaum pria adalah fitnahnya wanita.</span></div><span style="font-family: PT Sans Narrow;"><div style="text-align: justify;"><br /></div><span face="Arial, Helvetica, sans-serif"><div style="text-align: justify;">Sejarah sudah berbicara bahwa betapa banyak tokoh-tokoh legendaris dunia yang tidak beriman kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala hancur karirnya hanya disebabkan bujuk rayu wanita.</div></span><span face="Arial, Helvetica, sans-serif"><div style="text-align: justify;"><br /></div></span></span><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: PT Sans Narrow;">Dan berapa banyak persaudaraan di antara kaum Mukminin terputus hanya dikarenakan wanita. Berapa banyak seorang anak tega dan menelantarkan ibunya demi mencari cinta seorang wanita, dan masih banyak lagi kasus lainnya yang dapat membuktikan bahwa wanita model mereka ini memang pantas untuk tidak mendapatkan wanginya Surga.</span></div><div></div><span style="font-family: PT Sans Narrow;"><div style="text-align: justify;"><br /></div></span><div style="text-align: justify;"></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: PT Sans Narrow;"><span face="Arial, Helvetica, sans-serif">Hanya dengan ucapan dan rayuan seorang wanita mampu menjerumuskan kaum pria ke dalam lembah dosa dan hina terlebih lagi jika mereka bersolek dan menampakkan di hadapan kaum pria. Tidak mengherankan lagi jika di sana-sini terjadi pelecehan terhadap kaum wanita, karena yang demikian adalah hasil perbuatan mereka sendiri.</span><br /><span face="Arial, Helvetica, sans-serif"><br /></span></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: PT Sans Narrow;">Wahai saudariku Muslimah … . Hindarilah tabarruj dan berhiaslah dengan pakaian yang Islamy yang menyelamatkan kalian dari dosa di dunia ini dan adzab di akhirat kelak.</span></div><div style="text-align: justify;"></div><span style="font-family: PT Sans Narrow;"><div style="text-align: justify;"><br /></div></span><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: PT Sans Narrow;"><span face="Arial, Helvetica, sans-serif">Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman: “Dan tinggallah kalian di rumah-rumah kalian dan janganlah kalian bertabarruj dengan tabarrujnya orang-orang jahiliyyah pertama dahulu.” (Al Ahzab: 33)</span><br /><span face="Arial, Helvetica, sans-serif"><br /></span><span face="Arial, Helvetica, sans-serif">Masih banyak sebab-sebab lainnya yang mengantarkan wanita menjadi mayoritas penduduk neraka. Tetapi kami hanya mencukupkan tiga sebab ini saja karena memang tiga model inilah yang sering kita dapati di dalam kehidupan masyarakat negeri kita ini.</span></span></div><div style="text-align: justify;"></div><span style="font-family: PT Sans Narrow;"><div style="text-align: justify;"><br /></div><span face="Arial, Helvetica, sans-serif"><div style="text-align: justify;">Saudariku Muslimah … .</div></span></span><div style="text-align: justify;"></div><span style="font-family: PT Sans Narrow;"><div style="text-align: justify;"><br /></div></span><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: PT Sans Narrow;">Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wassalam pernah menuntunkan satu amalan yang dapat menyelamatkan kaum wanita dari adzab neraka. Ketika beliau selesai khutbah hari raya yang berisikan perintah untuk bertakwa kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala dan anjuran untuk mentaati-Nya. Beliau pun bangkit mendatangi kaum wanita, beliau menasehati mereka dan mengingatkan mereka tentang akhirat kemudian beliau bersabda: “Bershadaqahlah kalian! Karena kebanyakan kalian adalah kayu bakarnya Jahanam!” Maka berdirilah seorang wanita yang duduk di antara wanita-wanita lainnya yang berubah kehitaman kedua pipinya, iapun bertanya: “Mengapa demikian, wahai Rasulullah?” Beliau menjawab: “Karena kalian banyak mengeluh dan kalian kufur terhadap suami!” (HR. Bukhari)</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: PT Sans Narrow;"><span face="Arial, Helvetica, sans-serif"><br /></span><span face="Arial, Helvetica, sans-serif">Bershadaqahlah! Karena shadaqah adalah satu jalan untuk menyelamatkan kalian dari adzab neraka. Semoga Allah Subhanahu wa Ta’ala menyelamatkan kita dari adzabnya. Amin.</span><br /><span face="Arial, Helvetica, sans-serif"><br /></span><span face="Arial, Helvetica, sans-serif">Wallahu A’lam bish Shawwab.</span><br /><span face="Arial, Helvetica, sans-serif"><br /></span><span face="Arial, Helvetica, sans-serif">(Dikutip dari tulisan Muhammad Faizal Ibnu Jamil, Judul asli <a href="http://www.geocities.com/dmgto/muslimah201/nar.htm" target="_blank">Wanita Penghuni Neraka</a>, MUSLIMAH/Edisi XXII/1418/1997/Kajian Kali Ini) </span></span></div>

Wanita Wanita Penghuni Neraka

Saudariku Muslimah, Hampir setiap kita mengetahui bahwa surga dan neraka adalah dua ciptaan Allah Subhanahu Wa Ta’ala yang diperuntukkan bag...

Wanita Wanita Penghuni Neraka

Saudariku Muslimah, Hampir setiap kita mengetahui bahwa surga dan neraka adalah dua ciptaan Allah Subhanahu Wa Ta’ala yang diperuntukkan bag...

Read more »

Islam Tidak Mengenal Doktrin Penebusan Dosa!

