Resep Kue Dari Budhe

<div style="text-align: center;"><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhdKTAv3YWK7f26jOq3qIgjC1oY-iraFY59GWEP2a8ZsZN4B_wuoJF8NBJ8TanzuOPmaoTibmjWMCXmzXweGGR0rZstiylaaSNvDKRJyjViWQj1DVoFrtrz_gK4WevFlLNFa87DxVNbTM46/s1600/Rainbow-cake-recipe.jpg" style="margin-left: 0em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="auto" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhdKTAv3YWK7f26jOq3qIgjC1oY-iraFY59GWEP2a8ZsZN4B_wuoJF8NBJ8TanzuOPmaoTibmjWMCXmzXweGGR0rZstiylaaSNvDKRJyjViWQj1DVoFrtrz_gK4WevFlLNFa87DxVNbTM46/s640/Rainbow-cake-recipe.jpg" width="100%" /></a></div><span color="rgb(0 , 0 , 0)" style="font-family: "georgia"; font-size: 100%;"><span style="font-weight: bold;"><br /></span></span><span color="rgb(0 , 0 , 0)" lang="IN" style="font-size: 10;"><o:p></o:p></span><span color="rgb(0 , 0 , 0)" style="font-family: PT Sans Narrow; font-size: 100%;"><span style="font-weight: bold;">BAHAN DASAR</span> </span></div><div style="text-align: center;"><span style="font-family: PT Sans Narrow;"><br /><span color="rgb(0 , 0 , 0)" style="font-size: 100%;">Satu pak kasih sayang,</span><br /><span color="rgb(0 , 0 , 0)" style="font-size: 100%;">Satu mangkuk besar Firman Allah, dan</span><br /><span color="rgb(0 , 0 , 0)" style="font-size: 100%;">Satu pak doa. </span><br /><br /><span color="rgb(0 , 0 , 0)" style="font-size: 100%;"><span style="font-weight: bold;">BAHAN UNTUK ISI </span></span><br /><span color="rgb(0 , 0 , 0)" style="font-size: 100%;">Satu pria dan satu wanita, pilih yang benar-benar matang,</span><br /><span color="rgb(0 , 0 , 0)" style="font-size: 100%;"> Satu gelas Kasih Sayang Murni (KSM),</span><br /><span color="rgb(0 , 0 , 0)" style="font-size: 100%;">Dua sendok komitmen,</span><br /><span color="rgb(0 , 0 , 0)" style="font-size: 100%;">Dua sendok komunikasi, </span><br /><span color="rgb(0 , 0 , 0)" style="font-size: 100%;">Satu butir Kesamaan visi, </span><br /><span color="rgb(0 , 0 , 0)" style="font-size: 100%;">Satu potong restu orang tua, </span><br /><span color="rgb(0 , 0 , 0)" style="font-size: 100%;">Satu gelas rasio dan emosi. </span> <span color="rgb(0 , 0 , 0)" style="font-size: 100%;"> </span><br /><br /><span color="rgb(0 , 0 , 0)" style="font-size: 100%;"><span style="font-weight: bold;">BAHAN UNTUK HIASAN -TOPPING </span> </span><br /><span color="rgb(0 , 0 , 0)" style="font-size: 100%;">Humor segar dipotong kecil-kecil,</span><br /><span color="rgb(0 , 0 , 0)" style="font-size: 100%;">Pergi bareng secukupnya,</span><br /><span color="rgb(0 , 0 , 0)" style="font-size: 100%;">Saling menelpon sesuai selera.</span><br /><br /><br /><span color="rgb(0 , 0 , 0)" style="font-size: 100%;"><span style="font-weight: bold;">CARA MEMBUAT</span></span><br /><span color="rgb(0 , 0 , 0)" style="font-size: 100%;">Untuk DASAR</span><br /><span color="rgb(0 , 0 , 0)" style="font-size: 100%;">Kocok lepas kasih sayang sampai mengembang, tambahkan Firman Allah dan doa,</span><br /><span color="rgb(0 , 0 , 0)" style="font-size: 100%;">aduk sampai rata dan tidak lengket.</span><br /><br /><br /><span color="rgb(0 , 0 , 0)" style="font-size: 100%;">Untuk ISI</span><br /><span color="rgb(0 , 0 , 0)" style="font-size: 100%;">Cuci bersih pria dan wanita, kupas kulit luarnya, lalu buang semua noda-nodanya</span><br /><span color="rgb(0 , 0 , 0)" style="font-size: 100%;">Rendam dalam KSM secara merata</span><br /><span color="rgb(0 , 0 , 0)" style="font-size: 100%;">(bila Kasih Sayang sungguh-sungguh murni, biasanya akan mudah menyerap ke dalam).</span><br /><span color="rgb(0 , 0 , 0)" style="font-size: 100%;">Sesudah menyerap, lumatkan jadi satu sambil perlahan-lahan dicampur dengan kesamaan visi dan restu keluarga. Bubuhkan rasio agak banyak dan emosi secukupnya.</span><br /><span color="rgb(0 , 0 , 0)" style="font-size: 100%;">Sebagai bahan pengawet alami, tambahkan komitmen dan komunikasi, lalu aduk rata.</span><br /><br /><span color="rgb(0 , 0 , 0)" style="font-size: 100%;">Untuk TOPPING</span><br /><span color="rgb(0 , 0 , 0)" style="font-size: 100%;">Campurkan semua bahan yang tersedia.</span><br /><span color="rgb(0 , 0 , 0)" style="font-size: 100%;">Siapkan mangkuk ceper, ada baiknya berbentuk rumah sederhana,</span><br /><span color="rgb(0 , 0 , 0)" style="font-size: 100%;">alasi seluruh dindingnya dengan bahan dasar. Tapi ingat, jangan terlalu tipis.</span><br /><span color="rgb(0 , 0 , 0)" style="font-size: 100%;">Ke dalamnya masukkan semua bahan sampai penuh, taburi atasnya dengan campuran</span><br /><span color="rgb(0 , 0 , 0)" style="font-size: 100%;">humor segar, pergi bareng dan saling menelpon secara merata.</span><br /><span color="rgb(0 , 0 , 0)" style="font-size: 100%;">Panggang dengan api sedang sampai berwarna coklat keemasan dan harum.</span><br /><span color="rgb(0 , 0 , 0)" style="font-size: 100%;">Selanjutnya; Siap disajikan hangat-hangat. </span><br /><br /><span color="rgb(0 , 0 , 0)" style="font-size: 100%;"><span style="font-weight: bold;">SARAN PENYAJIAN </span></span><br /><span color="rgb(0 , 0 , 0)" style="font-size: 100%;">Kue ini bisa dimakan kapan saja, asal tidak disajikan dalam keadaan dingin, atau terlalu panas. Seandainya mulai terasa garing, tambahkan humor segar, pergi bareng, dan saling menelponlah.</span><br /><br /><span color="rgb(0 , 0 , 0)" style="font-size: 100%;"><span style="font-weight: bold;">Lama Persiapan </span></span><br /><span color="rgb(0 , 0 , 0)" style="font-size: 100%;">Kira-kira tiga sampai dengan enam bulan (tergantung kematangan pria dan wanita),</span><br /><span color="rgb(0 , 0 , 0)" style="font-size: 100%;"><span style="font-weight: bold;">Lama Memasak</span></span><br /><span color="rgb(0 , 0 , 0)" style="font-size: 100%;">Kira-kira satu bulan (tergantung Doa dan kepatuhan pada Firman Allah),</span><br /><span color="rgb(0 , 0 , 0)" style="font-size: 100%;"><span style="font-weight: bold;">Daya Tahan</span></span><br /><span color="rgb(0 , 0 , 0)" style="font-size: 100%;">Dipastikan LAMA! </span><br /><br /><br /><span color="rgb(0 , 0 , 0)" style="font-weight: bold;">TIPS </span><br /><span color="rgb(0 , 0 , 0)">Memilih pria dan wanita harus yang segar dan matang.</span><br /><span color="rgb(0 , 0 , 0)">Cari yang tingkat kematangannya mendekati sama. Hindarkan yang masih mengkal</span><br /><span color="rgb(0 , 0 , 0)">(hasilnya akan sepet), atau yang terlalu tua (susah dicerna).</span><br /><span color="rgb(0 , 0 , 0)">Matang jenis ini, walau biasanya terlihat biasa-biasa saja dan kadang-kadang agak jual mahal,</span><br /><span color="rgb(0 , 0 , 0)">tapi hampir bisa dipastikan dalamnya baik.</span><br /><span color="rgb(0 , 0 , 0)">Hindarkan mencari di pesta, diskotik, forum chatting, atau tempat-tempat sejenisnya,</span><br /><span color="rgb(0 , 0 , 0)">karena walaupun kelihatan dari luar bagus, mulus, dan mungkin lebih mudah didapat,</span><br /><span color="rgb(0 , 0 , 0)">tapi dalamnya sangat diragukan.</span><br /><br /><span color="rgb(0 , 0 , 0)">Usahakan agar selalu menggunakan HANYA satu pria dan satu wanita.</span><br /><span color="rgb(0 , 0 , 0)">Bila anda coba menambahkan pria atau wanita lain, baik untuk bahan isi atau sekedar hiasan,</span><br /><span color="rgb(0 , 0 , 0)">kue akan cepat basi dan tidak dapat dinikmati lagi.</span><br /><br /><span color="rgb(0 , 0 , 0)">Gunakan Kasih Sayang Murni (produknya cari sendiri, asal jangan dari merek-merek jelek),</span><br /><span color="rgb(0 , 0 , 0)">dan pastikan di dalamnya sudah terkandung unsur-unsur vitamin dan mineral lengkap, seperti : pengertian, sabar, rendah dan murah hati, sopan, tidak sombong, tidak egois,</span><br /><span color="rgb(0 , 0 , 0)">bukan pencemburu, pemarah, apalagi pendendam.</span><br /><br /><span color="rgb(0 , 0 , 0)" style="font-weight: bold;">INI PENTING</span><br /><span color="rgb(0 , 0 , 0)">Hindarkan upaya mendapatkan rasa yang sensasional dengan mengikuti resep-resep modern</span><br /><span color="rgb(0 , 0 , 0)">seperti misalnya, mencoba mengganti KSM ini dengan PMX (Pre-Marital Sex).</span><br /><span color="rgb(0 , 0 , 0)">Karena sudah terbukti bahwa hasilnya tidak selalu menggembirakan.</span><br /><span color="rgb(0 , 0 , 0)">Walaupun pada awalnya terasa luar biasa, nikmat, dan lezat,</span><br /><span color="rgb(0 , 0 , 0)">namun segera saja akan terasa hambar, bahkan bisa jadi sangat pahit.</span><br /><span color="rgb(0 , 0 , 0)">Karenanya disarankan untuk sebaiknya TIDAK dicoba.</span><br /><br /><span color="rgb(0 , 0 , 0)">Walau biasanya terasa hangat, gurih dan enak, namun karena kondisi lingkungan,</span><br /><span color="rgb(0 , 0 , 0)">kadang-kadang kue ini bisa terasa agak basi, garing, atau dingin.</span><br /><span color="rgb(0 , 0 , 0)">Tidak usah khawatir, ini proses alami yang wajar.</span><br /><span color="rgb(0 , 0 , 0)">Hangatkanlah dengan beberapa pertemuan, dan bubuhkan saja doa, komitmen,</span><br /><span color="rgb(0 , 0 , 0)">serta komunikasi guna mempertahankan keawetan dan mengembalikan citarasanya semula.</span><br /><br /><span color="rgb(0 , 0 , 0)">SELAMAT MENCOBA!</span><br /><br /></span><br /></div> <style> .ignielRelatedMiddle {display:none} </style>

Resep Kue Dari Budhe

BAHAN DASAR Satu pak kasih sayang, Satu mangkuk besar Firman Allah, dan Satu pak doa. BAHAN UNTUK ISI Satu pria dan satu wanita, pilih...

Resep Kue Dari Budhe

BAHAN DASAR Satu pak kasih sayang, Satu mangkuk besar Firman Allah, dan Satu pak doa. BAHAN UNTUK ISI Satu pria dan satu wanita, pilih...

Read more »

Perbaharuilah Imanmu!