<div style="text-align: justify;"><span class="photo" face=""helvetica neue" , "helvetica" , "arial" , sans-serif" style="background-color: white; color: #333333; font-size: 14px; line-height: 20px; padding: 0px;"></span></div><div style="text-align: justify;"><div class="separator" style="clear: both;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjkvjmNiiI1hOqesT1EFdbbkeAx9PG4tI1x_nkclY_Nq7iTpHrWLM2bUNTSuRpe3IOcf1QhGJ8U1BGdoTNXpA9A4cgY5bJ0db1Uv1oB6dTTwB8dAgqq_x8WWyyBU1XQCW6-2PXudDpYYigt/s1600/1.jpg" style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="auto" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjkvjmNiiI1hOqesT1EFdbbkeAx9PG4tI1x_nkclY_Nq7iTpHrWLM2bUNTSuRpe3IOcf1QhGJ8U1BGdoTNXpA9A4cgY5bJ0db1Uv1oB6dTTwB8dAgqq_x8WWyyBU1XQCW6-2PXudDpYYigt/s640/1.jpg" width="100%" /></a><br /><div class="separator" style="clear: both;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjWWeEX7YkYJ3iyGf2WEmK-nsebVDXHp7NhqhQiRCbRGj6bM_hrv9OAvU5_RI9kh2qFUCHXIRqQaICiiYeZKJiAx3lrGmBuWdf-qXjhwjkWuurdQGmJeyzXxLyZ-3RmKYCD2vSAca5IUOY/s100/theos+congor+100x100.jpg" style="clear: left; display: block; float: left; margin-top: -5px; padding-right: 1em; text-align: center;"><img alt="" border="0" data-original-height="115" data-original-width="auto" height="120" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjWWeEX7YkYJ3iyGf2WEmK-nsebVDXHp7NhqhQiRCbRGj6bM_hrv9OAvU5_RI9kh2qFUCHXIRqQaICiiYeZKJiAx3lrGmBuWdf-qXjhwjkWuurdQGmJeyzXxLyZ-3RmKYCD2vSAca5IUOY/s320/theos+congor+100x100.jpg" width="120" /></a></div>Berdasarkan hadits ini: <i>"Telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abu Syaibah telah menceritakan kpada kami Abu Usamah dari Thalhah bin Yahya dari Abu Burdah dari Abu Musa dia berkata: "Rasulullah saw telah bersabda: 'Pada hari kiamat kelak, Allah Swt akan menyerahkan seorang Yahudi ataupun seorang Nasrani kepada setiap orang Muslim. Kemudian Allah Swt akan berkata: 'Inilah penebusmu dari siksa api neraka."</i> [Hadist Sahih Muslim 4969, Kitab 50 - Bab 1319]<br /><br />Dalam salahsatu lapaknya di forum <a href="https://www.facebook.com/groups/612454355494594/permalink/681159245290771/" target="_blank">GUS MENDEM & KAWAN KAWAN,</a> nampaknya seorang <a href="https://www.facebook.com/theos.annerii" target="_blank">Theos Anner</a> berupaya meyakinkan dirinya sendiri -- dan orang banyak tentunya -- bahwa di dalam ajaran Islam pun sebenarnya ada doktrin PENEBUSAN DOSA. <br /><br />Dengan kata lain, menurutnya doktrin penebusan dosa dalam Kristen adalah ajaran yang pararel dengan ajaran Islam! <br /> <div class="separator" style="clear: both;"><br /></div><div class="separator" style="clear: both;">BEGINI:<br />Supaya penjelasan lebih lengkap, lihat juga hadits pembandingnya: <br /><br />Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: <i>"Di hari kiamat kelak, sekelompok dari kaum muslimin akan datang membawa dosa mereka sebesar gunung. Lalu Allah mengampuni dosa-dosanya, kemudian dibebankan-Nya kepada orang-orang Yahudi dan nasrani. (Itu menurut perkiraanku). Rauh berkata; "aku tidak tahu dari siapa keraguan ini." Abu Burdah berkata; "Maka hal ini aku ceritakan kepada Umar bin Abdul Aziz. Lalu dia bertanya; "Apakah Bapakmu menceritakan hal ini dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam?" Aku menjawab; "Ya." </i>[HR Muslim 4971]<br /><br />Nabi shallallahu 'alaihi wasallam beliau bersabda: <i>"Tidaklah seorang muslim meninggal kecuali Allah akan memasukkan (memperlihatkan) ke dalam tempatnya neraka Yahudi atau Nashrani."</i> [HR Muslim 4970] <br /><br />Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:<i> "Tidaklah eorang mukmin meninggal kecuali Allah 'Azza Wajalla akan menggantikan tempatnya di neraka dengan orang yahudi dan nasrani."</i> [HR Ahmad 18666] <br /><br />Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, bersabda: <i>"Tidaklah seorang muslim meninggal dunia, kecuali Allah 'azza wajalla akan menggantikan tempatnya di neraka dengan seorang Yahudi atau Nasrani."</i> [HR Ahmad 18739] <br /><br />Dari semua hadits tsb, maka kesimpulan dari kata 'penebus' adalah: <br /><br />Bahwa dosa-dosa seorang Muslim yang diampuni oleh Allah 'dipindahkan' kepada Yahudi dan Nasrani yang kafir. </div><div class="separator" style="clear: both;"><br />Kepada Muslim akan diperlihatkan neraka yang sedianya menjadi tempatnya karena dosa-dosanya, namun kemudian tempat tersebut digantikan oleh Yahudi dan Nasrani yang kafir. <br /><br />Kondisi ini sesuai dengan firman Allah: <br /><blockquote><i>"Sesungguhnya beruntunglah orang-orang yang beriman, (QS. Al-Mukminuun:1), Mereka itulah orang-orang yang akan mewarisi, (yakni) yang akan mewarisi surga Firdaus. Mereka kekal di dalamnya." </i>(QS. Al-Mukminuun:10-11) </blockquote></div><div class="separator" style="clear: both;">Kata 'waaritsuuna' dan 'yaritsuun' berasal dari akar kata 'waw-ra-tsa', maknanya berkisar pada "peralihan dari sesuatu kepada sesuatu yang lain". <br /><br />Ada yang memahami ayat tersebut dalam arti, orang mukmin yang sudah memenuhi syarat akan mewarisi, yakni akan dialihkan kepada mereka surga yang tadinya Allah persiapkan untuk semua manusia. Tetapi karena ada di antara mereka yang kafir maka mereka tidak berhak memperolehnya. <br /><br />Dengan demikian surga yang Allah siapkan buat orang-orang kafir tersebut diwarisi oleh seorang mukmin, atau beralih kepemilikannya. [Tafsir al-Mishbah buku ke-9 hal 162]<br /><br />Jadi konsep surga dan neraka dalam ajaran Islam sebenarnya adalah begini: <br /><br />Pada hakekatnya semua manusia sudah dipersiapkan oleh Allah tempatnya di neraka dan di surga, tidak peduli apakah dia seorang muslim atau bukan. Artinya, untuk muslim disiapkan 'kapling' di surga dan di neraka, demikian pula halnya bagi orang-orang kafir. <br /><br />Apakah akhirnya nanti seorang hamba Allah akan masuk ke surga atau neraka yang sudah disiapkan tsb, sangat tergantung kepada pilihannya sendiri selama hidup di dunia. Apakah dia memilih menjadi kafir atau manusia beriman, menjadi orang baik atau tidak, dlsb. Semua itu ada perhitungannya sendiri-sendiri.<br /><br />Ketika seorang kafir masuk neraka, maka kaplingnya di surga menjadi kosong atau tidak bertuan, itulah yang kemudian diwariskan kepada seorang mukmin. Sebaliknya, ketika seorang mukmin masuk surga, maka tempatnya yang sudah disediakan di neraka menjadi kosong, dan itulah yang kemudian diberikan kepada seorang kafir. <br /><br />Jadi, selain seorang penghuni surga memperoleh jatahnya, dia juga mendapat warisan dari jatah orang kafir yang tidak dipergunakan. Itu sebabnya ayat Al-Qur'an yang lain menginformasikan bahwa: <br /><br /><i>"Dan bagi orang yang takut akan saat menghadap Tuhannya, ada dua surga."</i> (QS. Ar-Rahmaan: 46) <br /><br />Sebaliknya buat kafir akan mengalami siksa neraka yang berlipat-ganda, selain menerima 'jatah'nya, si kafir juga mewarisi jatah neraka yang 'batal diisi' oleh seorang muslim. <br /><br />Allah berfirman: <br /><i>"Masuklah kamu sekalian ke dalam neraka bersama umat-umat jin dan manusia yang telah terdahulu sebelum kamu. Setiap suatu umat masuk (ke dalam neraka), dia mengutuk kawannya (menyesatkannya); sehingga apabila mereka masuk semuanya berkatalah orang-orang yang masuk kemudian di antara mereka kepada orang-orang yang masuk terdahulu: "Ya Tuhan kami, mereka telah menyesatkan kami, sebab itu datangkanlah kepada mereka siksaan yang berlipat ganda dari neraka". Allah berfirman: "Masing-masing mendapat (siksaan) yang berlipat ganda, akan tetapi kamu tidak mengetahui".</i> (QS. Al-A'raaf: 38)<br /><br />Sampai di sini, apa yang kemudian sangat penting untuk diketahui dan difahami dengan benar adalah <a href="/2012/12/arti-dan-menurut-islam.html">definisi "MUSLIM" </a>dan <a href="/2012/09/pengertian-kafir-menurut-islam.html">definisi "KAFIR"</a> menurut ajaran Islam. <br /><br />Secara ringkas, definisi "MUSLIM" dapat diartikan sebagai seorang [pelaku] yang dengan kesadaran penuh menyatakan dirinya patuh, tunduk, dan berserah diri kepada Allah SWT, baik secara rohani, lisan, maupun perbuatan. <br /><br />Sedangkan "KAFIR" adalah kebalikannya, yaitu orang-orang yang kuffar atau melawan segala perintah maupun larangan Allah SWT secara lahir bathin!<br /><br /><br />[Sumber: Islam Menjawab Fitnah]</div></div></div>

Islam Tidak Mengenal Doktrin Penebusan Dosa!

Berdasarkan hadits ini:  "Telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abu Syaibah telah menceritakan kpada kami Abu Usamah dari Thalha...

Islam Tidak Mengenal Doktrin Penebusan Dosa!

Berdasarkan hadits ini:  "Telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abu Syaibah telah menceritakan kpada kami Abu Usamah dari Thalha...

Read more »

Jauhkanlah Dirimu Dari Api Neraka!

<div style="font-family: helvetica, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 1.3em; text-align: justify;"><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhOsEHPwDcfA86kKXnj4lUxl_kUkRNpQlIn2Jh7PtTQaIQr0ZD-4c-ge6wuSHggkoWyxqGoPb8WutU3JDPQEsbELa-xYbphkILDujuRxQpS7YE68ytLe2Szy1aBIkv1twM5Q8jyVv0n1njX/s1600/hell-04.jpg" style="margin-left: 0em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="auto" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhOsEHPwDcfA86kKXnj4lUxl_kUkRNpQlIn2Jh7PtTQaIQr0ZD-4c-ge6wuSHggkoWyxqGoPb8WutU3JDPQEsbELa-xYbphkILDujuRxQpS7YE68ytLe2Szy1aBIkv1twM5Q8jyVv0n1njX/s640/hell-04.jpg" width="100%" /></a></div><br /><div style="text-align: justify;">Allah Ta’ala berfirman:</div><div style="text-align: right;"><b>إِنَّ الَّذِينَ يَأْكُلُونَ أَمْوَالَ الْيَتَامَى ظُلْمًا إِنَّمَا يَأْكُلُونَ فِي بُطُونِهِمْ نَارًا وَسَيَصْلَوْنَ سَعِيرًا</b></div><div style="text-align: justify;"><i>“Sesungguhnya orang-orang yang memakan harta anak yatim secara zalim, sebenarnya mereka itu menelan api sepenuh perutnya dan mereka akan masuk ke dalam api yang menyala-nyala (neraka).”</i> (QS. An-Nisa`: 10)</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Dari Abu Hurairah radhiallahu anhu bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: right;"><b>اجْتَنِبُوا السَّبْعَ الْمُوبِقَاتِ قِيلَ يَا رَسُولَ اللَّهِ وَمَا هُنَّ قَالَ الشِّرْكُ بِاللَّهِ وَالسِّحْرُ وَقَتْلُ النَّفْسِ الَّتِي حَرَّمَ اللَّهُ إِلَّا بِالْحَقِّ وَأَكْلُ مَالِ الْيَتِيمِ وَأَكْلُ الرِّبَا وَالتَّوَلِّي يَوْمَ الزَّحْفِ وَقَذْفُ الْمُحْصِنَاتِ الْغَافِلَاتِ الْمُؤْمِنَاتِ</b></div><div style="text-align: justify;"><i>“Jauhilah tujuh dosa yang membinasakan.” Dikatakan kepada beliau, “Apakah ketujuh dosa itu wahai Rasulullah?” Beliau menjawab: “Kesyirikan kepada Allah, sihir, membunuh jiwa yang diharamkan oleh Allah untuk dibunuh kecuali dengan haknya, memakan harta anak yatim, memakan riba, lari dari medan pertempuran, dan menuduh wanita mukminah baik-baik berbuat zina.”</i> [HR. Al-Bukhari no. 2766 dan Muslim no. 89]</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Dari Abu Hurairah radhiallahu anhu dia berkata: Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: right;"><b>اللَّهُمَّ إِنِّي أُحَرِّجُ حَقَّ الضَّعِيفَيْنِ الْيَتِيمِ وَالْمَرْأَةِ</b></div><div style="text-align: justify;"><i>“Ya Allah, sesungguhnya aku telah menetapkan sanksi atas hak dua orang yang lemah, yaitu hak anak yatim dan hak seorang wanita.”</i> [HR. Ahmad no. 9289, Ibnu Majah no. 3668, dan dinyatakan hasan oleh Al-Albani dalam Ash-Shahihah no. 1015. An-Nawawi dalam Riyadh Ash-Shalihin menisbatkan juga periwayatan hadits ini kepada An-Nasai]</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Maksud kalimat ini adalah bahwa beliau menetapkan dosanya orang yang menelantarkan hak anak yatim dan hak wanita.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Artikel ini sebagai penjabaran dari artikel sebelumnya yang hanya menyebutkan hukum haramnya menzhalimi anak yatim. Di sini disebutkan salah satu contoh menzhalimi serta melanggar hak anak yatim yaitu dengan cara menggunakan harta dari anak yatim tersebut untuk kepentingan pribadi. Dimana terkadang ada seorang anak yang ayahnya meninggal atau kedua orang tuanya meninggal dengan mewariskan banyak harta kepada anak tersebut. Hal ini lalu dimanfaatkan oleh sebagian orang yang gila harta dengan pura-pura menikahi ibu dari anak yatim tersebut atau menjadikan anak yatim tersebut sebagai anak angkatnya atau membawa anak yati tersebut ke rumahnya dengan alasan untuk dia asuh, padahal tujuan utamanya adalah agar dia bisa menggunakan harta warisan anak yatim tersebut untuk kepentingan dirinya.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Maka Allah Ta’ala dan Rasul-Nya mengancam setiap orang yang melakukan perbuatan hina seperti ini bahwa dia telah membinasakan dirinya dan pada hakikatnya yang dia masukkan ke dalam perutnya adalah api neraka, dan ini sekaligus menunjukkan bahwa dosa ini merupakan dosa besar karena di ancam dengan api neraka. Penyebutan ‘memakan’ di sini hanya sebagai pencontohan, karena pada hakikatnya semua ancaman di atas mencakup orang yang menyalahgunakan harta anak yatim walaupun bukan dalam bentuk memakannya.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Adapun jika yang mengasuh anak yatim tersebut juga adalah orang miskin, misalnya dia diasuh oleh paman atau bibinya yang miskin, maka pengasuh ini juga bisa makan dari harta anak yatim tersebut tapi dengan cara yang wajar, tidak melewati batas kewajaran.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Allah Ta’ala berfirman:</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: right;"><b>وَابْتَلُواْ الْيَتَامَى حَتَّىَ إِذَا بَلَغُواْ النِّكَاحَ فَإِنْ آنَسْتُم مِّنْهُمْ رُشْداً فَادْفَعُواْ إِلَيْهِمْ أَمْوَالَهُمْ وَلاَ تَأْكُلُوهَا إِسْرَافاً وَبِدَاراً أَن يَكْبَرُواْ وَمَن كَانَ غَنِيّاً فَلْيَسْتَعْفِفْ وَمَن كَانَ فَقِيراً فَلْيَأْكُلْ بِالْمَعْرُوفِ فَإِذَا دَفَعْتُمْ إِلَيْهِمْ أَمْوَالَهُمْ فَأَشْهِدُواْ عَلَيْهِمْ وَكَفَى بِاللّهِ حَسِيباً</b></div><div style="text-align: justify;"><i>” ...... Dan janganlah kamu makan harta anak yatim lebih dari batas kepatutan dan (janganlah kamu) tergesa-gesa (membelanjakannya) sebelum mereka dewasa. Barang siapa (di antara pemelihara itu) mampu, maka hendaklah ia menahan diri (dari memakan harta anak yatim itu) dan barangsiapa yang miskin, maka bolehlah ia makan harta itu menurut yang patut.”</i> (QS. An-Nisa`: 6)</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">[Dari Al-Atsariyyah]</div></div>