<div class="separator" style="clear: both;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjbjVAxewL4_4pd2rCQ7H4xA8sBCXM1PxXWE4ABH6Ldd77w12bevNOYiuBQ5JRACeWu3W0IDlkzsOJhk4HzcJC1CZe5m9guLCfgkozAOWc2aezvBcUdrXjANQUIfjEGk-HbH0kvCdvP2a4/s0/perbaharui+iman.jpg" style="display: block; padding: 0em 0px; text-align: center;"><img alt="" border="0" data-original-height="500" data-original-width="800" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjbjVAxewL4_4pd2rCQ7H4xA8sBCXM1PxXWE4ABH6Ldd77w12bevNOYiuBQ5JRACeWu3W0IDlkzsOJhk4HzcJC1CZe5m9guLCfgkozAOWc2aezvBcUdrXjANQUIfjEGk-HbH0kvCdvP2a4/s0/perbaharui+iman.jpg" /></a></div><b>Urgensi memperbaharui iman.</b><br /><div style="text-align: justify;">Kisah Ubaidillah bin Jahsyi yang berhijrah ke Habasyah bersama istrinya, Romlah r.a (Ummu habibah) dan anak mereka untuk menyelamatkan keimanan yang baru dipeluknya dari kemarahan Abu Sofyan bin Harb, ayah sang istri.<br /><br />Namun, setelah bertahun-tahun keluarga tersebut hidup dalam ketentraman dalam naungan Islam, tiba-tiba Ubaidillah bin Jahsyi murtad dan menjadi nasrani. Akhlaknya berubah menjadi pemabuk dan berlaku kasar terhadap Romlah Ra dan puncaknya adalah keputusannya untuk menceraikan sang istri karena setelah dipaksa tetap tidak mau mengikuti agama barunya sb.<br /><br />Oleh karena itu, Rasulullah saw memerintahkan setiap muslim untuk memperbaharui keimanannya, apa pun kelas imannya, apa pun amalnya, dan setinggi apa pun ilmu yang di milikinya. Rasulullah bersabda:<br /><br />“Jaddiduu diinikum, perbaharuilah diin kalian!” (HR Tirmidzi dari Ummu Salamah ra).<br /><br />Iman, letaknya ada dihati. Karenanya, perhatikanlah amalan-amalan hati untuk menjaga keimanan tsb. Perbanyaklah amalan-amalan hati yang akan menyuburkan makna iman dalam hati dan menebalkan keikhlasan kita kepada Allah sehingga terbangun rasa kebersamaan kita kepada Allah (ma’iyatullah).<br /><br />Rasulullah menjelaskan kepada kita, bahwa hati manusia mudah terbolak-balik. Adakalanya, anda melihat seorang muslim menunjukkan ketaatan kepada Allah sehingga mempesona manusia namun tak lama berselang ia berubah, terlalu banyak melakukan hal-hal yang mudah tanpa ada maslahat dinniyah atau membiarkan waktunya berlalu tanpa ada faedah atau maslahat syar’iyyah.<br /><br />”Laa wa muqallibal quluub, Tidak. Demi (Dzat) yang membolak-balik hati”. (HR. Bukhary dari Abdullah bin Umar Ra).<br /><br />Saudaraku, perhatikanlah bahwa tanpa hidup tanpa keimanan di hati adalah kehidupan tanpa keberkahan. Karenanya, perhatikanlah bagaimana Allah memerintahkan kita untuk selalu memperbaiki kualitas keimanan kita. Allah berfirman:<br /><br />”Wahai orang-orang yang beriman, berimanlah kalian kepada Allah, Rasulnya, dan Kitab yang telah diturunkan kepada Rasulnya dan Kitab yang diturunkan sebelumnya”. (QS. An-Nisaa’:136).<br /><br />Perhatikanlah! Bagaimana bisa, Al Qur’an menuntut keimanan dari orang-orang yang telah beriman sedangkan mereka telah menunjukkan keimanannya? Bahkan khittab (obyek) ayat tersebut berbunyi: ”hai orang-orang yangberiman!”. Apa yang sebenarnya makna iman yang dituntut oleh ayat Al Qur’an ini? Sesungguhnya, ayat tersebut menuntut orang-orang yang beriman untuk senantiasa memperbaharui keimanan mereka! Yang demikian itu, karena memang: iman memerlukan pembaharuan dari waktu ke waktu.<br /><br /><b>Bagaimana memperbaharui keimanan?</b><br />Diantara cara dari banyak cara memperbaharui keimanan adalah dengan memperbanyak amalan hati seperti menjaga waktu sholat, mencintai sholat malam, memperbanyak shoum sunnah, dzikir dan menjaga kekhusu’an.<br /><br />Salah satu cara sarana untuk memperbaharui keimanan, hendaklah kita menyediakan waktu khusus diluar waktu sholat, qiyamullail, dzikir dan tilawah qur’annya untuk menyendiri atau berkhalwah. Dalam sebuah atsar dikatakan, seorang yang berakal itu membagi waktunya menjadi empat: salah satunya adalah waktu yang ia isi untuk menyendiri, merenungi diri, bermuhasabah!<br /><br />Saat berkhalwat itulah, ia dapat semaksimal mungkin mendekatkan dirinya kepada Allah. Ia dapat sungguh-sungguh bersama Dzat yang paling dicintainya, dan disaat itu pulalah ia dapat merasakan manisnya bermunajat kepada Kholiqnya.<br /><br />Selain itu, dengan berkhalwah, ia bisa mengintrospeksi diri/bermuhasabah dengan menghitung-hitung semua yang telah dikerjakannya tanpa ada gangguan dari orang-orang yang memujinya maupun mereka yang mencelanya. Di saat itu, ia berkesempatan untuk mengingat dosa-dosanya, kemaksiatannya, ketelodorannya, serta kealpaan dirinya, khususnya terkait kemaksiatan bathiniyyah yang tidak diketahui oleh orang-orang yang memujinya, yang hanya diketahui oleh dirinya sendiri.<br /><br />Di saat khalwah inilah, ia bisa mencucurkan air mata penyesalan dan taubat nashuha, menangis karena takut, malu, cinta dan khusyu’ kepada Allah Yang Maha Suci. Semoga saja, air mata yang mengalir itu adalah air mata kejujuran yang manfaatnya jauh lebih besar daripada amal-amal yang selama ini dibanggakan!<br /><br />Rasulullah saw mengabarkan bahwa salah satu dari kategori manusia yang akan mendapatkan naungan dari Allah di bawah ’Arsy pada hari tiada naungan selain naungan-Nya adalah laki-laki yang menangis dalam khalwahnya.<br /><br />”Wa rajulun dzakarallah khaaliyan fa faadhot ’ainaaha. Dan laki-laki yang mengingat Allah dalam kesendiriannya lalu air matanya mengalir.” (HR Bukhary-Muslim dari Abu Hurairah ra).<br /><br />Perhatikan kata khaaliyan yang berarti ’dalam kesendirian’ pada hadits di atas. Benar, orang itu berada dalam keadaan sunyi, jauh dari sum’ah (pamer), dan riya’ (agar dilihat orang lain). Ia ditemani oleh kemurnian dan keikhlasannya kepada Allah ’Azza wa Jalla.<br /><br />Pada saat khalwah itu, ia dapat mengingat-ingat cobaan dan musibah yang menimpanya dan juga saudara-saudaranya, kalau-kalau faktor penyebabnya adalah dosa-dosanya. Terlebih lagi jika ia berposisi sebagai seorang pemimpin. Kemudian hatinya terus mengumandangkan firman Allah:<br /><br />”Qul huwa min ’indi anfusikum. Katakan: itu dari (kesalahan) dirimu sendiri.” (Qs. Ali Imran: 165).<br /><br />Dan selanjutnya, ia bertekad untuk bertaubat dari dosa-dosa tsb, dan memperbaiki aib diri sendiri. ”Turunnya musibah itu hanyalah karena dosa, dan baru diangkat karena taubat!”. Demikian menurut sebagian ulama salaf.<br /><br />Dalam khalwah itu, manusia akan membiasakan diri untuk memperhatikan faktor-faktor turunnya bala’/mushibah dengan seksama menurut kacamata syari’at. Bukan semata-mata dari sudut pandang ilmu pengetahuan ansich.<br /><br /><br />[Dari Blog <a href="http://sampurnabudiutama.blogspot.com/2008/06/perbaharuilah-imanmu.html">Sampurna Budi Utama</a>]<br /><br /><br /></div>

Perbaharuilah Imanmu!

Urgensi memperbaharui iman. Kisah Ubaidillah bin Jahsyi yang berhijrah ke Habasyah bersama istrinya, Romlah r.a (Ummu habibah) dan anak mer...

Perbaharuilah Imanmu!

Urgensi memperbaharui iman. Kisah Ubaidillah bin Jahsyi yang berhijrah ke Habasyah bersama istrinya, Romlah r.a (Ummu habibah) dan anak mer...

Read more »

Doa Untuk Ibu Bapa

<div class="separator" style="clear: both;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh370q2y_Aw-0sUx8lr-XOraBDt5iz_T6ApY4kiw1j7-diPjMo0oydhKsrZtGVDVNgGFz6mE8IYZI-E3_OQHNiSNyeALJlkEQb6PY7-lDueA4qyQ_27pshNnDH-kfBH_yz50CKghBJraa4/s0/TADABUR.jpg" style="display: block; padding: 0em 0; text-align: center; "><img alt="" border="0" data-original-height="400" data-original-width="800" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh370q2y_Aw-0sUx8lr-XOraBDt5iz_T6ApY4kiw1j7-diPjMo0oydhKsrZtGVDVNgGFz6mE8IYZI-E3_OQHNiSNyeALJlkEQb6PY7-lDueA4qyQ_27pshNnDH-kfBH_yz50CKghBJraa4/s0/TADABUR.jpg"/></a></div><br /><br /><br /><div style="text-align: center;">Ya Allah,<br />Rendahkanlah suaraku bagi mereka<br />perindahlah ucapanku di hadapan mereka<br />lunakkanlah watakku terhadap mereka<br />dan lembutkanlah hatiku untuk mereka<br /><br />Ya Allah,<br />Berilah mereka balasan yang sebaik-baiknya atas didikan yang kuterima<br />serta pahala yang besar atas kasih sayang yang mereka curahkan padaku<br />peliharalah mereka sebagaimana mereka memeliharaku<br /><br />Ya Allah,<br />Setiap kesusahan yang mereka derita karana perbuatanku<br />atau hilangnya hak-hak mereka karana kebodohanku<br />maka dengan perkenan-Mu,<br />jadikanlah semua itu sebagai penyebab susutnya dosa-dosa mereka<br />dan bertambahnya pahala mereka<br /><br />Ya Allah,<br />Hanya Engkau yang paling berhak membalas setiap perbuatan<br />dengan keburukan maupun dengan kebaikan yang berlipat ganda<br />demi sifatmu yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang<br />aku memohon kepada-Mu<br />balaslah setiap pebuatan mereka<br />dengan kebaikan yang telah Engkau sediakan<br />di dunia maupun di akhirat<br /><br />Ya Allah,<br />Bila magfirah-Mu telah mencapai mereka sebelumku<br />izinkanlah aku memohonkan ampun bagi mereka<br />namun bila sebaliknya<br />izinkan pula mereka memohon ampunan untukku<br /><br />Ya Allah,<br />Sesungguhnya Engkaulah pemilik sifat-sifat Yang Maha Agung<br />Engkaulah pemberi balasan yang tiada batas<br />dan Engkaulah yang senantiasa mendahulukan sifat-Mu yang<br />Maha Pengasih lagi Maha Penyayang bagi setiap makhluk<br /><br />Ya Allah,<br />Dengarkanlah doaku<br /><br />Ya Allah,<br />Kabulkanlah permohonanku<br /><br />Amin, Ya, Rabbul Alamin</div><br /><br /><style>.ignielRelatedMiddle {display:none} </style>

Doa Untuk Ibu Bapa

Ya Allah, Rendahkanlah suaraku bagi mereka perindahlah ucapanku di hadapan mereka lunakkanlah watakku terhadap mereka dan lembutkanlah hatik...

Doa Untuk Ibu Bapa

Ya Allah, Rendahkanlah suaraku bagi mereka perindahlah ucapanku di hadapan mereka lunakkanlah watakku terhadap mereka dan lembutkanlah hatik...