Jauhkanlah Dirimu Dari Api Neraka!

Allah Ta’ala berfirman: إِنَّ الَّذِينَ يَأْكُلُونَ أَمْوَالَ الْيَتَامَى ظُلْمًا إِنَّمَا يَأْكُلُونَ فِي بُطُونِهِمْ نَارًا وَسَيَصْلَوْنَ...

Jauhkanlah Dirimu Dari Api Neraka!

Allah Ta’ala berfirman: إِنَّ الَّذِينَ يَأْكُلُونَ أَمْوَالَ الْيَتَامَى ظُلْمًا إِنَّمَا يَأْكُلُونَ فِي بُطُونِهِمْ نَارًا وَسَيَصْلَوْنَ...

Read more »

Al-Quran Tentang Luas Surga Dan Luas Neraka

<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"></div><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgba0sreCouNHr7xYhp3Wxr4Lg8l9B7XD9PbPZ0ozgOBNIp1pKYoYrOcFOXPuX5eV0yDrLyYi3MasVIIVL1QtOB9fMaI5PS7-gh6LAJXNbUpyBx1BhZMrNSdDWpGQcvL9wjTX-Q-p3sGyU/s1600/The-Universe.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 0em; margin-right: 1em; text-align: center;"><img border="0" height="auto" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgba0sreCouNHr7xYhp3Wxr4Lg8l9B7XD9PbPZ0ozgOBNIp1pKYoYrOcFOXPuX5eV0yDrLyYi3MasVIIVL1QtOB9fMaI5PS7-gh6LAJXNbUpyBx1BhZMrNSdDWpGQcvL9wjTX-Q-p3sGyU/s640/The-Universe.jpg" width="100%" /></a><br /><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-size: large;">Berapakah kira-kira luas surga?</span></div><div style="text-align: justify;">“Dan bersegeralah kamu kepada ampunan Tuhanmu, dan kepada Syurga yang luasnya SELUAS LANGIT dan BUMI, yang disediakan untuk orang-orang yang bertaqwa”. (QS. Ali Imran: 133)</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">“Berlomba-lombalah kamu sekalian untuk mendapatkan ampunan Tuhanmu dan syurga yang luasnya SELUAS LANGIT dan BUMI yang disediakan bagi orang-orang yang beriman kepadam Allah dan rasulNya” (QS. Al-Hadiid: 21)</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Subhaanallah, Surga itu luasnya seluas langit dan bumi? Berapakah luasnya langit dan bumi itu? Bisakah ilmu pengetahuan mengukurnya? Surga begitu luasnya, sementara penduduk bumi kita yang berisi sekitar lima milyar orang saja masih menyisakan demikian luas tempat yang belum dihuni.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Baiklah, sekedar untuk berhitung dan yang penting adalah untuk menambah keimanan kita akan kebesaran Allah Swt, mari kita mencoba mengukurnya. Berdasarkan informasi dari Al-qur’an. Bahwa langit ini dicipta oleh Allah Swt sebanyak TUJUH lapis.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Pernyataan ini didukung paling tidak oleh delapan buah ayat al-qur’an yaitu Al-Isra’: 44, Al-Mukminuun: 17, Al-Mukminuun: 86, Al-Mulk: 3, Al-Baqarah: 29, At-Thalaq: 12, Nuh: 15 dan An-Naba’: 12</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">“Langit yang tujuh, bumi dan semua yang ada di dalamnya bertasbih kepada Allah. Dan tak ada suatupun melainkan bertasbih dengan memuji-Nya, tetapi kamu sekalian tidak mengerti tasbih mereka. Sesungguhnya Dia adalah Maha Penyantun lagi Maha Pengampun.” (QS. Al-Isra’: 44)</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Langit diciptakan oleh Sang Pencipta sebanyak tujuh lapis, sementara untuk langit terdekat saja yang masih mampu dipandang teropong manusia yang tercanggih sekalipun sudah membuat manusia ‘takluk’ tidak dapat membayangkan. Maka bumi sungguh ibarat debu jika dibandingkan dengan luasnya surga. Demikian pula keindahan bumi beserta isinya, sungguh amat sangat tidak sepadan jika dibandingkan dengan keindahan Surga.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Benarlah kata sebuah hadits Qudsi yang menyatakan bahwa, keindahan surga yang diberikan Allah kepada para hambaNya, belum pernah didengar telinga, belum pernah dilihat oleh mata, belum pernah terlintas di dalam hati.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Sekedar sebagai ilustrasi matematis, mari kita bayangkan berapa luasnya jagad raya langit pertama itu. Garis tengah untuk langit pertama atau jagad raya ini diperkirakan sebesar 30 milyar tahun cahaya. Berarti garis tengah jagad raya kita ini sepanjang: 30.000.000.000 X 360 X 24 X 60 X 60 X 300.000 km = 279.936.000.000.000.000.000.000 km. Ini bukan luasnya langit, tetapi baru garis tengahnya saja.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><blockquote class="tr_bq"><span style="font-family: "georgia" , "times new roman" , serif;"><i>Yang sedang kita hitung inipun masih luas langit terdekat saja. Belum lagi langit lapis ke dua, ke tiga, ke empat, ke lima, ke enam, dan yang ke tujuh. Yang kesemuanya itu jauh lebih besar dibanding langit pertama. Lalu bisakah kita membayangkan luas surga? Bagaimana dengan keindahannya?<br /><b>Subhaanallah!</b></i></span></blockquote></div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Logika ilmu pengetahuan mungkin bakal terhenti, tinggal logika iman yang bisa mengukurnya.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Rasulullah pernah bersabda bahwa di surga sebuah pohon akan bisa kita lalui dari ujung ranting timur ke ujung ranting barat sejauh 100 tahun perjalanan. Satu lagi, bahwa menurut ilmu pengetahuan, ternyata jagad raya ini tidak tetap, tetapi terus mengembang bertambah lama bertambah besar dan tentu juga bertambah luas. Menurut penelitian Stephen Hawking setiap satu milyar tahun jagad raya mengembang sekitar sepuluh sampai dengan lima belas persen.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Surga memang luar biasa hebatnya. Luar biasa indahnya. Bahkan kita tidak bisa membayangkannya. Tetapi yang lebih menarik adalah ‘pernyatan sikap’ para sufi dan para wali Allah, yang mengatakan bahwa mereka tidak terpesona dengan surga yang tidak terbayangkan keindahannya itu. Sebab mereka lebih terpesona dan lebih cinta kepada Pencipta dan Pemilik Surga, yaitu Allah Swt.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Artinya keindahan Allah Swt, Kebesaran, dan kehebatannya, sungguh melebihi surga itu sendiri. Subhaanallah! Cuma kadang-kadang manusia ‘terperangkap’ dengan keindahan hadiahnya dan lupa kepada Dzat Yang Maha Pemberi hadiah.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-size: large;">Berapakah kira-kira luas neraka?</span></div><div style="text-align: justify;">Suatu saat Abu Hurairah ra, mengatakan, ketika kami bersama rasulullah, tiba-tiba terdengar suara yang sangat keras, seperti benda yang jatuh menggelegar. Nabi yang mulia mengatakan:</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">“Tahukah kamu sekalian, suara apa itu? Kami menjawab: hanya Allah dan rasulNya sajalah yang lebih mengetahuinya. Nabi menjawab, itu tadi adalah suara dari sebuah batu yang dijatuhkan ke dalam jurang neraka, sejak tujuh puluh tahun yang lalu, baru sampai ke dasarnya ini tadi…” (HR.Muslim)</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Benda yang jatuh, secara ilmu fisika bisa dihitung jaraknya. Berdasarkan gravitasi yang berlaku. Jika gravitasi bumi kita ini adalah 9,8 m/detik, maka dengan mudah kita bisa menghitung jarak tempuh batu yang jatuh mengikuti rums 1/2 gt2. Jika jatuhnya ke bumi kita sbb:</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Jarak tempuh batu selama 70 tahun adalah, 0,5 x [70X360X24X60X60] x [70X360X24X60X60] x 9,8 m = 23.228.686.172.160.000 m = 23.228.686.172.160 km, Bandingkan garis tengah bumi kita hanya: 12.756 km. Ini berarti, bahwa neraka memiliki kedalaman: 23.228.686.172.160 km/12.756 km = 1.821.000.797.441,2 X diameter bumi ini jika dipakai gravitasi ‘bumi kita’.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Artinya bahwa, jika jurang neraka itu diukur berdasarkan gravitasi bumi kita, maka neraka memiliki kedalaman = 1.821.000.797.441,2 kali garis tengahnya bumi. Atau jika kita menggali sebuah sumur, maka sumur itu akan mencapai kedalaman seperti yang kita hitung di atas. Apabila sumur itu menembus bumi berulang kali, sampai sebanyak 1.821.000.797.441,2 kali. Dari sini saja kita sudah sulit membayangkan betapa dalamnya jurang neraka seperti yang diinformasikan oleh rasulullah saw tadi. Jadi jurang neraka itu sedalam: 1.821.000.797.441,2 kali ‘tebal’nya bumi. Ah, betapa menggiriskan!<br /><br />Yang baru kita illustrasikan tadi kedalaman vertikal neraka, bagaimana pula lebar horizontalnya. Semestinya lebar horizontal lebih luas dari vertikalnya, ibarat bumi yang memiliki permukaan lebih luas dibanding ketinggian atmosfir bumi. Tetapi kedalaman itu, ‘belum seberapa, sebab nanti di yaumil akhir, bumi kita ini akan diganti oleh bumi yang lain. Sehingga gravitasi yang dimaksud tentu bukan gaya gravitasi bumi kita ini. Tetapi gravitasi bumi baru, yang jauh lebih hebat dan lebih dahsyat kekuatan daya tariknya.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">“Ketika bumi ini diganti dengan bumi yang lain, begitu pula dengan langitnya, Mereka bermunculan dari kuburnya masing-masing menghadap kepada Allah Yang Maha Esa dan Maha Perkasa”. (QS. Ibrahim 14: 48)</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Jangankan dipakai ukuran bumi baru yang kita belum tahu gravitasinya. Andaikata dipakai ukuran gaya tariknya Black Hole saja, yg mempunyai perbandingan 1 : 100 trilyun (perbandingan ini telah dianalisis pada suatu diskusi ilmiah yang bejudul “Menikmati keindahan Allah melalui logika dan tanda-tanda”), maka kedalaman neraka menjadi sangat sangat menggiriskan Secara matematis kedalaman itu menjadi: 23.228.686.172.160 km X 100.000.000.000.000 = 232.286.861.721.600.000.000.000.000 km</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Sebagai gambaran, bila 1 trilyun atau 1000 milyar manusia sekalipun dimasukkan kedalam neraka sekaligus maka tiap orangnya masih bisa diberi jatah ruang lebih dari 200 trilyun kilometer persegi. Sehingga kalau seseorang dimasukkan ke dalam neraka, jangan harap mudah menemukan teman ‘senasib dan sependeritaan’, apalagi sampai berbagi duka dan saling memberi dorongan agar ‘tabah’.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Tulisan ini belum lagi membicarakan dahsyatnya suhu neraka serta ragam siksaan dan kualitas siksaannya. Sebagai gambaran singkat Rasulullah saw pernah berkata, andaikata dari dalam neraka yang dahsyat itu menerobos keluar apinya meskipun hanya sebesar lubang jarum saja, maka hancur binasalah bumi kita. Tulisan ini juga belum menggambarkan bahwa di neraka tubuh manusia tidak langsung gosong atau meleleh tapi memuai dahulu.<br /><br />Rasulullah SAW pernah berkata bahwa ada gigi seorang kafir yang akan menjadi sebesar gunung Uhud di neraka. Hadits lain meriwayatkan bahwa tebal kulit manusia di neraka akan (memuai) hingga setebal 3 hari perjalanan, jauh lebih tebal ibanding kulit sapi yang digoreng dan memuai hingga setebal kerupuk kulit. Inilah mungkin hikmah kenapa jatah ruang neraka untuk setiap penghuninya diberi kapasitas yang sedemikian luasnya.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Setelah kita membayangkan keindahan surga yang ternyata tidak bisa dibayangkan saking dahsyatnya, dan setelah kita berhitung matematis tentang kedalaman neraka, yang ternyata juga tidak bisa kita bayangkan betapa mengerikan kedalaman neraka itu, masihkah kita mau menunda amal akhirat kita untuk suatu masalah dunia yang ternyata sangat kecil dan tidak abadi ini. Ya Allah, berilah kami kebaikan di atas dunia ini, dan berilah kami kebaikan di akhirat nanti, hindarkanlah kami dari siksaMu yang amat pedih…</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">[Sumber: <a href="https://tausyah.wordpress.com/" target="_blank">Tausyah Wordpress</a>] </div>