Read more »

Bid'ah Antara Natal dan Maulid Nabi

<div style="font-family: helvetica, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 1.3em; text-align: justify;"><div class="separator" style="clear: both;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhS09rpXvvfz2swsTldWBsG74wQ8VvRKRqenyHehJLEycRg_eNiRrIzDG4PxiqFnOF4CJECfPv1nTtgAGOvDSTmUt_AE4aUghAhp6BSRDqRd2crfNb3aMkFSjcq2cy28v1n_W_pzDq3sls/s0/christmas-blue.jpg" style="display: block; padding: 0em 0px; text-align: center;"><img alt="" border="0" data-original-height="463" data-original-width="800" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhS09rpXvvfz2swsTldWBsG74wQ8VvRKRqenyHehJLEycRg_eNiRrIzDG4PxiqFnOF4CJECfPv1nTtgAGOvDSTmUt_AE4aUghAhp6BSRDqRd2crfNb3aMkFSjcq2cy28v1n_W_pzDq3sls/s0/christmas-blue.jpg" /></a></div><br /><div style="text-align: justify;"><b>Natal</b></div><div style="text-align: justify;">Tidak di ketahui secara pasti kapan Nabi Isa Dilahirkan, walaupun para penganut Kristiani mengklaim bahwa kelahiran Al Masih adalah tanggal 25 Desember namun keyakinan itu sama sekali tidak bisa dipertanggung-jawabkan secara pasti. Yang jelas Nabi Isa dilahirkan pada musim panas, sebagaimana dikisahkan dalam Al Qur'an bahwa setelah melahirkan putranya, sang ibu Maryam bersandar di sebuah pohon kurma lalu di wahyukan kepadanya agar menggoyang batang kurma itu,maka berjatuhanlah rutob dari atas pohon tersebut. Rutob adalah buah korma yang telah masak (empuk), dan buah kurma tidak akan bisa matang jika tidak ada angin panas yang bertiup. Jika ada yang berkeya-kinan bahwa Nabi Isa lahir pada musim salju (dingin) maka itu adalah salah.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Jangankan sampai sedetil tanggal lahirnya, tahun kelahirannya saja antara Biebel dan pencetus kalender Masehi yang dipakai saat ini ada perbedaan.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Dalam Matius sebutkan bahwa Isa dilahirkan pada masa raja Herodas dari Roma. Sementara itu para pakar sejarah mereka mengatakan bahwa raja Herodas mati pada tahun 4 sebelum Masehi, artinya 4 tahun sebelum kelahiran nabi Isa. Jika Bibel memang benar maka seharusnya tahun Masehi (yang sekarang 2001) seharusnya sudah 2005. dan jika yang benar adalah pencipta kalender maka Bibel (kitab suci) mereka yang salah. Ada kemungkinan juga kedua-duanya salah, dan tidak mungkin keduanya benar.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><b>Sitem Kerahiban dan Taklid Buta</b></div><div style="text-align: justify;">Sungguh kacaunya sebuah agama desebabkan karena sumber asli (kitab suci) dari agama tersebut telah diacak-acak dan diputar balikan oleh orang-orang yang menamakan dirinya atau dinamai ahli ilmu dan ahli ibadah. Dengan seenaknya orang-orang semacam ini membuat fatwa dan hukum yang menyelisihi sumber otentik dari agama itu sendiri. Mereka dianggap sebagai wakil Tuhan dan orang suci yang tidak punya salah atau ma'shum. Sehingga ucapan mereka ibarat wahyu yang harus ditaati meskipun itu mengharamkan yang halal atau menghalalkan yang haram.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Jika demikian maka ini berarti telah menjadikan orang alim (baik itu ulama, pendeta, rahib dan sebagainya) sebagai tuhan-tuhan selain Allah.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Mungkin mereka beralasan dengan mengatakan:</div><div style="text-align: justify;">"Kami kan tidak menyembah mereka!"</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Alasan serupa juga pernah disampaikan oleh seorang Ahlu Kitab yang masuk Islam, Adiy bin Hatim, tatkala ia mendengar Nabi Shallallaahu alaihi wa salam membaca firman Allah,</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: right;"><span style="font-size: medium;">اتَّخَذُواْ أَحْبَارَهُمْ وَرُهْبَانَهُمْ أَرْبَاباً مِّن دُونِ اللّهِ وَالْمَسِيحَ ابْنَ مَرْيَمَ وَمَا أُمِرُواْ</span></div><div style="text-align: right;"><span style="font-size: medium;">إِلاَّ لِيَعْبُدُواْ إِلَـهاً وَاحِداً لاَّ إِلَـهَ إِلاَّ هُوَ سُبْحَانَهُ عَمَّا يُشْرِكُونَ</span></div><div style="text-align: justify;"><i>"Mereka menjadikan orang-orang alimnya dan rahib-rahib mereka sebagai rabb-rabb selain Allah, dan (juga mereka menjadikan Rabb) Al-Masih putera Maryam; padahal mereka hanya disuruh menyembah Ilah Yang Maha Esa; tidak ada Ilah (yang berhak disembah) selain Dia. Maha suci Allah dari apa yang mereka persekutukan."</i> (QS. At-Taubah [9]:31)</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Mendengar pembelaan diri dari Hatim, Rasulullah Shallallaahu alaihi wa salam lalu bertanya:</div><div style="text-align: justify;">"Tidaklah mereka itu mengharamkan apa yang telah dihalalkan Allah lalu kamu pun mengharamkannya? Dan tidaklah mereka itu menghalalkan apa yang telah diharamkan Allah lalu kamupun (ikut) menghalalkannya?" Semua pertanyaan Nabi Shallallaahu alaihi wa salam dibenar-kan oleh Adiy, maka beliaupun bersabda: "Itulah ibadah (penyembahan) kepada meraka." [HR. Imam Ahmad dan At-Tirmidzi dengan mengatakan hasan]</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Fenomena seperti ini ternyata juga merebak di kalangan kaum muslimin dimana masih banyak diantara mereka terjebak dalam kultus Individu, menganggap wali ma'shum terhadap seseorang yang segala tingkah laku dan ucapannya tidak boleh disalahkan, dengan alasan takut kuwalat (tertimpa bencana), atau beranggapan mereka memiliki maqom (kedudukan) yang tidak bisa dimengerti dan dicapai orang awam.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Demikianlah sistem kerahiban dalam agama Nashara telah menjadikan penganutnya dicap Allah sebagai orang dloollin (sesat). Sistem ini sebagaimana disebutkan dalam firman Allah surat Al Hadid ayat 27 merupakan perkara yang diada-adakan dan sama sekali tidak pernah diperintahkan oleh Allah.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: right;"><span style="font-size: medium;">وَرَهْبَانِيَّةً ابْتَدَعُوهَا مَا كَتَبْنَاهَا عَلَيْهِمْ إِلَّا ابْتِغَاء رِضْوَانِ اللَّهِ فَمَا رَعَوْهَا حَقَّ</span></div><div style="text-align: right;"><span style="font-size: medium;">رِعَايَتِهَا فَآتَيْنَا الَّذِينَ آمَنُوا مِنْهُمْ أَجْرَهُمْ وَكَثِيرٌ مِّنْهُمْ فَاسِقُونَ</span></div><div style="text-align: justify;"><i>"Dan mereka mengada-adakan rahbaniyyah padahal kami tidak mewajibkannya kepada mereka tetapi (mereka sendirilah yang mengada-adakannya) untuk mencari keridhaan Allah, lalu mereka tidak memeliharanya dengan pemeliharaan yang semestinya. Maka Kami berikan kepada orang-orang yang beriman di antara mereka pahalanya dan banyak di antara mereka orang-orang yang fasik."</i> (QS. Al-Hadid [57]:27)</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Dengan kata lain mereka telah membuat bid'ah dalam tata cara agama mereka,sehingga mereka menjadi sesat. Oleh karena itu Rasulullah, jauh-jauh sudah mengingatkan, agar Islam terjaga kemurniannya maka beliau bersabda:</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">"Setiap hal yang baru (dalam urusan agama adalah bid'ah, dan setiap bid'ah adalah sesat." (HR. Imam Ahmad, Abu Dawud, At-Tirmidzi, Ibnu Majah).</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><b>Bagaimana Dengan Maulid Nabi SAW?</b></div><div style="text-align: justify;">Maulid (peringatan Hari kelahiran) Nabi Shallallaahu alaihi wa salam sudah menjadi tradisi bagi sebagian besar kaum muslimin di Indonesia. Hari tersebut dianggap sebagai hari besar (hari raya) yang harus diperingati secara rutin tiap tahun.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Peringatan secara rutin dan terus menerus dalam istilah Arab disebut dengan Ied, sedang kalau kita mau meneliti dalam kitab-kitab hadits bab tentang hari raya disana biasanya tertulis Kitabul Idain (kitab tentang dua hari raya atau hari besar), maksudnya Iedul Fithri dan Iedul Adha. Dari sini jelas sekali bahwa hari Besar dalam Islam yang diperingati secara rutin tiap tahun hanya ada dua hari saja. Sekiranya ada hari besar lain yang waktu itu dirayakan oleh Rasulullah dan para sahabatnya, tentu kaum muslimin mulai zaman shahabat, tabiin dan tabiut-tabiin sudah lebih dahulu melakukannya. Sebagaimana mereka merayakan Idain secara mutawatir, tanpa ada khilaf, dan sudah barang tentu juga dijelaskan adab-adabnya dan bagaimana prakteknya.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Sedangakan dalam tinjauan syar'i peringatan maulid Nabi sebagaimana di kemukakan syaikh Abdul Aziz bin Abdullah bin Baz Rahimahullaah dalam kitabnya At Tahdzir minal Bida', adalah merupakan hal baru dalam Islam, yang tidak pernah di contohkan oleh Rasulullah, para shahabat dan tabi'in. Ada beberapa alasan mengapa beliau tidak memperbolehkan peringatan semacam ini</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Pertama: merupakan amalan baru yang tertolak, sebagaimana sabda Nabi SAW, yang artinya: "Barangsiapa mengada-adakan (sesuatu hal baru) adalam urusan (agama) kami, yang bukan merupakan ajarannya maka akan ditolak" (Muttafaq Alaih).</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Kedua: Menyelisihi Sunnah Nabi dan Khulafaur Rasyidin. Nabi Shallallaahu alaihi wa salam bersabda, artinya: "Kamu semua harus berpegang teguh pada sunnahku (setelah Al-Qur'an) dan sunnah khulafaur Rasyidin yang mendapat petunjuk Allah setelahku." (HR. Abu Dawud dan At Tirmidzi).</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Ketiga: Mengambil ajaran bukan dari Nabi,</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Firman Allah SWT:</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: right;"><span style="font-size: medium;">وَمَا آتَاكُمُ الرَّسُولُ فَخُذُوهُ وَمَا نَهَاكُمْ عَنْهُ فَانتَهُوا وَاتَّقُوا اللَّهَ إِنَّ اللَّهَ شَدِيدُ الْعِقَابِ</span></div> <div style="text-align: justify;"><i>"Apa yang diberikan Rasul kepadamu maka terimalah dia. Dan apa yang dilarangnya bagimu maka tinggalkan-lah; dan bertaqwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah sangat keras hukuman-Nya."</i> (QS. Al-Hasyr [59]:7)</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Keempat: Tidak pernah dicontohkan dan diteladankan oleh Nabi Shallallaahu alaihi wa salam padahal sebisa mungkin kita harus meneladani beliau.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Firman Allah SWT:</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: right;"><span style="font-size: medium;">لَقَدْ كَانَ لَكُمْ فِي رَسُولِ اللَّهِ أُسْوَةٌ حَسَنَةٌ لِّمَن كَانَ يَرْجُو اللَّهَ وَالْيَوْمَ الْآخِرَ وَذَكَرَ اللَّهَ كَثِيراً</span></div><div style="text-align: justify;"><i>"Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (keda-tangan) hari kiamat dan dia banyak menyebut Allah."</i> (QS. Al-Ahzab [33]:21)</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Kelima: Agama Islam telah sempurna tidak perlu penambahan ajaran baru lagi.</div><div style="text-align: justify;">Firman Allah SWT:</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: right;"><span style="font-size: medium;">وَاخْشَوْنِ الْيَوْمَ أَكْمَلْتُ لَكُمْ دِينَكُمْ وَأَتْمَمْتُ عَلَيْكُمْ نِعْمَتِي وَرَضِيتُ لَكُمُ الإِسْلاَمَ دِيناً</span></div><div style="text-align: right;"><span style="font-size: medium;">فَمَنِ اضْطُرَّ فِي مَخْمَصَةٍ غَيْرَ مُتَجَانِفٍ لِّإِثْمٍ فَإِنَّ اللّهَ غَفُورٌ رَّحِيمٌ</span></div><div style="text-align: justify;"><i>"Pada hari ini telah Kusempurnakan untuk kamu agamamu dan telah Ku-cukupkan kepadamu nikmat-Ku, dan telah Ku-ridhai Islam itu jadi agamamu."</i> (QS. Al-Maaidah [5]:3)</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Keenam: Bahwa Rasulullah telah menunjukan seluruh kebaikan kepada umatnya dan telah memperingatkan dari kejahatan yang beliu ketahui, sebagaimana diriwayatkan oleh Imam Muslim. Beliau tidak pernah memberi petunjuk tentang peringatan maulid ini, bahkan sebaliknya memperingatkan dari perkara-perkara baru dalam Islam.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Ketujuh: Membuat ajaran baru dalam Islam merupakan seburuk-buruk perkara, sebagaiaman penggalan sabda beliau Shallallaahu alaihi wa salam dalam sebuah khutbahnya, yang artinya:</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">"Dan seburuk-buruk perkara(dalam agama) ialah yang di ada-adakan (bid'ah), dan setiap bid'ah itu kesesatan." (HR. Muslim)</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Kedelapan: Merupakan sikap tasyabbuh (meniru-niru) ahli kitab dari kaum Yahudi dan Nashrani dalam hari-hari besar mereka.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Belum lagi jika dalam acara tersebut terdapat hal-hal yang berlebihan seperti:</div><div style="text-align: justify;"><ul><li>ghuluw (sikap berlebihan) terhadap Nabi Shallallaahu alaihi wa salam misalnya berkeyakinan kalau Nabi datang dalam acara tersebut dan bisa menjawab do'a, </li><li>khtilath yaitu bercampur baur pria dan wanita yang bukan muhrim, atau diselingi dengan pentas musik dan sebaginya.</li></ul></div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Kalau kita selidiki kedua kasus di atas baik itu natal maupun maulid Nabi SAW, ternyata sumber kekeliruannya adalah sama yaitu, Niat baik yang salah cara penyalurannya.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Padahal Islam telah mengajarkan bahwa suatu amal dikatakan Shalih dan akan diterima oleh Allah selain diniatkan dengan ikhlas juga harus mengikuti cara dan petunjuk yang dibawa oleh Nabi SAW. Karena kalau kita lihat dalam Al-Qur'an, orang kafir yang dikatakan oleh Allah sebagai orang yang paling rugi amalnya ternyata dikarenakan salah prediksi (perkiraan). Mereka sangka apa yang mereka lakukan adalah kebaikan-kebaikan sebagaimana yang mereka niatkan, padahal sebenarnya adalah kesesatan. Firman Allah SWT:</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: right;"><span style="font-size: medium;">قُلْ هَلْ نُنَبِّئُكُمْ بِالْأَخْسَرِينَ أَعْمَالاًالَّذِينَ ضَلَّ سَعْيُهُمْ فِي الْحَيَاةِ الدُّنْيَا وَهُمْ يَحْسَبُونَ أَنَّهُمْ يُحْسِنُونَ صُنْعاً</span></div><div style="text-align: justify;"><i>"Katakanlah: "Apakah akan Kami beritahukan kepadamu tentang orang-orang yang paling merugi perbuatannya. Yaitu orang-orang yang telah sia-sia perbuatannya dalam kehidupan dunia ini, sedang mereka menyangka bahwa mereka berbuat sebaik-baiknya."</i>(QS. Al-Kahfi [ 18]:103-104)</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Janganlah kita seperti mereka, cocokkan cara ibadah kita dengan cara ibadah Nabi Shallallaahu alaihi wa salam dan para sahabatnya, dan sertailah dengan niat ikhlas karena Allah. (Dept. Ilmiah)</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Dari: Al-Sofwah</div></div>

Bid'ah Antara Natal dan Maulid Nabi

Natal Tidak di ketahui secara pasti kapan Nabi Isa Dilahirkan, walaupun para penganut Kristiani mengklaim bahwa kelahiran Al Masih adalah ta...

Bid'ah Antara Natal dan Maulid Nabi

Natal Tidak di ketahui secara pasti kapan Nabi Isa Dilahirkan, walaupun para penganut Kristiani mengklaim bahwa kelahiran Al Masih adalah ta...

Read more »

Istighfar Menurut Al-Quran dan Hadits

<div class="separator" style="clear: both;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEigsVQMa8l48BrgKFIy5FjQuCs42Oeu4ubZXHnHYzO0j8KBYNLtPieZ4W5a8QqKpq_3mUYwlwV8loifP93D_xMyIKQlXVFEsDbKhjTBfYG6s0VsSniV_GM1AlhZsxHdH1JM0EcXwAORQ-U/s0/istighfar.jpg" style="display: block; padding: 0em 0; text-align: center; "><img alt="" border="0" data-original-height="466" data-original-width="800" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEigsVQMa8l48BrgKFIy5FjQuCs42Oeu4ubZXHnHYzO0j8KBYNLtPieZ4W5a8QqKpq_3mUYwlwV8loifP93D_xMyIKQlXVFEsDbKhjTBfYG6s0VsSniV_GM1AlhZsxHdH1JM0EcXwAORQ-U/s0/istighfar.jpg"/></a></div> <div style="text-align: justify;">Rasul dan suri tauladan kita, Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam adalah orang yang paling banyak beristigfar dan bertaubat padahal beliau adalah orang yang telah diampuni dosa yang telah lalu dan akan datang. Sebagaimana hal ini terdapat pada firman Allah,<br /><br /></div><div style="text-align: justify;"><div style="text-align: right;"><span style="font-size: 130%;"><span style="font-weight: bold;">إِنَّا فَتَحْنَا لَكَ فَتْحًا مُبِينًا لِيَغْفِرَ لَكَ اللَّهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِكَ وَمَا تَأَخَّرَ وَيُتِمَّ نِعْمَتَهُ عَلَيْكَ وَيَهْدِيَكَ صِرَاطًا مُسْتَقِيمًا</span></span> </div><span style="font-style: italic;"><br />“Sesungguhnya Kami telah memberikan kepadamu kemenangan yang nyata , supaya Allah memberi ampunan kepadamu terhadap dosamu yang telah lalu dan yang akan datang serta menyempurnakan ni’mat-Nya atasmu dan memimpin kamu kepada jalan yang lurus.” </span>(Qs. Al Fath:1-2)<br /><br />Dalam kitab shohih, dari Aisyah radhiyallahu ‘anha, beliau berkata,<br /><br /><span style="font-size: 130%;"> </span><br /><div style="text-align: right;"><span style="font-size: 130%;"><span style="font-weight: bold;">كَانَ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- إِذَا صَلَّى قَامَ حَتَّى تَفَطَّرَ رِجْلاَهُ قَالَتْ عَائِشَةُ يَا رَسُولَ اللَّهِ أَتَصْنَعُ هَذَا وَقَدْ غُفِرَ لَكَ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِكَ وَمَا تَأَخَّرَ فَقَالَ . يَا عَائِشَةُ أَفَلاَ أَكُونُ عَبْدًا شَكُورًا</span></span><br /><br /></div><span style="font-style: italic;">“Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam terbiasa shalat sehingga kakinya pecah-pecah. Kemudian aku mengatakan kepada beliau, ‘Wahai rasulullah, kenapa engkau melakukan hal ini padahal engkau telah diampuni dosa yang telah lalu dan akan datang.’ Lalu Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam mengatakan, ‘Tidakkah engkau menyukai aku menjadi hamba yang bersyukur."</span> [HR. Muslim no. 7304]<br /><br />Ibnu Katsir dalam tafsirnya mengatakan, “Inilah kekhususan Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam yang seorang pun tidak ada yang menyamainya. Tidak ada dalam satu hadits shohih pun yang menceritakan tentang balasan amalan kepada selain beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam yang menyatakan bahwa dosanya yang telah lalu dan akan datang akan diampuni. Inilah yang menunjukkan kemuliaan beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam dalam segala perkara ketaatan, kebaikan dan keistiqomahan yang tidak didapati oleh manusia selain beliau, baik dari orang yang terdahulu maupun orang yang belakangan. Beliaulah manusia yang paling sempurna secara mutlak dan beliaulah pemimpin (sayid) seluruh manusia di dunia dan akhirat.”<br /><br />Walaupun dosa-dosa beliau telah diampuni, namun beliau shallalahu ‘alaihi wa sallam adalah orang yang paling banyak beristigfar di setiap waktu. Para sahabat telah menghitung dalam setiap majelisnya, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam terlihat paling banyak beristigfar.<br /><br />Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,<br /><br /><span style="font-size: 130%;"> </span><br /><div style="text-align: right;"><span style="font-size: 130%;"><span style="font-weight: bold;">وَاللَّهِ إِنِّى لأَسْتَغْفِرُ اللَّهَ وَأَتُوبُ إِلَيْهِ فِى الْيَوْمِ أَكْثَرَ مِنْ سَبْعِينَ مَرَّةً</span></span><br /><br /></div><span style="font-style: italic;">“Demi Allah. Sungguh aku selalu beristighfar dan bertaubat kepada Allah dalam sehari lebih dari 70 kali.”</span> [HR. Bukhari]<br /><div style="text-align: right;"><span style="font-size: 130%; font-weight: bold;">يَا أَيُّهَا النَّاسُ تُوبُوا إِلَى اللَّهِ فَإِنِّى أَتُوبُ فِى الْيَوْمِ إِلَيْهِ مِائَةَ مَرَّةٍ</span><br /><br /></div><span style="font-style: italic;">“Wahai sekalian manusia. Taubatlah (beristigfar) kepada Allah karena aku selalu bertaubat kepada-Nya dalam sehari sebanyak 100 kali.”</span> [HR. Muslim]<br /><br />Hudzaifah radhiyallahu ‘anhu berkata,<br /><br /><span style="font-size: 130%;"> </span><br /><div style="text-align: right;"><span style="font-size: 130%;"><span style="font-weight: bold;">كَانَ فِى لِسَانِى ذَرَبٌ عَلَى أَهْلِى لَمْ أَعْدُهُ إِلَى غَيْرِهِ فَذَكَرْتُ ذَلِكَ لِلنَّبِىِّ -صلى الله عليه وسلم-</span></span> </div><br />“Dulu lisanku biasa berbuat keji kepada keluargaku. Namun, aku tidaklah menganiaya yang lainnya. Kemudian aku menceritakan hal ini kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam. Beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,<br /><br /><span style="font-size: 130%;"> </span><br /><div style="text-align: right;"><span style="font-size: 130%;"><span style="font-weight: bold;">أَيْنَ أَنْتَ مِنَ الاِسْتِغْفَارِ يَا حُذَيْفَةُ إِنِّى لأَسْتَغْفِرُ اللَّهَ كُلَّ يَوْمٍ مِائَةَ مَرَّةٍ وَأَتُوبُ إِلَيْهِ</span></span><br /><br /></div><span style="font-style: italic;">“Mana istigfarmu, wahai Hudzaifah? Sesungguhnya aku selalu beristigfar kepada Allah setiap hari sebanyak 100 kali dan aku juga bertaubat kepada-Nya.” </span>[HR. Ahmad. Syaikh Syu’aib Al Arnauth mengatakan bahwa sabda Nabi ‘<span style="font-weight: bold;">…</span><span style="font-size: 130%;"><span style="font-weight: bold;">إِنِّى لأَسْتَغْفِرُ اللَّهَ’</span></span> adalah shohih lighoirihi yaitu shohih namun dilihat dari jalur lainnya yang lebih kuat atau semisal dengannya. Sedangkan sanad hadits ini dho’if]<br /><br />Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam juga bersabda,<br /><br /><span style="font-size: 130%;"> </span><br /><div style="text-align: right;"><span style="font-size: 130%;"><span style="font-weight: bold;">مَا أَصْبَحْتُ غَدَاةً قَطٌّ إِلاَّ اِسْتَغْفَرْتُ اللهَ مِائَةَ مَرَّةٍ</span></span> </div><span style="font-style: italic;"><br />“Tidaklah aku berada di pagi hari (antara terbit fajar hingga terbit matahari) kecuali aku beristigfar pada Allah sebanyak 100 kali.” </span>[HR. An Nasa’i. Dishohihkan oleh Syaikh Al Albani di Silsilah Ash Shohihah no. 1600]<br /><br />Dari Ibnu Umar, beliau mengatakan bahwa jika kami menghitung dzikir Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam dalam satu majelis, beliau mengucapkan,<br /><div style="text-align: right;"><br /><span style="font-size: 130%; font-weight: bold;">رَبِّ اغْفِرْ لِى وَتُبْ عَلَىَّ إِنَّكَ أَنْتَ التَّوَّابُ الرَّحِيمُ</span><br /><br /></div><span style="font-style: italic;">‘Robbigfirliy wa tub ‘alayya, innaka antat tawwabur rohim’ - Ya Allah ampunilah aku dan terimalah taubatku, sesungguhnya Engkau Maha Penerima Taubat lagi Maha Penyayang - sebanyak 100 kali. </span>[HR. Abu Daud. Dikatakan shohih oleh Syaikh Al Albani dalam Silsilah Ash Shohihah no. 556]<br /><br />Dan bacaan istighfar yang paling sempurna adalah penghulu istighfar (sayyidul istighfar) sebagaimana yang terdapat dalam shohih Al Bukhari dari Syaddad bin Aus radhiyallahu ‘anhu, dari Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, beliau bersabda, “Penghulu istighfar adalah apabila engkau mengucapkan,<br /><div style="text-align: right;"><br /><span style="font-size: 130%; font-weight: bold;">اَللَّهُمَّ أَنْتَ رَبِّيْ لاَ إِلَـهَ إِلاَّ أَنْتَ، خَلَقْتَنِيْ وَأَنَا عَبْدُكَ، وَأَنَا عَلَى عَهْدِكَ وَوَعْدِكَ مَا اسْتَطَعْتُ، أَعُوْذُ بِكَ مِنْ شَرِّ مَا صَنَعْتُ، أَبُوْءُ لَكَ بِنِعْمَتِكَ عَلَيَّ، وَأَبُوْءُ بِذَنْبِيْ فَاغْفِرْ لِيْ فَإِنَّهُ لاَ يَغْفِرُ الذُّنُوْبَ إِلاَّ أَنْتَ</span><br /><br /></div><span style="font-style: italic;">“Allahumma anta robbi laa ilaha illa anta, kholaqtani wa ana ‘abduka wa ana ‘ala ‘ahdika wa wa’dika mastatho’tu. A’udzu bika min syarri maa shona’tu, abuu-u laka bini’matika ‘alayya, wa abuu-u bi dzanbi, faghfirliy fainnahu laa yaghfirudz dzunuuba illa anta - Ya Allah! Engkau adalah Rabbku, tidak ada Rabb yang berhak disembah kecuali Engkau. Engkaulah yang menciptakanku. Aku adalah hamba-Mu. Aku akan setia pada perjanjianku dengan-Mu semampuku. Aku berlindung kepada-Mu dari kejelekan yang kuperbuat. Aku mengakui nikmat-Mu kepadaku dan aku mengakui dosaku, oleh karena itu, ampunilah aku. Sesungguhnya tiada yang mengampuni dosa kecuali Engkau.”</span> [HR. Bukhari no. 6306]<br /><br />Faedah dari bacaan ini adalah sebagaimana yang Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam sabdakan dari lanjutan hadits di atas,<br /><br /><span style="font-size: 130%;"> </span><br /><div style="text-align: right;"><span style="font-size: 130%;"><span style="font-weight: bold;">وَمَنْ قَالَهَا مِنَ النَّهَارِ مُوقِنًا بِهَا ، فَمَاتَ مِنْ يَوْمِهِ قَبْلَ أَنْ يُمْسِىَ ، فَهُوَ مِنْ أَهْلِ الْجَنَّةِ ، وَمَنْ قَالَهَا مِنَ اللَّيْلِ وَهْوَ مُوقِنٌ بِهَا ، فَمَاتَ قَبْلَ أَنْ يُصْبِحَ ، فَهْوَ مِنْ أَهْلِ الْجَنَّةِ »</span></span><br /><br /></div><span style="font-style: italic;">“Barangsiapa mengucapkannya pada siang hari dan meyakininya, lalu dia mati pada hari itu sebelum waktu sore, maka dia termasuk penghuni surga. Dan barangsiapa mengucapkannya pada malam hari dalam keadaan meyakininya, lalu dia mati sebelum waktu pagi, maka dia termasuk penghuni surga.”</span><br /><br />Hadits sayyidul istigfar ini meliputi makna taubat dan terdapat pula hak-hak keimanan. Di dalam hadits ini juga terkandung kemurnian ibadah dan kesempurnaan ketundukan serta perasaan sangat butuh kepada Allah. Sehingga bacaan dzikir ini melebihi bacaan istigfar lainnya karena keutamaan yang dimilikinya. –Semoga kita termasuk orang yang selalu merutinkannya di setiap pagi dan sore.<br /><br />Bacaan istigfar lainnya adalah sebagaimana terdapat dalam shohih Bukhari dari istri Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, Aisyah radhiyallahu ‘anha. Aisyah berkata bahwa beliau mendengar Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam (ketika menjelang kematiannya) sedang bersandar padanya. Lalu beliau mengucapkan,<br /><div style="text-align: right;"><br /><span style="font-size: 130%; font-weight: bold;">اللَّهُمَّ اغْفِرْ لِى وَارْحَمْنِى وَأَلْحِقْنِى بِالرَّفِيقِ الأَعْلَى</span><br /><br /></div><span style="font-style: italic;">“Ya Allah, ampunilah aku, kasihilah aku dan kumpulkanlah aku bersama orang-orang sholih.” </span>[HR. Bukhari no. 5674. Lihat Al Muntaqho Syar Al Muwatho’]<br /><br />Jadi lihatlah kehidupan Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam yang setiap waktunya selalu diisi dengan istighfar bahkan sampai akhir hayat hidupnya pun beliau tidak lepas dari amalan tersebut. Sebagaimana beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam selalu mengakhiri amalan-amalan sholihnya seperti shalat, haji, shalat malam dengan istigfar, beliau juga mengakhiri hidupnya dengan istigfar.<br /><br />Jika Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam saja yang sudah dijamin dosanya yang telah lalu dan akan datang akan diampuni, bagaimana lagi dengan kita yang tidak dijamin seperti itu[?] Sungguh, kita sebenarnya yang lebih pantas untuk bertaubat dan beristighfar setiap saat karena dosa kita yang begitu banyak dan tidak pernah bosan-bosannya kita lakukan.<br /><br />Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, Allah Ta’ala berfirman,<br /><br /><div style="text-align: right;"><span style="font-size: 130%;"> <span style="font-weight: bold;">يَا عِبَادِى إِنَّكُمْ تُخْطِئُونَ بِاللَّيْلِ وَالنَّهَارِ وَأَنَا أَغْفِرُ الذُّنُوبَ جَمِيعًا فَاسْتَغْفِرُونِى أَغْفِرْ لَكُمْ</span></span><br /><br /></div><span style="font-style: italic;">“Wahai hamba-Ku, sesungguhnya kalian berbuat dosa di waktu siang dan malam, dan Aku mengampuni dosa-dosa itu semuanya, maka mintalah ampun kepada-Ku, pasti Aku mengampuni kalian.”</span> [HR. Muslim no. 6737]<br /><br />Semoga Allah mengaruniakan kepada kita keteladanan untuk selalu mengikuti jejak beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam. Semoga Allah memberikan kepada kita akhir hidup yang baik. Sesungguhnya Allah Maha Mendengar dan Mengabulkan do’a.<br /><br /><br />***<br /><br />[Dari: Muhammad Abduh Tuasikal -<a href="http://www.blogger.com/www.rumaysho.com"> rumaisho.com</a>]<br /><br /></div>