Al-Quran Tentang Luas Surga Dan Luas Neraka

Berapakah kira-kira luas surga? “Dan bersegeralah kamu kepada ampunan Tuhanmu, dan kepada Syurga yang luasnya SELUAS LANGIT dan BUMI, yang d...

Al-Quran Tentang Luas Surga Dan Luas Neraka

Berapakah kira-kira luas surga? “Dan bersegeralah kamu kepada ampunan Tuhanmu, dan kepada Syurga yang luasnya SELUAS LANGIT dan BUMI, yang d...

Read more »

Tentang Neraka

<div style="text-align: justify;"><a href="http://www.astralax.com/images/articles/inflames/animation.gif" onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}"><img alt="" border="0" src="http://www.astralax.com/images/articles/inflames/animation.gif" style="cursor: pointer; float: left; height: 287px; margin: 0pt 10px 0px 0pt; width: 256px;" /></a> <b>Neraka</b> merupakan suatu tempat yang diyakini oleh penganut beberapa <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Agama" title="Agama">agama</a> dan atau aliran kepercayaan sebagai tempat kesengsaraan <a class="mw-redirect" href="http://id.wikipedia.org/wiki/Abadi" title="Abadi">abadi</a> setelah <a class="mw-redirect" href="http://id.wikipedia.org/wiki/Mati" title="Mati">mati</a>. Tempat ini berada di alam gaib sebagai balasan atas perbuatan manusia yang dinilai menyimpang dari aturan agama.<br /><br /></div><span style="font-weight: bold;">PERSONAFIKASI DALAM HINDU</span><br /><h2 style="color: rgb(51 , 51 , 51); font-weight: normal; text-align: justify;"></h2><div style="color: rgb(153 , 153 , 153); text-align: justify;"></div><div style="color: rgb(51 , 51 , 51); text-align: justify;">Istilah neraka berasal dari <a class="mw-redirect" href="http://id.wikipedia.org/wiki/Bahasa_Sansekerta" title="Bahasa Sansekerta">bahasa Sansekerta</a>, yaitu <i><a class="mw-redirect" href="http://id.wikipedia.org/wiki/Naraka" title="Naraka">Naraka</a></i> yang dalam <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Mitologi_Hindu" title="Mitologi Hindu">mitologi Hindu</a> dilukiskan sebagai seorang raksasa kejam. Ia merupakan putra dari <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Bumi" title="Bumi">bumi</a>, yang dilukiskan sebagai wanita cantik bernama <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Pertiwi" title="Pertiwi">Pertiwi</a>. Naraka akhirnya tewas di tangan ayahnya sendiri, yaitu <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Wisnu" title="Wisnu">Wisnu</a> yang dipuja umat <a class="mw-redirect" href="http://id.wikipedia.org/wiki/Hindu" title="Hindu">Hindu</a> sebagai dewa pemelihara dunia.</div><div style="color: rgb(51 , 51 , 51); text-align: justify;"><br /></div><span style="font-weight: bold;">DALAM KRISTEN</span><br /><div style="color: rgb(51 , 51 , 51); text-align: justify;">Kata “neraka” juga terdapat dalam banyak terjemahan <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Alkitab" title="Alkitab">Alkitab</a>. Ayat-ayat yang sama dalam terjemahan-terjemahan lain menyebutkan “kubur”, “dunia orang mati”, dan sebagainya. Alkitab-Alkitab lain hanya mentransliterasikan kata-kata bahasa asli yang kadang-kadang diterjemahkan “neraka”; Dalam bahasa Ibrani, neraka diistilahkan sebagai "<b>She’ohl</b>" (<a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Syeol" title="Syeol">syeol</a>) dan dalam bahasa Yunani “<b>Hai’des</b>” (<a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Hades" title="Hades">hades</a>) sebagai kuburan umum dari umat manusia yang mati; Dalam bahasa Yunani "<b>He’en-na</b>" (<a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Gehenna" title="Gehenna">gehenna</a>) dan digunakan sebagai lambang dari kebinasaan kekal.</div><div style="color: rgb(51 , 51 , 51); text-align: justify;"><br /></div><div style="color: rgb(51 , 51 , 51); text-align: justify;"></div><div style="color: rgb(51 , 51 , 51); text-align: justify;">Dalam agama Kristen, Neraka terbagi dalam 3 tingkat, yaitu:</div><div style="color: rgb(51 , 51 , 51); text-align: justify;"></div><ul style="color: rgb(51 , 51 , 51); text-align: justify;"><li>Syeol/Hades</li></ul><div style="color: rgb(51 , 51 , 51); text-align: justify;"></div><div style="color: rgb(51 , 51 , 51); text-align: justify;">Adalah tempat atau bagian dari neraka yang paling atas atau sama dengan tempat penantian. namun di dalam tempat penantian itupun banyak jiwa yang tidak luput dari pandangan para utusan neraka.</div><div style="color: rgb(51 , 51 , 51); text-align: justify;"></div><ul style="color: rgb(51 , 51 , 51); text-align: justify;"><li>Gehenna/Neraka</li></ul><div style="color: rgb(51 , 51 , 51); text-align: justify;"></div><div style="color: rgb(51 , 51 , 51); text-align: justify;">Adalah tempat atau bagian tengah dari neraka. Siksaan di bagian ini lebih kejam daripada di hades.</div><div style="color: rgb(51 , 51 , 51); text-align: justify;"></div><ul style="color: rgb(51 , 51 , 51); text-align: justify;"><li>Jurang tak berdasar.</li></ul><div style="color: rgb(51 , 51 , 51); text-align: justify;"></div><div style="color: rgb(51 , 51 , 51); text-align: justify;">Adalah bagian neraka yang paling dalam. Di tempat ini terdapat lautan api dan belerang dimana para jiwa yang berdosa direndam dalam lautan itu. Di tempat itu pula Allah memenjarakan Sang Naga atau Iblis yang akan dilepaskan pada masa tujuh tahun penderitaan.</div><div style="color: rgb(51 , 51 , 51); text-align: justify;"><br /></div><span style="font-weight: bold;">DALAM ISLAM</span><br /><h2 style="color: rgb(51 , 51 , 51); font-weight: normal; text-align: justify;"></h2><div style="color: rgb(51 , 51 , 51); text-align: justify;"></div><div style="color: rgb(51 , 51 , 51); text-align: justify;"><b>Neraka</b> adalah tempat penyiksaan bagi mahluk <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Allah" title="Allah">Allah</a> yang membangkang. Mereka adalah orang-orang yang membangkang terhadap <a class="mw-redirect" href="http://id.wikipedia.org/wiki/Syariat" title="Syariat">syariat</a> Allah dan mengingkari Rasulullah saw.</div><div style="color: rgb(51 , 51 , 51); text-align: justify;"><br /></div><div style="color: rgb(51 , 51 , 51); text-align: justify;"></div><div style="color: rgb(51 , 51 , 51); text-align: justify;">Kata neraka sering disebutkan dalam kitab suci <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Al-Qur%27an" title="Al-Qur'an">Al-Qur'an</a> dan jumlahnya sangat banyak sekali. Dalam <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Bahasa_Arab" title="Bahasa Arab">bahasa Arab</a> disebut <i>naar</i>النار (ar)* (an-nār).</div><div style="color: rgb(51 , 51 , 51); text-align: justify;"><br /></div><div style="color: rgb(51 , 51 , 51); text-align: justify;"></div><div style="color: rgb(51 , 51 , 51); text-align: justify;">Siapapun orang yang dimasukkan ke dalam neraka, dia tidak akan keluar darinya. Pintu neraka berdiri kokoh dan tertutup rapat. Itulah penjara bagi orang-orang yang menganggap remeh berita tentang pengadilan akhirat.</div><div style="color: rgb(51 , 51 , 51); text-align: justify;"><br /></div><div style="color: rgb(51 , 51 , 51); text-align: justify;"></div><div style="color: rgb(51 , 51 , 51); text-align: justify;">Ada juga orang-orang yang terakhir kali masuk surga, setelah mereka di siksa sesuai dengan dosa-dosanya yang telah mereka perbuat.</div><div style="color: rgb(51 , 51 , 51); text-align: justify;"><br /></div><div style="color: rgb(51 , 51 , 51); text-align: justify;"></div><div style="color: rgb(51 , 51 , 51); text-align: justify;">Didalam <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Al-Qur%27an" title="Al-Qur'an">Al-Qur'an</a> disebutkan <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Bahan_bakar" title="Bahan bakar">bahan bakar</a> neraka adalah dari <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Manusia" title="Manusia">manusia</a> dan <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Batu" title="Batu">batu</a> (ada yang mengartikan <a class="mw-redirect" href="http://id.wikipedia.org/wiki/Berhala" title="Berhala">berhala</a>). Pintu <a class="new" href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Gerbang&action=edit&redlink=1" title="Gerbang (halaman belum tersedia)">gerbang</a> Neraka di pimpin oleh <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Malaikat" title="Malaikat">Malaikat</a> <a class="mw-redirect" href="http://id.wikipedia.org/wiki/Malaikat_Malik" title="Malaikat Malik">Malik</a>, yang memiliki 19 malaikat penyiksa didalam Neraka, salah satunya yang disebut namanya dalam Al-Qur'an adalah <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Zabaniah" title="Zabaniah">Zabaniah</a>.</div><div style="color: rgb(51 , 51 , 51); text-align: justify;"><br /></div><div style="color: rgb(51 , 51 , 51); text-align: justify;"></div><div style="color: rgb(51 , 51 , 51); text-align: justify;">Walaupun neraka sering digambarkan sebagai tempat penyiksaan yang teramat panas, tetapi ada hawa neraka menjadi teramat sangat dingin. Disebutkan di dalam Al-Qur'an:</div><div style="color: rgb(51 , 51 , 51); text-align: justify;"><br /></div><div style="color: rgb(51 , 51 , 51); text-align: justify;"></div><table class="cquote" style="background-color: transparent; border-collapse: collapse; border-style: none; color: rgb(51 , 51 , 51); margin: auto 0px; text-align: left;"> <tbody><tr> <td style="font-family: "times new roman" , serif; font-size: 35px; font-weight: bold; padding: 10px; text-align: left;" valign="top" width="20">“</td> <td style="padding: 4px 10px;" valign="top"><i>Inilah (azab neraka), biarlah mereka merasakannya, (minuman mereka) air yang sangat panas dan air yang sangat dingin. (<a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Surah_Sad" title="Surah Sad">Sad</a> <a class="extiw" href="http://id.wikisource.org/wiki/Al-Qur%27an/Sad#38:57" title="s:Al-Qur'an/Sad">[38]:57</a>)</i></td> <td style="font-family: "times new roman" , serif; font-size: 36px; font-weight: bold; padding: 10px; text-align: right;" valign="bottom" width="20">”</td> </tr></tbody></table><div style="color: rgb(51 , 51 , 51); text-align: justify;"></div><div style="color: rgb(51 , 51 , 51); text-align: justify;"><br /></div><div style="color: rgb(51 , 51 , 51); text-align: justify;">Siksaan di dalam neraka yang paling ringan diberikan <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Sandal" title="Sandal">sandal</a> api yang bisa membuat <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Otak" title="Otak">otak</a> mereka mendidih. “Sesungguhnya penghuni neraka yang paling ringan siksaannya ialah orang yang diberi sepasang <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Sandal" title="Sandal">sandal</a> yang talinya terbuat dari <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Api" title="Api">api</a> neraka, lalu mendidihlah <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Otak" title="Otak">otaknya</a> karena panasnya yang laksana air panas mendidih di dalam <a class="new" href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Periuk&action=edit&redlink=1" title="Periuk (halaman belum tersedia)">periuk</a>. Dia mengira tiada seorangpun yang menerima siksaan lebih dahsyat dari itu, padahal dialah orang yang mendapat siksaan paling ringan.” (HR. <a class="mw-redirect" href="http://id.wikipedia.org/wiki/Bukhari" title="Bukhari">Bukhari</a>-<a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Muslim" title="Muslim">Muslim</a>)</div><div style="color: rgb(51 , 51 , 51); text-align: justify;"><br /></div><span style="font-weight: bold;">Nama-Nama Pintu Neraka</span><br /><h3 style="color: rgb(51 , 51 , 51); font-weight: normal; text-align: justify;"></h3><div style="color: rgb(51 , 51 , 51); text-align: justify;"></div><div style="color: rgb(51 , 51 , 51); text-align: justify;">Neraka tempat penyiksaan itu kemudian banyak disebut orang dengan nama <b><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Jahannam" title="Jahannam">Jahannam</a></b>. Jahannam itu memiliki 7 <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Pintu" title="Pintu">pintu</a>, setiap pintu (tingkat), telah ditetapkan untuk golongan tertentu dari para makhluk-Nya. Pintu (tingkat) neraka yang disebutkan didalam <a class="mw-redirect" href="http://id.wikipedia.org/wiki/Al_Qur%27an" title="Al Qur'an">Al Qur'an</a> adalah:</div><div style="color: rgb(51 , 51 , 51); text-align: justify;"></div><ul style="color: rgb(51 , 51 , 51); text-align: justify;"><li><b><a class="new" href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Hawiyah&action=edit&redlink=1" title="Hawiyah (halaman belum tersedia)">Hawiyah</a></b><br />Neraka yang diperuntukkan atas orang-orang yang ringan timbangan amalnya, yaitu mereka yang selama hidup didunia mengerjakan kebaikan bercampur dengan keburukan. Orang <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Muslim" title="Muslim">muslim</a> laki dan perempuan yang tidak tanduknya tidak sesuai dengan ajaran agama Islam, seperti para wanita muslim yang tidak menggunakan <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Jilbab" title="Jilbab">jilbab</a>, bagi para lelaki muslim yang sering memakai <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Sutra" title="Sutra">sutra</a> dan <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Emas" title="Emas">emas</a>, mencari rejeki dengan cara tidak halal, memakan <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Riba" title="Riba">riba</a> dan sebagainya, Hawiyah adalah sebagai tempat tinggalnya. <small><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Surah_Al-Qari%27ah" title="Surah Al-Qari'ah">Surah Al-Qari'ah</a>.