Istighfar Menurut Al-Quran dan Hadits

Rasul dan suri tauladan kita, Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam adalah orang yang paling banyak beristigfar dan bertaubat padahal...

Istighfar Menurut Al-Quran dan Hadits

Rasul dan suri tauladan kita, Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam adalah orang yang paling banyak beristigfar dan bertaubat padahal...

Read more »

Bahaya Miras, Judi, dan Mengundi Nasib

<div style="text-align: center;"><div class="separator" style="clear: both; display: none; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEigkrPXcilrQL3EFTg3VTcbHgiskVBK8WpCsvNhhyphenhyphenEQrbdSxFYicTEsitkuTLgzZLBjbBbA_48f3RPm6GgZr7_7p3pyRh9I6QB9MdeZC5gRymCZX-qWEQvNnsK0PO8dsqhjoVTb9VqSz8g/s1600/molimo.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="442" data-original-width="799" height="177" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEigkrPXcilrQL3EFTg3VTcbHgiskVBK8WpCsvNhhyphenhyphenEQrbdSxFYicTEsitkuTLgzZLBjbBbA_48f3RPm6GgZr7_7p3pyRh9I6QB9MdeZC5gRymCZX-qWEQvNnsK0PO8dsqhjoVTb9VqSz8g/s320/molimo.jpg" width="320" /></a></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><br /></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhPgPViZx0lYlTRaDyVepePIJ4X7m6epfqfWaLNk9wTSfJbt-7V-1EyL9GDrcrFXZ4G_-88CnD7-Ntz9wRjfm52y1Dp-xz906B3bEWXoljnrFghnqVf2OxB55POSlMVz-H6aX3tYOvpohA/s1600/basmallah+pembuka.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><span style="color: black;"><img border="0" data-original-height="50" data-original-width="500" height="32" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhPgPViZx0lYlTRaDyVepePIJ4X7m6epfqfWaLNk9wTSfJbt-7V-1EyL9GDrcrFXZ4G_-88CnD7-Ntz9wRjfm52y1Dp-xz906B3bEWXoljnrFghnqVf2OxB55POSlMVz-H6aX3tYOvpohA/w320-h32/basmallah+pembuka.jpg" width="320" /></span></a></div><br /></div><div style="text-align: center;"><br /></div>Segala puji hanya milik Allah Azza wa Jalla, Tuhan seru sekalian alam. Shalawat dan salam semoga dilimpahkan-Nya kepada junjungan kita, baginda Rasulullah Shalallahu alaihi wassalam beserta ahlul bait-nya, para shahabat Salaffus Shalih, para tabi'in, tabi'ut tabi'in serta seluruh umat Islam yang setia dan menegakkan ajaran-risalah beliau hingga akhir zaman.<br /><br />Allah SWT berfirman:<br /><br /><div style="text-align: center;"><div style="text-align: right;"><span style="font-size: 130%;"><span style="font-weight: bold;">يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُواْ إِنَّمَا الْخَمْرُ وَالْمَيْسِرُ وَالأَنصَابُ وَالأَزْلاَمُ رِجْسٌ مِّنْ عَمَلِ الشَّيْطَانِ فَاجْتَنِبُوهُ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُونَ</span></span></div></div><div style="text-align: justify;"><i>"Hai orang-orang yang beriman, sesungguhnya (minum) khamr, berjudi, (menyembah) berhala, mengundi nasib adalah perbuatan keji, termasuk perbuatan setan. Maka, jauhilah perbuatan-perbuatan itu agar kamu mendapat keberuntungan."</i><br /><br /></div><div style="text-align: center;"><div style="text-align: right;"><span style="font-weight: bold;"><span style="font-size: large;">إِنَّمَا يُرِيدُ الشَّيْطَانُ أَن يُوقِعَ بَيْنَكُمُ الْعَدَاوَةَ وَالْبَغْضَاء فِي الْخَمْرِ وَالْمَيْسِرِ</span></span></div><div style="text-align: right;"><span style="font-size: large; font-weight: bold;">وَيَصُدَّكُمْ عَن ذِكْرِ اللّهِ وَعَنِ الصَّلاَةِ فَهَلْ أَنتُم مُّنتَهُونَ</span><span style="font-size: large;"></span></div><span style="font-size: large;"></span></div><div style="text-align: justify;"><i>"Sesungguhnya setan itu bermaksud hendak menimbulkan permusuhan dan kebencian di antara kamu dengan khamr dan berjudi itu, dan menghalangi kamu dari mengingat Allah dan dari salat; maka berhentilah kamu (melakukannya)."</i> (QS Al-Maa-idah [5]: 90--91).</div><br /><div><br /><span style="font-size: large;"><b>1. BAHAYA MIRAS</b></span><br /><div style="text-align: justify;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgr-WN_CbeGWf1K5SCYIzzJT1pxUxnlYBLF-H__-QAoILv7RX734VIaVHAQ1ECI5sT8tmizvvDtbSX_xmZtGyudw6vCQWC1Cjlc_GrlN3joMsa5DurWiuPpqumT-6pmwHn7QCAHxcIGiDT_/s1600/crash.jpg" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgr-WN_CbeGWf1K5SCYIzzJT1pxUxnlYBLF-H__-QAoILv7RX734VIaVHAQ1ECI5sT8tmizvvDtbSX_xmZtGyudw6vCQWC1Cjlc_GrlN3joMsa5DurWiuPpqumT-6pmwHn7QCAHxcIGiDT_/s320/crash.jpg" /></a>Maraknya produksi dan penjualan minuman keras di negara kita sekarang ini sudah sangat mengkhawatirkan. Hal ini sepertinya ingin mempertegas bahwa bangsa kita sedang dalam proses menjadi sebuah bangsa yang teler.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Ditambah lagi dengan membanjirnya produk-produk luar negeri, bahkan sedikit demi sedikit mulai dijual bebas. Belum lagi masalah narkoba yang sulit ditanggulangi, juga menjadi masalah yang semakin bertambah setiap harinya. Korbannya tak hanya orang dewasa, tetapi juga pemuda, dan bahkan anak-anak. Bahayanya? O, banyak sekali.<br /><br /><br /></div></div><blockquote><div style="text-align: justify;">Dapatkah Anda membayangkan apa yang akan dilakukan oleh orang yang sudah kehilangan akal dan kontrol diri? Banyak hal tak terduga yang akan dilakukannya tanpa beban sedikit pun. Mulai dari merusak rumah tangga sendiri, membunuh, merampok, menodong, dan lain sebagainya. Otomatis seseorang akan terhalang dari salat dan mengingat Allah jika berada dalam keadaan teler dan mabuk. Inilah yang memang diinginkan setan.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Keyakinan bodoh pengonsumsi miras bahwa stress bisa hilang, beban pikiran bisa terbang dengan minuman keras, kadang dijadikan suatu alasan untuk membenarkan perbuatannya. Belum lagi alasan-alasan lain yang dibuat-buat. Lebih mengherankan lagi adalah apa yang melandasi pemerintah memberi izin merek tertentu, orang tertentu atau perusahaan tertentu untuk memproduksi, mengimpor, dan menjual minuman keras. Apakah ada survei bahwa bangsa ini sedang membutuhkan minuman keras? Atau mungkin mereka sendiri yang membutuhkannya, lalu melegalkannya untuk memenuhi selera mereka? Wallahu a'lam.</div></blockquote><div style="text-align: justify;"><div style="text-align: center;"><div style="text-align: justify;"><span style="color: black;"><br /></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="color: black; font-size: large;"><b>2. BAHAYA JUDI</b></span></div><div style="text-align: right;"><div style="text-align: justify;">Penyakit lain adalah Judi. Mental-mental judi jika sudah merasuki jiwa seseorang niscaya akan merusak jiwa dan akalnya. Melegalisasikan perjudian dengan melakukan lokalisasi di wilayah tertentu bukanlah solusi yang tepat.</div></div></div></div><ul><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjdE9ECtczn18mtLiHpIvKsvJcOgWcw5DVV2Mi8zP-WwZ5h6gCnJV_dpCmtdewITDnMpsYC6J40T2rSG9_xlULagc8NNCUVkdNsnvqL7UpDhnut0izIPIv6JVoIRsegm8Te1VbiD2GrMnTR/s1600/Judi+Pokrol.jpg" onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 0em; margin-left: 1em;"><img alt="" border="0" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5507071447690043266" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjdE9ECtczn18mtLiHpIvKsvJcOgWcw5DVV2Mi8zP-WwZ5h6gCnJV_dpCmtdewITDnMpsYC6J40T2rSG9_xlULagc8NNCUVkdNsnvqL7UpDhnut0izIPIv6JVoIRsegm8Te1VbiD2GrMnTR/s320/Judi+Pokrol.jpg" style="float: right; height: 194px; margin: 0pt 0pt 10px 10px; width: 261px;" /></a><li style="text-align: justify;">Kami pernah punya pengalaman melihat bagaimana pengaruh judi terhadap pelakunya. Dulu ada yang namanya Hwa-hwe -'Nalo' (Nasional Lotere) yang kemudian dirubah namanya menjadi SDSB. </li></ul><ul><li style="text-align: justify;">Tetapi, ternyata para penjudi itu tidak hanya puas dengan SDSB. Banyak cara-cara judi yang tak masuk akal yang mereka lakukan. Contohnya, dua pihak yang berjudi sama-sama makan sepotong kecil tebu, setelah itu mereka lemparkan. Nah, ampas siapa yang lebih dulu dihinggapi oleh lalat, maka dialah yang menang. Ironinya, mereka rata-rata adalah orang-orang kurang mampu. Kebanyakan mereka hanya penjual sayuran atau rempah-rempah di pasar mingguan, petani kecil, tukang becak, dan sejenisnya.Sebenarnya hanya ada satu kata untuk miras dan judi, yaitu "perang".</li></ul><div style="text-align: center;"><span style="color: black; font-size: large;"><b><br /></b></span><br /><div style="text-align: justify;"><span style="color: black; font-size: large;"><b><b>3. RITUAL BERBAU SYIRIK</b></b></span></div></div><div style="text-align: center;"><div style="text-align: justify;"><span style="color: black;">Satu hal lagi yang dilarang Allah adalah melakukan kurban untuk</span><span style="color: black;"> berhala-berhala atau selain Allah. </span>Bentuknya tidak terbatas hanya pada menyembelih binatang, tetapi juga dengan mempersembahkan sesajen ke laut dan sejenisnya. Perbuatan ini jelas-jelas berbau syirik.<br /><br /></div></div>Namun, setan membungkusnya dengan berbagai hal yang berbau Islami, sehingga orang-orang yang tidak mengerti menyangka bahwa apa yang mereka lakukan adalah ajaran Islam, padahal<br />tidak sama sekali.<br /><br /><div style="text-align: justify;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg3nRi6Zi287bf6fKMXTovsxpnb9Gd0BQam7236GkUPFXWDs7k46eh3qT2Ej4LRFHTV9FyUTq15HhPjSsw6PiDbGNAupqVb1UjlkgVLsSaPisQc6qM2aZpIbxP3PY-mQIhJrAexFbeaYAY/s1600/Seren_taun2.jpg" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 0em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="202" data-original-width="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg3nRi6Zi287bf6fKMXTovsxpnb9Gd0BQam7236GkUPFXWDs7k46eh3qT2Ej4LRFHTV9FyUTq15HhPjSsw6PiDbGNAupqVb1UjlkgVLsSaPisQc6qM2aZpIbxP3PY-mQIhJrAexFbeaYAY/s1600/Seren_taun2.jpg" /></a>Setan tidak hanya masuk melalui pintu-pintu kejahatan untuk menyesatkan manusia, tetapi ia juga masuk melalui pintu-pintu ibadah dengan menimbulkan ritual baru yang dibungkus dengan beberapa hal berbau Islam. Tujuannya tak lain adalah menyesatkan kaum muslimin dan manusia pada umumnya. Di negeri ini ritual-ritaul pengorbanan dan persembahan sesajen masih sangat sering dilakukan di berbagai pelosok. Yang menyedihkan adalah mereka yang melakukannya notabene adalah kaum muslimin, bahkan mereka menganggap hal itu ajaran Islam. Na'udzubillah!</div><div style="text-align: center;"><span style="color: black;"></span><br /></div><div style="text-align: center;"><div style="text-align: justify;"><span style="color: #003300;">Juga sama halnya dengan mengundi nasib, meramal, dan sejen</span><span style="color: #003300;">isnya. </span>Ramalan bintang, shio, membaca telapak tangan, kartu tarot, dan sejenisnya merupakan variasi bentuk dari meramal dan mengundi nasib. Bentuk berbeda, tetapi hakikatnya sama.</div></div><div style="text-align: justify;"><br /><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjBo34VmlPccGwwbZNV3vGiI-JmQvxwi58gy4F9LdZXCu7r9a6wG5W2edz7jpp5RZn-T9rT38E4wULH63Hnvcy0le4T02M0FSWMooTPXuZWkIrUEm9kpA48r781hvwtD20MfFjcrRkflKOZ/s1600/zodiac.jpg" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 0em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjBo34VmlPccGwwbZNV3vGiI-JmQvxwi58gy4F9LdZXCu7r9a6wG5W2edz7jpp5RZn-T9rT38E4wULH63Hnvcy0le4T02M0FSWMooTPXuZWkIrUEm9kpA48r781hvwtD20MfFjcrRkflKOZ/s320/zodiac.jpg" /></a>Nasib adalah perkara gaib yang tidak diketahui, kecuali oleh Allah. Para peramal itu hanyamenerka-nerka dan sebagian meneruskan bisikan setan kepadanya. Sesuatu yang bersifat spekulatif kadang-kadang memang mengena, tetapi itu tetap tidak mengubah statusnya dari hal yang spekulatif. <span style="font-weight: bold;">Empat perkara</span> yang disebutkan di atas termasuk perbuatan keji, perbuatan setan. Setan memang ingin menjerumuskan manusia ke jurang kekejian. <span style="color: black;">Dua yang pertama merupakan perbuatan yang merusak zhahir kehidupan manusia, walaupun punya pengaruh pada jiwa manusia. </span>sedangkan yang dua terakhir merupakan perbuatan yang merusak akidah manusia.</div><br />Semoga Allah senantiasa menurunkan rahmat-inayah dan kasihsayang-Nya serta melindungi kita dari hal-hal yang dilarang-Nya. Amiin....<br /><br />

Bahaya Miras, Judi, dan Mengundi Nasib

Segala puji hanya milik Allah Azza wa Jalla, Tuhan seru sekalian alam. Shalawat dan salam semoga dilimpahkan-Nya kepada junjungan kita, ...

Bahaya Miras, Judi, dan Mengundi Nasib

Segala puji hanya milik Allah Azza wa Jalla, Tuhan seru sekalian alam. Shalawat dan salam semoga dilimpahkan-Nya kepada junjungan kita, ...

Read more »

Ini Dia 55 PERINGATAN Dari Allah Tentang Munafik!

<div class="separator" style="clear: both;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhQ0y6PQwItD8Wcpb8Es5hC4HaZTjUB6m7OCBOngiDRHZGzXBU6pa3WB9UjwIzxKwUtPt1YN_RLxP6RzwNA_8hYCP_rBUFW2P2rE1ol8g14Su8j_U7do5zRiMxV_8rTO4BflSugWOHF8PI/s0/topeng.jpg" style="display: block; padding: 0em 0px; text-align: center;"><img alt="" border="0" data-original-height="691" data-original-width="800" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhQ0y6PQwItD8Wcpb8Es5hC4HaZTjUB6m7OCBOngiDRHZGzXBU6pa3WB9UjwIzxKwUtPt1YN_RLxP6RzwNA_8hYCP_rBUFW2P2rE1ol8g14Su8j_U7do5zRiMxV_8rTO4BflSugWOHF8PI/s0/topeng.jpg" /></a></div><br /><div style="text-align: justify;">Dari sedikit artikel yang tersedia di laman ini, kami memperhatikan bahwa <a href="/2009/01/ciri-ciri-orang-munafik.html">CIRI-CIRI ORANG MUNAFIK</a> adalah salahsatu artikel yang paling banyak dibaca pengunjung. Ini menunjukkan, setidaknya menurut hemat kami, bahwa sesungguhnya masih banyak di antara kita yang ingin mengetahui lebih banyak tentang sifat dan perilaku yang sangat tidak disukai Allah ini. Untuk itu, guna melengkapi pengetahuan kita bersama, berikut adalah kumpulan kata "<span style="font-weight: bold;">Munafik</span>" yang disebutkan sebanyak 55 kali di dalam Al Quran:</div><div style="font-weight: bold; text-align: right;"><span style="font-family: "georgia" , "times new roman" , serif; font-size: large;"><br /></span></div><div style="text-align: justify;"><div style="font-weight: bold; text-align: right;"><span style="font-family: "georgia" , "times new roman" , serif; font-size: large;">يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُواْ لاَ تَكُونُواْ كَالَّذِينَ كَفَرُواْ وَقَالُواْ لإِخْوَانِهِمْ إِذَا ضَرَبُواْ فِي الأَرْضِ أَوْ كَانُواْ غُزًّى لَّوْ كَانُواْ عِندَنَا مَا مَاتُواْ وَمَا قُتِلُواْ لِيَجْعَلَ اللّهُ ذَلِكَ حَسْرَةً فِي قُلُوبِهِمْ وَاللّهُ يُحْيِـي وَيُمِيتُ وَاللّهُ بِمَا تَعْمَلُونَ بَصِيرٌ</span></div><br /><span style="font-style: italic;">"Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu seperti orang-orang kafir (orang-orang <span color="rgb(204 , 0 , 0)">munafik</span>) itu, yang mengatakan kepada saudara-saudara mereka apabila mereka mengadakan perjalanan di muka bumi atau mereka berperang: "Kalau mereka tetap bersama-sama kita tentulah mereka tidak mati dan tidak dibunuh." Akibat (dari perkataan dan keyakinan mereka) yang demikian itu, Allah menimbulkan rasa penyesalan yang sangat di dalam hati mereka. Allah menghidupkan dan mematikan. Dan Allah melihat apa yang kamu kerjakan." </span>(QS. Al-Imran[3]:156)<br /><div style="font-weight: bold; text-align: right;"><span style="font-family: "georgia" , "times new roman" , serif; font-size: large;"><br />وَلْيَعْلَمَ الَّذِينَ نَافَقُواْ وَقِيلَ لَهُمْ تَعَالَوْاْ قَاتِلُواْ فِي سَبِيلِ اللّهِ أَوِ ادْفَعُواْ قَالُواْ لَوْ نَعْلَمُ قِتَالاً لاَّتَّبَعْنَاكُمْ هُمْ لِلْكُفْرِ يَوْمَئِذٍ أَقْرَبُ مِنْهُمْ لِلإِيمَانِ يَقُولُونَ بِأَفْوَاهِهِم مَّا لَيْسَ فِي قُلُوبِهِمْ وَاللّهُ أَعْلَمُ بِمَا يَكْتُمُونَ</span></div><br /><span style="font-style: italic;">"Dan supaya Allah mengetahui siapa orang-orang yang <span color="rgb(204 , 0 , 0)">munafik</span>. Kepada mereka dikatakan: "Marilah berperang di jalan Allah atau pertahankanlah (dirimu)". Mereka berkata: "Sekiranya kami mengetahui akan terjadi peperangan, tentulah kami mengikuti kamu". Mereka pada hari itu lebih dekat kepada kekafiran dari pada keimanan. Mereka mengatakan dengan mulutnya apa yang tidak terkandung dalam hatinya. Dan Allah lebih mengetahui dalam hatinya. Dan Allah lebih mengetahui apa yang mereka sembunyikan."</span> (QS. Al-Imran[3]:167)<br /><div style="font-weight: bold; text-align: right;"><span style="font-family: "georgia" , "times new roman" , serif; font-size: large;"><br />مَّا كَانَ اللّهُ لِيَذَرَ الْمُؤْمِنِينَ عَلَى مَا أَنتُمْ عَلَيْهِ حَتَّىَ يَمِيزَ الْخَبِيثَ مِنَ الطَّيِّبِ وَمَا كَانَ اللّهُ لِيُطْلِعَكُمْ عَلَى الْغَيْبِ وَلَكِنَّ اللّهَ يَجْتَبِي مِن رُّسُلِهِ مَن يَشَاءُ فَآمِنُواْ بِاللّهِ وَرُسُلِهِ وَإِن تُؤْمِنُواْ وَتَتَّقُواْ فَلَكُمْ أَجْرٌ عَظِيمٌ</span></div><br /><span style="font-style: italic;">"Allah sekali-kali tidak akan membiarkan orang-orang yang beriman dalam keadaan kamu sekarang ini, sehingga Dia menyisihkan yang buruk (<span color="rgb(204 , 0 , 0)">munafik)</span> dari yang baik (mu'min). Dan Allah sekali-kali tidak akan memperlihatkan kepada kamu hal-hal yang ghaib, akan tetapi Allah memilih siapa yang dikehendaki-Nya di antara rasul-rasul-Nya. Karena itu berimanlah kepada Allah dan rasul-rasulNya; dan jika kamu beriman dan bertakwa, maka bagimu pahala yang besar."</span> (QS. Al-Imran[3]:179)<br /><span style="font-family: "georgia" , "times new roman" , serif; font-size: large;"><br /></span><span style="font-family: "georgia" , "times new roman" , serif; font-size: large;"> </span><br /><div style="text-align: right;"><span style="font-family: "georgia" , "times new roman" , serif; font-size: large;"><span style="font-size: 130%;"><span style="font-weight: bold;">وَإِذَا قِيلَ لَهُمْ تَعَالَوْاْ إِلَى مَا أَنزَلَ اللّهُ وَإِلَى الرَّسُولِ رَأَيْتَ الْمُنَافِقِينَ يَصُدُّونَ عَنكَ صُدُوداً</span></span> </span></div><br /><span style="font-style: italic;">"Apabila dikatakan kepada mereka: "Marilah kamu (tunduk) kepada hukum yang Allah telah turunkan dan kepada hukum Rasul", niscaya kamu lihat orang-orang <span color="rgb(204 , 0 , 0)">munafik</span> menghalangi (manusia) dengan sekuat-kuatnya dari (mendekati) kamu."</span> (QS. An-Nisaa[4]:61)<br /><span style="font-family: "georgia" , "times new roman" , serif; font-size: large;"><br /></span><span style="font-family: "georgia" , "times new roman" , serif; font-size: large;"> </span><br /><div style="text-align: right;"><span style="font-size: 130%;"><span style="font-family: "georgia" , "times new roman" , serif; font-size: large; font-weight: bold;">فَكَيْفَ إِذَا أَصَابَتْهُم مُّصِيبَةٌ بِمَا قَدَّمَتْ أَيْدِيهِمْ ثُمَّ جَآؤُوكَ يَحْلِفُونَ بِاللّهِ إِنْ أَرَدْنَا إِلاَّ إِحْسَاناً وَتَوْفِيقاً</span></span></div><span style="font-style: italic;"><br />"Maka bagaimanakah halnya apabila mereka (orang-orang <span color="rgb(204 , 0 , 0)">munafik</span>) ditimpa sesuatu musibah disebabkan perbuatan tangan mereka sendiri, kemudian mereka datang kepadamu sambil bersumpah: "Demi Allah, kami sekali-kali tidak menghendaki selain penyelesaian yang baik dan perdamaian yang sempurna."</span> (QS. An-Nisaa[4]:62)<br /><span style="font-family: "georgia" , "times new roman" , serif; font-size: large;"><br /></span><span style="font-family: "georgia" , "times new roman" , serif; font-size: large;"> </span><br /><div style="text-align: right;"><span style="font-family: "georgia" , "times new roman" , serif; font-size: large;"><span style="font-size: 130%;"><span style="font-weight: bold;">أَلَمْ تَرَ إِلَى الَّذِينَ قِيلَ لَهُمْ كُفُّواْ أَيْدِيَكُمْ وَأَقِيمُواْ الصَّلاَةَ وَآتُواْ الزَّكَاةَ فَلَمَّا كُتِبَ عَلَيْهِمُ الْقِتَالُ إِذَا فَرِيقٌ مِّنْهُمْ يَخْشَوْنَ النَّاسَ كَخَشْيَةِ اللّهِ أَوْ أَشَدَّ خَشْيَةً وَقَالُواْ رَبَّنَا لِمَ كَتَبْتَ عَلَيْنَا الْقِتَالَ لَوْلا أَخَّرْتَنَا إِلَى أَجَلٍ قَرِيبٍ قُلْ مَتَاعُ الدَّنْيَا قَلِيلٌ وَالآخِرَةُ خَيْرٌ لِّمَنِ اتَّقَى وَلاَ تُظْلَمُونَ فَتِيلاً</span></span> </span></div><span style="font-style: italic;"><br />"Tidakkah kamu perhatikan orang-orang yang dikatakan kepada mereka: "Tahanlah tanganmu (dari berperang), dirikanlah sembahyang dan tunaikanlah zakat!" Setelah diwajibkan kepada mereka berperang, tiba-tiba sebahagian dari mereka (golongan <span color="rgb(204 , 0 , 0)">munafik</span>) takut kepada manusia (musuh), seperti takutnya kepada Allah, bahkan lebih sangat dari itu takutnya. Mereka berkata: "Ya Tuhan kami, mengapa Engkau wajibkan berperang kepada kami ? Mengapa tidak Engkau tangguhkan (kewajiban berperang) kepada kami sampai kepada beberapa waktu lagi ?" Katakanlah: "Kesenangan di dunia ini hanya sebentar dan akhirat itu lebih baik untuk orang-orang yang bertakwa, dan kamu tidak akan dianiaya sedikitpun."