</small></li><li><b><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Jahiim" title="Jahiim">Jahiim</a></b><br />Neraka sebagai tempat penyiksaan orang-orang <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Musyrik" title="Musyrik">musyrik</a> atau orang yang menyekutukan <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Allah" title="Allah">Allah</a>. Mereka akan disiksa oleh para sesembahan mereka. Dalam ajaran Islam <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Syirik" title="Syirik">syirik</a> adalah sebagai salah satu <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Dosa" title="Dosa">dosa</a> paling besar menurut Allah, karena syirik berarti menganggap bahwa ada <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Makhluk" title="Makhluk">makhluk</a> yang lebih hebat dan berkuasa sehebat Allah dan bisa pula menganggap bahwa ada Tuhan selain Allah. <small><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Surah_Asy-Syu%27ara%27" title="Surah Asy-Syu'ara'">Surah Asy-Syu'ara'</a> dan <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Surah_As-Saffat" title="Surah As-Saffat">Surah As-Saffat</a>.</small></li><li><b><a class="new" href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Saqar&action=edit&redlink=1" title="Saqar (halaman belum tersedia)">Saqar</a></b><br />Neraka untuk orang <a class="mw-redirect" href="http://id.wikipedia.org/wiki/Munafik" title="Munafik">munafik</a>, yaitu orang yang mendustakan perintah <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Allah" title="Allah">Allah</a> dan <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Rasul" title="Rasul">rasul</a>. Mereka mengetahui bahwa Allah sudah menentukan hukum Islam melalui lisan <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Muhammad" title="Muhammad">Muhammad</a>, tetapi mereka meremehkan syariat Islam. <small><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Surah_Al-Muddassir" title="Surah Al-Muddassir">Surah Al-Muddassir</a>.</small></li><li><b><a class="new" href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Lazhaa&action=edit&redlink=1" title="Lazhaa (halaman belum tersedia)">Lazhaa</a></b><br />Neraka yang disediakan untuk orang yang suka mengumpulkan harta, serakah dan menghina orang miskin. Bagi mereka yang tidak mau bersedekah, membayar <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Zakat" title="Zakat">zakat</a>, atau bahkan memasang muka masam apabila ada orang miskin datang meminta bantuan. <small><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Surah_Al-Ma%E2%80%99arij" title="Surah Al-Ma’arij">Surah Al-Ma’arij</a>.</small></li><li><b><a class="new" href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Huthamah&action=edit&redlink=1" title="Huthamah (halaman belum tersedia)">Huthamah</a></b><br />Neraka yang disediakan untuk orang yang gemar mengumpulkan harta berupa <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Emas" title="Emas">emas</a>, <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Perak" title="Perak">perak</a> atau <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Platina" title="Platina">platina</a>, mereka yang serakah tidak mau mengeluarkan zakat harta dan menghina orang miskin. Di neraka ini harta yang mereka kumpulkan akan dibawa dan dibakar untuk diminumkan sebagai siksaan kepada manusia pengumpul harta. <small><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Surah_Al-Humazah" title="Surah Al-Humazah">Surah Al-Humazah</a>.</small></li><li><b><a class="new" href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Sa%27iir&action=edit&redlink=1" title="Sa'iir (halaman belum tersedia)">Sa'iir</a></b><br />Neraka yang diisi oleh orang-orang <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Kafir" title="Kafir">kafir</a> dan orang yang memakan <a class="mw-redirect" href="http://id.wikipedia.org/wiki/Harta" title="Harta">harta</a> anak yatim. <small><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Surah_Al-Ahzab" title="Surah Al-Ahzab">Surah Al-Ahzab</a>, <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Surah_An-Nisa%27" title="Surah An-Nisa'">Surah An-Nisa'</a>, <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Surah_Al-Fath" title="Surah Al-Fath">Surah Al-Fath</a> dan <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Surah_Luqman" title="Surah Luqman">Surah Luqman</a>.</small></li><li><b><a class="new" href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Wail&action=edit&redlink=1" title="Wail (halaman belum tersedia)">Wail</a></b><br />Neraka yang disediakan untuk para pengusaha atau pedagang yang licik, dengan cara mengurangi berat timbangan, mencalokan barang dagangan untuk mendapatkan keuntungan yang berlipat-lipat. Barang dagangan mereka akan dibakar dan dimasukkan kedalam <a class="mw-redirect" href="http://id.wikipedia.org/wiki/Perut" title="Perut">perut</a> mereka sebagai <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Azab" title="Azab">azab</a> dosa-dosa mereka. <small><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Surah_Al-Tatfif" title="Surah Al-Tatfif">Surah Al-Tatfif</a> dan <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Surah_At-Tur" title="Surah At-Tur">Surah At-Tur</a>.</small></li></ul><div style="color: rgb(51 , 51 , 51); text-align: justify;"></div><div style="color: rgb(51 , 51 , 51); text-align: justify;">Neraka dipegang (ditahan) oleh tujuh puluh ribu tali, dan setiap talinya di pegang oleh tujuh puluh ribu malaikat.</div><div style="color: rgb(51 , 51 , 51); text-align: justify;"><br /></div><span style="font-weight: bold;">Penghuni Neraka Terbanyak</span><br /><h3 style="color: rgb(51 , 51 , 51); font-weight: normal; text-align: justify;"></h3><div style="color: rgb(51 , 51 , 51); text-align: justify;"></div><div style="color: rgb(51 , 51 , 51); text-align: justify;">Disebutkan didalam salah satu <a class="mw-redirect" href="http://id.wikipedia.org/wiki/Hadist" title="Hadist">hadist</a>, bahwa penghuni neraka yang terbanyak adalah dari kalangan <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Perempuan" title="Perempuan">perempuan</a>.<sup class="reference" id="cite_ref-0"><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Neraka#cite_note-0">[1]</a></sup></div><div style="color: rgb(51 , 51 , 51); text-align: justify;"><br /></div><div style="color: rgb(51 , 51 , 51); text-align: justify;"></div><table class="cquote" style="background-color: transparent; border-collapse: collapse; border-style: none; color: rgb(51 , 51 , 51); margin: auto 0px; text-align: left;"> <tbody><tr> <td style="font-family: "times new roman" , serif; font-size: 35px; font-weight: bold; padding: 10px; text-align: left;" valign="top" width="20">“</td> <td style="padding: 4px 10px;" valign="top"><i>...orang-orang ahli neraka telah diperintahkan masuk neraka maka ketika saya berdiri di dekat pintu neraka tiba-tiba kudapatkan kebanyakan yang masuk ke dalamnya adalah orang-orang perempuan.<sup class="reference" id="cite_ref-1"><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Neraka#cite_note-1">[2]</a></sup></i></td> <td style="font-family: "times new roman" , serif; font-size: 36px; font-weight: bold; padding: 10px; text-align: right;" valign="bottom" width="20">”</td></tr></tbody></table><br /><span style="font-weight: bold;">Jenis Hukuman Dan Siksaan Di Neraka</span><br /><h3 style="color: rgb(51 , 51 , 51); font-weight: bold; text-align: justify;"></h3><div style="color: rgb(51 , 51 , 51); font-weight: bold; text-align: justify;"></div><div style="color: rgb(51 , 51 , 51); text-align: justify;">Di akhirat para penghuni neraka akan menjalani hukuman berupa siksa yang sangat pedih. Siksaan yang mereka derita dalam neraka itu bermacam-macam sekali, sebagaimana yang difirmankan Allah seperti berikut:</div><div style="color: rgb(51 , 51 , 51); text-align: justify;"></div><ul style="color: rgb(51 , 51 , 51); text-align: justify;"><li>"Dalam neraka Jahannam, lalu dibakar dengannya dahi mereka, lambung dan punggung mereka." (<a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Surah_At-Taubah" title="Surah At-Taubah">At-Taubah</a> <a class="extiw" href="http://id.wikisource.org/wiki/Al-Qur%27an/At-Taubah#9:35" title="s:Al-Qur'an/At-Taubah">[9]:35</a>)</li><li>"Ketika belenggu dan rantai dipasang di leher mereka, supaya mereka diseret, kedalam air yang sangat panas, kemudian mereka dibakar dalam api."(<a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Surah_Al-Mu%E2%80%99min" title="Surah Al-Mu’min">Al-Mu’min</a> <a class="extiw" href="http://id.wikisource.org/wiki/Al-Qur%27an/Al-Mu%E2%80%99min#40:71-72" title="s:Al-Qur'an/Al-Mu’min">[40]:71-72</a>)</li><li>"Peganglah dia kemudian seretlah dia ketengah-tengah neraka. Kemudian tuangkanlah di atas kepalanya seksaan (dari) air yang amat panas. Rasakanlah, sesungguhnya kamu orang yang perkasa lagi mulia." (<a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Surah_Ad-Dukhan" title="Surah Ad-Dukhan">Ad-Dukhan</a> <a class="extiw" href="http://id.wikisource.org/wiki/Al-Qur%27an/Ad-Dukhan#44:47-49" title="s:Al-Qur'an/Ad-Dukhan">[44]:47-49</a>)</li><li>"Peganglah dia lalu belenggulah tangannya kelehernya. Kemudian masukkanlah dia ke dalam api neraka yang menyala-nyala. Kemudian belitlah dia dengan rantai yang panjangnya tujuh puluh hasta." (<a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Surah_Al-Haqqah" title="Surah Al-Haqqah">Al-Haqqah</a> <a class="extiw" href="http://id.wikisource.org/wiki/Al-Qur%27an/Al-Haqqah#69:30-32" title="s:Al-Qur'an/Al-Haqqah">[69]:30-32</a>)</li><li>"Maka orang kafir akan dibuatkan untuk mereka pakaian dari api neraka, disiramkan air yang sedang mendidih ke atas kepala-kepala mereka. Dengan air itu dihancur luluhkan segala apa yang ada di dalam perut mereka dan juga kulit-kulit mereka. Dan cambuk-cambuk dari besi. Setiap kali mereka hendak keluar dari neraka lantaran kesengsaraan mereka, maka mereka dikembalikan kedalamnya, (serta dikatakan kepada mereka): "Rasailah azab yang membakar ini." (<a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Surah_Al-Hajj" title="Surah Al-Hajj">Al-Hajj</a> <a class="extiw" href="http://id.wikisource.org/wiki/Al-Qur%27an/Al-Hajj#22:19-22" title="s:Al-Qur'an/Al-Hajj">[22]:19-22</a>)</li></ul><span style="font-weight: bold;">Lihat Pula</span><br /><div style="color: rgb(51 , 51 , 51); text-align: justify;"></div><ul style="color: #333333;"><li><a class="mw-redirect" href="http://id.wikipedia.org/wiki/Naraka" title="Naraka">Naraka</a></li><li><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Surga" title="Surga">Surga</a></li><li><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Jahannam" title="Jahannam">Jahannam</a></li></ul><span style="font-weight: bold;">Catatan kaki</span><br /><h2 style="color: rgb(51 , 51 , 51); font-weight: normal; text-align: justify;"></h2><div style="color: rgb(51 , 51 , 51); text-align: justify;"></div><div class="references-small" style="color: rgb(51 , 51 , 51); text-align: justify;"><ol class="references"><li id="cite_note-0"><a class="external text" href="http://poligami.jeeran.com/hadits.htm" rel="nofollow">Kumpulan Hadist Shahih - Penghuni neraka terbanyak adalah perempuan #15</a></li><li id="cite_note-1">Hadits shahih diriwayatkan oleh <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Imam_Bukhari" title="Imam Bukhari">Imam Bukhari</a> - <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Imam_Muslim" title="Imam Muslim">Imam Muslim</a></li></ol></div><span style="font-weight: bold;">Referensi</span><br /><h2 style="color: rgb(51 , 51 , 51); font-weight: normal; text-align: justify;"></h2><div style="color: rgb(51 , 51 , 51); text-align: justify;"></div><ul style="color: rgb(51 , 51 , 51); text-align: justify;"><li><a class="external text" href="http://www.scribd.com/doc/2167602/PEMBAGIAN-NERAKA" rel="nofollow">Pembagian Neraka</a></li><li><a class="external text" href="http://www.geocities.com/cerita_agama/upacara_dipadang_mahsyar.htm" rel="nofollow">Jenis hukuman dan siksaan dineraka</a></li></ul>