</span> (QS.An-Nisaa [4]:77)<br /><div style="font-weight: bold; text-align: right;"><span style="font-family: "georgia" , "times new roman" , serif; font-size: large;"><br />أَيْنَمَا تَكُونُواْ يُدْرِككُّمُ الْمَوْتُ وَلَوْ كُنتُمْ فِي بُرُوجٍ مُّشَيَّدَةٍ وَإِن تُصِبْهُمْ حَسَنَةٌ يَقُولُواْ هَـذِهِ مِنْ عِندِ اللّهِ وَإِن تُصِبْهُمْ سَيِّئَةٌ يَقُولُواْ هَـذِهِ مِنْ عِندِكَ قُلْ كُلًّ مِّنْ عِندِ اللّهِ فَمَا لِهَـؤُلاء الْقَوْمِ لاَ يَكَادُونَ يَفْقَهُونَ حَدِيثاً</span></div><br /><span style="font-style: italic;">"Di mana saja kamu berada, kematian akan mendapatkan kamu, kendatipun kamu di dalam benteng yang tinggi lagi kokoh, dan jika mereka memperoleh kebaikan, mereka mengatakan: "Ini adalah dari sisi Allah", dan kalau mereka ditimpa sesuatu bencana mereka mengatakan: "Ini (datangnya) dari sisi kamu (Muhammad)." Katakanlah: "Semuanya (datang) dari sisi Allah". Maka mengapa orang-orang itu (orang <span color="rgb(204 , 0 , 0)">munafik</span>) hampir-hampir tidak memahami pembicaraan sedikitpun?"</span> (QS. An-Nisaa[4]:78)<br /><span style="font-family: "georgia" , "times new roman" , serif; font-size: large;"><br /></span><br /><div style="text-align: right;"><span style="font-family: "georgia" , "times new roman" , serif; font-size: large;"> <span style="font-weight: bold;">وَيَقُولُونَ طَاعَةٌ فَإِذَا بَرَزُواْ مِنْ عِندِكَ بَيَّتَ طَآئِفَةٌ مِّنْهُمْ غَيْرَ الَّذِي تَقُولُ وَاللّهُ يَكْتُبُ مَا يُبَيِّتُونَ فَأَعْرِضْ عَنْهُمْ وَتَوَكَّلْ عَلَى اللّهِ وَكَفَى بِاللّهِ وَكِيلاً</span></span></div><span style="font-style: italic;"><br />"Dan mereka (orang-orang <span color="rgb(204 , 0 , 0)">munafik</span>) mengatakan: "(Kewajiban kami hanyalah) ta'at." Tetapi apabila mereka telah pergi dari sisimu, sebahagian dari mereka mengatur siasat di malam hari (mengambil keputusan) lain dari yang telah mereka katakan tadi. Allah menulis siasat yang mereka atur di malam hari itu, maka berpalinglah kamu dari mereka dan tawakallah kepada Allah. Cukuplah Allah menjadi Pelindung."</span> (QS. An-Nisaa[4]:81)<br /><span style="font-family: "georgia" , "times new roman" , serif; font-size: large;"><br /></span><span style="font-family: "georgia" , "times new roman" , serif; font-size: large;"> </span><br /><div style="text-align: right;"><span style="font-size: 130%;"><span style="font-family: "georgia" , "times new roman" , serif; font-size: large; font-weight: bold;">فَمَا لَكُمْ فِي الْمُنَافِقِينَ فِئَتَيْنِ وَاللّهُ أَرْكَسَهُم بِمَا كَسَبُواْ أَتُرِيدُونَ أَن تَهْدُواْ مَنْ أَضَلَّ اللّهُ وَمَن يُضْلِلِ اللّهُ فَلَن تَجِدَ لَهُ سَبِيلاً</span></span></div><span style="font-style: italic;"><br />"Maka mengapa kamu (terpecah) menjadi dua golongan dalam (menghadapi) orang-orang <span color="rgb(204 , 0 , 0)">munafik</span>, padahal Allah telah membalikkan mereka kepada kekafiran, disebabkan usaha mereka sendiri? Apakah kamu bermaksud memberi petunjuk kepada orang-orang yang telah disesatkan Allah? Barangsiapa yang disesatkan Allah, sekali-kali kamu tidak mendapatkan jalan (untuk memberi petunjuk) kepadanya."</span> (QS. An-Nisaa[4]:88)<br /><div style="font-weight: bold; text-align: right;"><span style="font-family: "georgia" , "times new roman" , serif; font-size: large;"><br />بَشِّرِ الْمُنَافِقِينَ بِأَنَّ لَهُمْ عَذَاباً أَلِيماً</span></div><br /><span style="font-style: italic;">"Kabarkanlah kepada orang-orang <span color="rgb(204 , 0 , 0)">munafik</span> bahwa mereka akan mendapat siksaan yang pedih,"</span> (QS. An-Nisaa[4]:138)<br /><span style="font-family: "georgia" , "times new roman" , serif; font-size: large;"><br /></span><span style="font-family: "georgia" , "times new roman" , serif; font-size: large;"> </span><br /><div style="text-align: right;"><span style="font-size: 130%;"><span style="font-family: "georgia" , "times new roman" , serif; font-size: large; font-weight: bold;">وَقَدْ نَزَّلَ عَلَيْكُمْ فِي الْكِتَابِ أَنْ إِذَا سَمِعْتُمْ آيَاتِ اللّهِ يُكَفَرُ بِهَا وَيُسْتَهْزَأُ بِهَا فَلاَ تَقْعُدُواْ مَعَهُمْ حَتَّى يَخُوضُواْ فِي حَدِيثٍ غَيْرِهِ إِنَّكُمْ إِذاً مِّثْلُهُمْ إِنَّ اللّهَ جَامِعُ الْمُنَافِقِينَ وَالْكَافِرِينَ فِي جَهَنَّمَ جَمِيعاً</span></span></div><br /><span style="font-style: italic;">"Dan sungguh Allah telah menurunkan kekuatan kepada kamu di dalam Al Qur'an bahwa apabila kamu mendengar ayat-ayat Allah diingkari dan diperolok-olokkan (oleh orang-orang kafir), maka janganlah kamu duduk beserta mereka, sehingga mereka memasuki pembicaraan yang lain. Karena sesungguhnya (kalau kamu berbuat demikian), tentulah kamu serupa dengan mereka. Sesungguhnya Allah akan mengumpulkan semua orang-orang <span color="rgb(204 , 0 , 0)">munafik</span> dan orang-orang kafir di dalam Jahannam, "</span> (QS. An-Nisaa[4]:140)<br /><span style="font-family: "georgia" , "times new roman" , serif; font-size: large;"><br /></span><br /><div style="text-align: right;"><span style="font-family: "georgia" , "times new roman" , serif; font-size: large;"> <span style="font-weight: bold;">إِنَّ الْمُنَافِقِينَ يُخَادِعُونَ اللّهَ وَهُوَ خَادِعُهُمْ وَإِذَا قَامُواْ إِلَى الصَّلاَةِ قَامُواْ كُسَالَى يُرَآؤُونَ النَّاسَ وَلاَ يَذْكُرُونَ اللّهَ إِلاَّ قَلِيلاً</span></span></div><br /><span style="font-style: italic;">"Sesungguhnya orang-orang <span color="rgb(204 , 0 , 0)">munafik</span> itu menipu Allah, dan Allah akan membalas tipuan mereka. Dan apabila mereka berdiri untuk shalat mereka berdiri dengan malas. Mereka bermaksud riya (dengan shalat) di hadapan manusia. Dan tidaklah mereka menyebut Allah kecuali sedikit sekali."</span> (QS. An-Nisaa[4]:142)<br /><span style="font-family: "georgia" , "times new roman" , serif; font-size: large;"><br /></span><span style="font-family: "georgia" , "times new roman" , serif; font-size: large;"> </span><br /><div style="text-align: right;"><span style="font-size: 130%;"><span style="font-family: "georgia" , "times new roman" , serif; font-size: large; font-weight: bold;">إِنَّ الْمُنَافِقِينَ فِي الدَّرْكِ الأَسْفَلِ مِنَ النَّارِ وَلَن تَجِدَ لَهُمْ نَصِيراً</span></span></div><span style="font-style: italic;"><br />"Sesungguhnya orang-orang <span color="rgb(204 , 0 , 0)">munafik</span> itu (ditempatkan) pada tingkatan yang paling bawah dari neraka. Dan kamu sekali-kali tidak akan mendapat seorang penolongpun bagi mereka." </span>(QS. An-Nisaa[4]:145)<br /><span style="font-family: "georgia" , "times new roman" , serif; font-size: large;"><br /></span><span style="font-family: "georgia" , "times new roman" , serif; font-size: large;"> </span><br /><div style="text-align: right;"><span style="font-size: 130%;"><span style="font-family: "georgia" , "times new roman" , serif; font-size: large; font-weight: bold;">فَتَرَى الَّذِينَ فِي قُلُوبِهِم مَّرَضٌ يُسَارِعُونَ فِيهِمْ يَقُولُونَ نَخْشَى أَن تُصِيبَنَا دَآئِرَةٌ فَعَسَى اللّهُ أَن يَأْتِيَ بِالْفَتْحِ أَوْ أَمْرٍ مِّنْ عِندِهِ فَيُصْبِحُواْ عَلَى مَا أَسَرُّواْ فِي أَنْفُسِهِمْ نَادِمِينَ</span></span></div><br /><span style="font-style: italic;">"Maka kamu akan melihat orang-orang yang ada penyakit dalam hatinya (orang-orang <span color="rgb(204 , 0 , 0)">munafik</span>) bersegera mendekati mereka (Yahudi dan Nasrani), seraya berkata: "Kami takut akan mendapat bencana." Mudah-mudahan Allah akan mendatangkan kemenangan (kepada Rasul-Nya), atau sesuatu keputusan dari sisi-Nya. Maka karena itu, mereka menjadi menyesal terhadap apa yang mereka rahasiakan dalam diri mereka."