Tentang Neraka

Neraka merupakan suatu tempat yang diyakini oleh penganut beberapa agama dan atau aliran kepercayaan sebagai tempat kesengsaraan abadi s...

Tentang Neraka

Neraka merupakan suatu tempat yang diyakini oleh penganut beberapa agama dan atau aliran kepercayaan sebagai tempat kesengsaraan abadi s...

Read more »

Titian Shirat Al-Mustaqim

<div style="text-align: justify;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgxag01j8I1GkLA0XASlebGlHDXrBA8Z5_sYx7e-IyUGmFp0v1BK0oEU9R6jORHlPn40VoCgQ3SonOkrKPLY0Cv59ybOBOxOpxTVgFH1QHplxFxQWuCpijVd_IsvmHrT7070H1CKoM1PPU/s1600/Lake-of-Fire.smaler.jpg" onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}"><img alt="" border="0" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5489573527692147858" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgxag01j8I1GkLA0XASlebGlHDXrBA8Z5_sYx7e-IyUGmFp0v1BK0oEU9R6jORHlPn40VoCgQ3SonOkrKPLY0Cv59ybOBOxOpxTVgFH1QHplxFxQWuCpijVd_IsvmHrT7070H1CKoM1PPU/s400/Lake-of-Fire.smaler.jpg" style="cursor: pointer; display: block; height: auto; margin: 0px auto 10px; text-align: center; width: 100%;" /></a><span color="rgb(153 , 153 , 153)"></span></div><div style="text-align: justify;">Salahsatu peristiwa dahsyat yang bakal dialami oleh setiap orang yang telah mengucapkan ikrar syahadat Tauhid ialah keharusan menyeberangi suatu jembatan yang dibentangkan di atas kedua punggung neraka jahannam. Ia tidak saja dialami oleh ummat Islam dari kalangan ummat Nabi Muhammad shollallahu ’alaih wa sallam, melainkan semua orang beriman dari ummat para Nabi sebelumnya juga wajib mengalaminya.<br /><br />Peristiwa ini akan dialami oleh setiap orang beriman, baik mereka yang imannya sejati maupun yang berbuat banyak maksiat termasuk kaum munafik. Menurut sebagian ahli tafsir peristiwa menyeberangi jembatan di atas neraka telah diisyaratkan Allah di dalam Al-Qur’anul Karim.</div><div style="color: #663300; text-align: justify;"><br /><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif; font-size: 130%;"> </span><br /><div style="font-weight: bold; text-align: right;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif; font-size: 130%;">وَإِن مِّنكُمْ إِلَّا وَارِدُهَا كَانَ عَلَى رَبِّكَ حَتْماً مَّقْضِيّاً ثُمَّ نُنَجِّي الَّذِينَ اتَّقَوا وَّنَذَرُ الظَّالِمِينَ فِيهَا جِثِيّاً</span></div></div><div style="color: #333333; text-align: justify;"><i>”Dan tidak ada seorangpun daripadamu, melainkan mendatangi neraka itu. Hal itu bagi Tuhanmu adalah suatu kemestian yang sudah ditetapkan.</i> <i>Kemudian Kami akan menyelamatkan orang-orang yang bertakwa dan membiarkan orang-orang yang zalim di dalam neraka dalam keadaan berlutut.” </i>(QS Maryam[19]: 71-72)</div><div style="color: #333333; text-align: justify;"><br /></div><div style="color: #333333; text-align: justify;"></div><div style="color: #333333; text-align: justify;">Maksud dari kata <i>”mendatangi”</i> ialah melintas di atas Neraka Jahannam dengan menyeberangi jembatan tersebut. Semua orang beriman –bagaimanapun kualitas imannya- pasti mengalaminya. Hanya saja Allah jamin keselamatan bagi mereka yang imannya sejati (orang-orang bertaqwa). Dan adapun mereka yang imannya bermasalah (orang-orang zalim/kaum munafik) akan jatuh tergelincir ke dalam Neraka Jahannam saat melintasinya.</div><div style="color: #333333; text-align: justify;"><br /></div><div style="color: #333333; text-align: justify;"></div><div style="color: #333333; text-align: justify;">Dalam sebuah hadits bahkan secara lebih detail Nabi <em>shollallahu ’alaih wa sallam </em>menggambarkan keadaan jembatan dimaksud. Jembatan itu lebih tipis dari sehelai rambut dan lebih tajam dari sebilah pedang. Laa haula wa laa quwwata illa billah!</div><div style="color: #333333; text-align: justify;"><br /></div><div style="color: #333333; text-align: justify;">Betapa sulitnya bagi kita untuk berjalan menyeberang di atasnya. Tetapi Allah Maha Perkasa sekaligus Maha Bijaksana. Allah akan berikan bekal bagi orang-orang yang imannya sejati untuk sanggup melintas di atas jembatan tersebut. Beginilah gambaran Rasulullah <em>shollallahu ’alaih wa sallam</em> mengenai jembatan tersebut dengan kejiadian-kejadian yang menyertainya:</div><div style="color: #333333; text-align: justify;"><br /></div><div style="color: #333333; text-align: justify;"><i>“Dan Neraka Jahannam itu memiliki jembatan yang lebih tipis dari rambut dan lebih tajam dari pedang. Di atasnya ada besi-besi yang berpengait dan duri-duri yang mengambil siapa saja yang dikehendaki Allah. Dan manusia di atas jembatan itu ada yang (melintas) laksana kedipan mata, ada yang laksana kilat dan ada yang laksana angin, ada yang laksana kuda yang berlari kencang dan ada yang laksana onta berjalan. Dan para malaikat berkata: ”Ya Allah, selamatkanlah. Selamatkanlah.” Maka ada yang selamat, ada yang tercabik-cabik lalu diselamatkan dan juga ada yang digulung dalam neraka di atas wajahnya.” </i>(HR Ahmad 23649)</div><div style="color: #333333; text-align: justify;"><br /></div><div style="color: #333333; text-align: justify;"></div><div style="color: #333333; text-align: justify;">Jadi, menurut hadits di atas ada mereka yang bakal menyeberanginya dengan selamat dan ada yang menyeberanginya dengan selamat namun harus mengalami luka-luka dikarenakan terkena sabetan duri-duri yang mencabik-cabik tubuhnya. Lalu ada pula mereka yang gagal menyeberanginya hingga ujung. Mereka terpeleset, tergelincir sehingga terjatuh dan terjerembab dengan wajahnya ke dalam neraka yang menyala-nyala di bawah jembatan. Na’udzubillahi min dzaalika!</div><div style="color: #333333; text-align: justify;"><br /></div><div style="color: #333333; text-align: justify;">Lalu bagaimana seseorang dapat menyeberanginya dengan selamat? Nabi <em>shollallahu ’alaih wa sallam</em> menjelaskan bahwa pada saat peristiwa menegangkan itu sedang berlangsung para Nabi dan para malaikat sibuk mendoakan keselamatan bagi orang-orang beriman. Mereka berdoa: ”<i>Rabbi sallim. Rabbi sallim. (Ya Rabbi, selamatkanlah. Ya Rabbi, selamatkanlah)</i>.” Selanjutnya Allah akan memberikan cahaya bagi setiap orang. Baik mereka yang beriman sejati, mereka yang banyak berbuat dosa, maupun yang munafik sama-sama memperolehnya.</div><div style="color: #333333; text-align: justify;"><br /></div><div style="color: #333333; text-align: justify;">Namun ketika sedang melintasi jembatan tersebut orang-orang yang imannya emas akan terus ditemani dan diterangi oleh cahaya tersebut hingga selamat sampai ke ujung penyeberangan. Sedangkan orang-orang munafik hanya sampai setengah perjalanan melintas jembatan tersebut tiba-tiba Allah mencabut cahaya yang tadinya menerangi mereka sehingga mereka berada dalam kegelapan lalu terjatuhlah mereka dari atas jembatan <i>shirath</i> ke dalam api menyala-nyala Neraka Jahannam. Na’udzubillahi min dzaalika!</div><div style="color: #333333; text-align: justify;"><br /></div><div style="color: #333333; text-align: justify;"><i>“Allah akan memanggil umat manusia di akhirat nanti dengan nama-nama mereka ada tirai penghalang dari-Nya. Adapun di atas jembatan Allah memberikan cahaya kepada setiap orang beriman dan orang munafiq. Bila mereka telah berada ditengah jembatan, Allah-pun segera merampas cahaya orang-orang munafiq. Mereka menyeru kepada orang-orang beriman: ”Tunggulah kami supaya kami dapat mengambil sebagian dari cahaya kamu.” (QS Al-Hadid ayat 13) Dan berdoalah orang-orang beriman: ”Ya Rabb kami, sempurnakanlah untuk kami cahaya kami.”(QS At-Tahrim ayat 8) Ketika itulah setiap orang tidak akan ingat orang lain.”</i> (HR Thabrani 11079)</div><div style="color: #333333; text-align: justify;"><br /></div><div style="color: #333333; text-align: justify;"></div><div style="color: #333333; text-align: justify;">Saudaraku, sungguh pemandangan yang sangat mendebarkan. Pantaslah bila Nabi<em> shollallahu ’alaih wa sallam</em> menyatakan bahwa saat peristiwa menyeberangi jembatan di atas Neraka Jahannam sedang berlangsung setiap orang tidak akan ingat kepada orang lainnya. Sebab semua orang sibuk memikirkan keselamatannya masing-masing.</div><div style="color: #333333; text-align: justify;"><br /></div><div style="color: #333333; text-align: justify;"><i>Ya Allah, bersihkanlah hati kami dari kemunafikan, dan ‘amal perbuatan kami dari riya dan lisan kami dari dusta serta pandangan mata kami dari khianat. Sesungguhnya Engkau Maha Tahu khianat pandangan mata dan apa yang disembunyikan hati.</i></div><div style="color: #999999; text-align: justify;"><br /><span color="rgb(51 , 51 , 51)">[Dari </span><a href="http://www.eramuslim.com/" style="color: #333333;">eramuslim</a><span color="rgb(51 , 51 , 51)">]</span><br /><span color="rgb(51 , 51 , 51)">Baca juga </span><a href="http://www.goodreads.com/book/show/7468912-selamatkan-dirimu-dan-keluargamu-dari-api-neraka" style="color: #333333;">Selamatkan Keluargamu Dari Api Neraka</a><span color="rgb(51 , 51 , 51)"> di </span><a href="http://www.goodreads.com/" style="color: #333333;">goodread.com</a><br /><br /></div>

Titian Shirat Al-Mustaqim

Salahsatu peristiwa dahsyat yang bakal dialami oleh setiap orang yang telah mengucapkan ikrar syahadat Tauhid ialah keharusan menyeberangi ...

Titian Shirat Al-Mustaqim

Salahsatu peristiwa dahsyat yang bakal dialami oleh setiap orang yang telah mengucapkan ikrar syahadat Tauhid ialah keharusan menyeberangi ...

Read more »

Seperti Inilah Kita Kelak Di Akhirat

<div style="text-align: justify;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj-DQ1WipKhaNxdSBV_-XdxexM3rQDs3mYCOGmtxfH4Kl8u55h08Tk72sIbFmVDAK0ez5j7LLNbyAcA_eX1Ucln38kdgq7j81TAPIrn_6cyMkXB37gy5GIj5GtCluToZO8DoXjM-Q4PODg/s1600-h/hell_070706_ms.jpg" onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}"><img alt="" border="0" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5318239830493164066" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj-DQ1WipKhaNxdSBV_-XdxexM3rQDs3mYCOGmtxfH4Kl8u55h08Tk72sIbFmVDAK0ez5j7LLNbyAcA_eX1Ucln38kdgq7j81TAPIrn_6cyMkXB37gy5GIj5GtCluToZO8DoXjM-Q4PODg/s320/hell_070706_ms.jpg" style="cursor: pointer; float: left; height: 202px; margin: 0pt 10px 0px 0pt; width: 284px;" /></a><span style="color: rgb(153 , 153 , 153); font-size: 100%;"><span style="color: rgb(0 , 0 , 0);">Suatu ketika sahabat Ma'adz bin Jabal bertanya kepada Rasulullah, "Ya Rasulullah, terangkan kepadaku tentang makna firman Allah SWT ini: </span><span style="color: rgb(0 , 0 , 0); font-style: italic;">"</span><span style="color: rgb(0 , 0 , 0); font-style: italic;">Ketika ditiup sangkakala, lalu kamu datang berkelompok-kelompok</span><span style="color: rgb(0 , 0 , 0); font-style: italic;">" (QS:78:18).</span><br /><br /><span style="color: rgb(0 , 0 , 0);">Mendengar itu lalu menangislah Rasulullah SAW. Cucuran air matanya membasahi pakaiannya. <span style="font-style: italic;">"Engkau telah menanyakan sesuatu yang dahsyat. Umatku akan dibangkitkan pada hari kiamat dalam 12 kelompok-kelompok tabiat."</span></span></span></div><div style="font-family: "georgia"; text-align: justify;"><ul style="color: black;"><li><span style="font-size: 100%;">Kelompok pertama: Dibangkitkan tanpa kaki dan tangan, seraya terdengar suara dari sisinya, "Mereka adalah orang-orang yang mengganggu tetangganya. Maka inilah ganjarannya dan nerakalah tempatnya".</span></li><li><span style="font-size: 100%;">Kelompok kedua: Dibangkitkan dalam bentuk babi, seraya terdengar suara dari sisinya, "Inilah balasan bagi orang-orang yang bermalas-malasan melakukan sholat dan nerakalah tempatnya".</span></li><li><span style="font-size: 100%;">Kelompok ketiga: Dibangkitkan dari kuburnya dalam keadaan perutnya besar menggunung yang dipenuhi ular dan kalajengking, seraya terdengar suara dari sisinya, "Inilah ganjaran orang-orang yang menahan zakat dan nerakalah tempatnya".</span></li><li><span style="font-size: 100%;">Kelompok keempat: Dibangkitkan dari kuburnya dalam keadaan darah mengalir dari mulut, seraya terdengar suara dari sisinya, "Inilah ganjaran bagi orang-orang yang berdusta dalam perkara jual beli dan nerakalah tempatnya".</span></li><li><span style="font-size: 100%;">Kelompok kelima: Dibangkitkan dari kuburnya dalam keadaan bau busuk, lebih busuk dari bau bangkai. seraya terdengar suara dari sisinya, "inilah ganjaran bagi orang-orang yang melakukan maksiat (perbuatan yang tidak sesuai dengan syariat islam) secara sembunyi karena takut terlihat orang tapi tidak takut dari pengawasan Allah dan nerakalah tempatnya".</span></li><li><span style="font-size: 100%;">Kelompok keenam: Dibangkitkan dari kuburnya dalam keadaan terputus lehernya, seraya terdengar suara dari sisinya, "Inilah ganjaran bagi orang-orang yang memberikan kesaksian palsu dan nerakalah tempatnya".</span></li><li><span style="font-size: 100%;">kelompok ketujuh: Dibangkitkan dari kuburnya tanpa memiliki lidah dan dari mulutnya keluar darah dan nanah. Seraya terdengar suara dari sisinya, "inilah ganjaran bagi orang-orang yang tidak mau memberikan kesaksian dan nerakalah tempatnya".</span></li><li><span style="font-size: 100%;">Kelompok kedelapan: Dibangkitkan dari kuburnya dalam keadaan tertunduk dan kedua kakinya berada diatas kepala, seraya terdengar suara dari sisinya, "inilah ganjaran bagi orang-orang yang suka melakukan zina dan terlanjur mati sebelum bertobat dan nerakalah tempatnya".</span></li><li><span style="font-size: 100%;">Kelompok kesembilan: Dibangkitkan dari kuburnya dalam keadaan berwajah hitam dan matanya biru serta perutnya penuh api, seraya terdengar suara dari sisinya, "Inilah ganjaran bagi orang-orang yang memakan harta dan merampas hak anak-anak yatim secara zalim dan nerakalah tempatnya".</span></li><li><span style="font-size: 100%;">Kelompok kesepuluh: Dibangkitkan dari kuburnya dalam keadaan sakit kusta dan sopak, seraya terdengar suara dari sisinya, "Inilah ganjaran bagi orang-orang yang mendurhakai orang tuanya dan nerakalah tempatnya".</span></li><li><span style="font-size: 100%;">Kelompok kesebelas: Dibangkitkan dari kuburnya dalam keadaan buta hati, buta mata. Giginya seperti tanduk kerbau. Bibir dan lidahnya bergelantungan mencapai dada, perut, dan paha serta dari perutnya keluar kotoran. Seraya terdengar suara dari sisinya, "Inilah ganjaran bagi orang-orang yang meminum khamr (yang memabukan/alkohol) dan nerakalah tempatnya".</span></li><li><span style="font-size: 100%;">Kelompok keduabelas: Dibangkitkan dari kuburnya dalam keadaan wajah bercahaya, seperti bulan purnama. Melewati Shirath Al-Mustaqim secepat kilat menyambar angin. Seraya terdengar suara dari sisinya "Mereka adalah orang-orang yang melakukan amal sholeh kebajikan. Menjauhi segala kemaksiatan. Rajin memenuhi panggilan sholat dan mati setelah bertobat. Maka ganjaran mereka adalah Pengampunan, Rahmat, dan Ridho serta Surga dari Allah SWT".</span></li></ul><span style="color: rgb(0 , 0 , 0); font-size: 100%; font-style: italic;"><span style="font-family: "georgia"; font-weight: bold;">"</span><span style="font-family: "georgia";">Dan tetapkanlah untuk kami kebajikan di dunia ini dan di akhirat; sesungguhnya kami kembali (ber</span><b style="font-family: georgia;">taubat</b><span style="font-family: "georgia";">) kepada Engkau. Allah berfirman: "<span style="font-weight: bold;">Siksa-Ku akan Kutimpakan kepada siapa yang Aku kehendaki dan rahmat-Ku meliputi segala sesuatu. Maka akan Aku tetapkan rahmat-Ku untuk orang-orang yang bertakwa, yang menunaikan zakat dan orang-orang yang beriman kepada ayat-ayat Kami</span>". QS: 7:156</span></span><span style="color: rgb(0 , 0 , 0); font-size: 100%;"><span style="color: rgb(0 , 0 , 0);">Baca juga:</span> <a href="/2009/02/kematian-dan-hidup-setelah-mati_27.html">Kematian Dan Hidup Setelah Mati</a></span><span style="font-size: 85%;"><br /></span></div>

Seperti Inilah Kita Kelak Di Akhirat

Suatu ketika sahabat Ma'adz bin Jabal bertanya kepada Rasulullah, "Ya Rasulullah, terangkan kepadaku tentang makna firman Allah SWT...

Seperti Inilah Kita Kelak Di Akhirat

Suatu ketika sahabat Ma'adz bin Jabal bertanya kepada Rasulullah, "Ya Rasulullah, terangkan kepadaku tentang makna firman Allah SWT...

Read more »