</span> (QS. Al-Maaidah[5]:52)<br /><span style="font-family: "georgia" , "times new roman" , serif; font-size: large;"><br /></span><span style="font-family: "georgia" , "times new roman" , serif; font-size: large;"> </span><br /><div style="text-align: right;"><span style="font-family: "georgia" , "times new roman" , serif; font-size: large;"><span style="font-size: 130%;"><span style="font-weight: bold;">وَإِذَا جَآؤُوكُمْ قَالُوَاْ آمَنَّا وَقَد دَّخَلُواْ بِالْكُفْرِ وَهُمْ قَدْ خَرَجُواْ بِهِ وَاللّهُ أَعْلَمُ بِمَا كَانُواْ يَكْتُمُونَ</span></span> </span></div><br /><span style="font-style: italic;">"Dan apabila orang-orang (Yahudi atau <span color="rgb(204 , 0 , 0)">munafik</span>) datang kepadamu, mereka mengatakan: "Kami telah beriman", padahal mereka datang kepadamu dengan kekafirannya dan mereka pergi (daripada kamu) dengan kekafirannya (pula); dan Allah lebih mengetahui apa yang mereka sembunyikan."</span> (QS. Al-Maaidah[5]:61)<br /><div style="font-weight: bold; text-align: right;"><span style="font-family: "georgia" , "times new roman" , serif; font-size: large;"><br />وَلاَ تَكُونُواْ كَالَّذِينَ قَالُوا سَمِعْنَا وَهُمْ لاَ يَسْمَعُونَ</span></div><br /><span style="font-style: italic;">"Dan janganlah kamu menjadi seperti orang-orang (<span color="rgb(204 , 0 , 0)">munafik</span>) yang berkata 'Kami mendengarkan', padahal mereka tidak mendengarkan."</span> (QS. Al-Anfaal[8]:21)<br /><div style="font-weight: bold; text-align: right;"><span style="font-family: "georgia" , "times new roman" , serif; font-size: large;"><br />إِذْ يَقُولُ الْمُنَافِقُونَ وَالَّذِينَ فِي قُلُوبِهِم مَّرَضٌ غَرَّ هَـؤُلاء دِينُهُمْ وَمَن يَتَوَكَّلْ عَلَى اللّهِ فَإِنَّ اللّهَ عَزِيزٌ حَكِيمٌ</span></div><br /><span style="font-style: italic;">"(Ingatlah), ketika orang-orang <span color="rgb(204 , 0 , 0)">munafik</span> dan orang-orang yang ada penyakit di dalam hatinya berkata: "Mereka itu (orang-orang mu'min) ditipu oleh agamanya". (Allah berfirman): "Barang-siapa yang bertawakkal kepada Allah, maka sesungguhnya Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana." </span>(QS. Al-Anfaal[8]:49)<br /><span style="font-family: "georgia" , "times new roman" , serif; font-size: large;"><br /></span><span style="font-family: "georgia" , "times new roman" , serif; font-size: large;"> </span><br /><div style="text-align: right;"><span style="font-size: 130%;"><span style="font-family: "georgia" , "times new roman" , serif; font-size: large; font-weight: bold;">وَيَحْلِفُونَ بِاللّهِ إِنَّهُمْ لَمِنكُمْ وَمَا هُم مِّنكُمْ وَلَـكِنَّهُمْ قَوْمٌ يَفْرَقُونَ</span></span></div><br /><span style="font-style: italic;">"Dan mereka (orang-orang <span color="rgb(204 , 0 , 0)">munafik</span>) bersumpah dengan (nama) Allah, bahwa sesungguhnya mereka termasuk golonganmu; padahal mereka bukanlah dari golonganmu, akan tetapi mereka adalah orang-orang yang sangat takut (kepadamu)."</span> (QS. At-Taubah[9]:56)<br /><div style="font-weight: bold; text-align: right;"><span style="font-family: "georgia" , "times new roman" , serif; font-size: large;"><br />وَمِنْهُمُ الَّذِينَ يُؤْذُونَ النَّبِيَّ وَيِقُولُونَ هُوَ أُذُنٌ قُلْ أُذُنُ خَيْرٍ لَّكُمْ يُؤْمِنُ بِاللّهِ وَيُؤْمِنُ لِلْمُؤْمِنِينَ وَرَحْمَةٌ لِّلَّذِينَ آمَنُواْ مِنكُمْ وَالَّذِينَ يُؤْذُونَ رَسُولَ اللّهِ لَهُمْ عَذَابٌ أَلِيمٌ</span></div><br /><span style="font-style: italic;">"Di antara mereka (orang-orang <span color="rgb(204 , 0 , 0)">munafik</span>) ada yang menyakiti Nabi dan mengatakan: "Nabi mempercayai semua apa yang didengarnya." Katakanlah: "Ia mempercayai semua yang baik bagi kamu, ia beriman kepada Allah, mempercayai orang-orang mu'min, dan menjadi rahmat bagi orang-orang yang beriman di antara kamu." Dan orang-orang yang menyakiti Rasulullah itu, bagi mereka azab yang pedih."</span> (QS. At-Taubah[9]:61)<br /><span style="font-family: "georgia" , "times new roman" , serif; font-size: large;"><br /></span><span style="font-family: "georgia" , "times new roman" , serif; font-size: large;"> </span><br /><div style="text-align: right;"><span style="font-size: 130%;"><span style="font-family: "georgia" , "times new roman" , serif; font-size: large; font-weight: bold;">أَلَمْ يَعْلَمُواْ أَنَّهُ مَن يُحَادِدِ اللّهَ وَرَسُولَهُ فَأَنَّ لَهُ نَارَ جَهَنَّمَ خَالِداً فِيهَا ذَلِكَ الْخِزْيُ الْعَظِيمُ</span></span></div><span style="font-style: italic;"><span style="font-family: "georgia" , "times new roman" , serif; font-size: large;"><br /></span>"Tidaklah mereka (orang-orang <span color="rgb(204 , 0 , 0)">munafik</span> itu) mengetahui bahwasanya barangsiapa menentang Allah dan Rasul-Nya, maka sesungguhnya nerakan jahannamlah baginya, kekal mereka di dalamnya. Itu adalah kehinaan yang besar."</span> (QS. At-Taubah[9]:63)<br /><span style="font-family: "georgia" , "times new roman" , serif; font-size: large;"><br /></span><span style="font-family: "georgia" , "times new roman" , serif; font-size: large;"> </span><br /><div style="text-align: right;"><span style="font-size: 130%;"><span style="font-family: "georgia" , "times new roman" , serif; font-size: large; font-weight: bold;">يَحْذَرُ الْمُنَافِقُونَ أَن تُنَزَّلَ عَلَيْهِمْ سُورَةٌ تُنَبِّئُهُمْ بِمَا فِي قُلُوبِهِم قُلِ اسْتَهْزِئُواْ إِنَّ اللّهَ مُخْرِجٌ مَّا تَحْذَرُونَ</span></span></div><span style="font-style: italic;"><br />"Orang-orang yang <span color="rgb(204 , 0 , 0)">munafik</span> itu takut akan diturunkan terhadap mereka sesuatu surat yang menerangkan apa yang tersembunyi dalam hati mereka. Katakanlah kepada mereka: "Teruskanlah ejekan-ejekanmu (terhadap Allah dan rasul-Nya)." Sesungguhnya Allah akan menyatakan apa yang kamu takuti itu."</span> (QS. At-Taubah[9]:64)<br /><span style="font-family: "georgia" , "times new roman" , serif; font-size: large;"><br /></span><span style="font-family: "georgia" , "times new roman" , serif; font-size: large;"> </span><br /><div style="text-align: right;"><span style="font-size: 130%;"><span style="font-family: "georgia" , "times new roman" , serif; font-size: large; font-weight: bold;">الْمُنَافِقُونَ وَالْمُنَافِقَاتُ بَعْضُهُم مِّن بَعْضٍ يَأْمُرُونَ بِالْمُنكَرِ وَيَنْهَوْنَ عَنِ الْمَعْرُوفِ وَيَقْبِضُونَ أَيْدِيَهُمْ نَسُواْ اللّهَ فَنَسِيَهُمْ إِنَّ الْمُنَافِقِينَ هُمُ الْفَاسِقُونَ</span></span></div><br /><span style="font-style: italic;">"Orang-orang <span color="rgb(204 , 0 , 0)">munafik</span> laki-laki dan perempuan. sebagian dengan sebagian yang lain adalah sama, mereka menyuruh membuat yang munkar dan melarang berbuat yang ma'ruf dan mereka menggenggamkan tangannya648. Mereka telah lupa kepada Allah, maka Allah melupakan mereka. Sesungguhnya orang-orang <span color="rgb(204 , 0 , 0)">munafik</span> itu adalah orang-orang yang fasik." </span>(QS. At-Taubah[9]:67)<br /><span style="font-family: "georgia" , "times new roman" , serif; font-size: large;"><br /></span><span style="font-family: "georgia" , "times new roman" , serif; font-size: large;"> </span><br /><div style="text-align: right;"><span style="font-family: "georgia" , "times new roman" , serif; font-size: large;"><span style="font-size: 130%;"><span style="font-weight: bold;">وَعَدَ الله الْمُنَافِقِينَ وَالْمُنَافِقَاتِ وَالْكُفَّارَ نَارَ جَهَنَّمَ خَالِدِينَ فِيهَا هِيَ حَسْبُهُمْ وَلَعَنَهُمُ اللّهُ وَلَهُمْ عَذَابٌ مُّقِيمٌ</span></span> </span></div><span style="font-style: italic;"><br />"Allah mengancam orang-orang <span color="rgb(204 , 0 , 0)">munafik</span> laki-laki dan perempuan dan orang-orang kafir dengan neraka Jahannam, mereka kekal di dalamnya. Cukuplah neraka itu bagi mereka, dan Allah mela'nati mereka, dan bagi mereka azab yang kekal."</span> (QS. At-Taubah[9]:68)<br /><span style="font-family: "georgia" , "times new roman" , serif; font-size: large;"><br /></span><span style="font-family: "georgia" , "times new roman" , serif; font-size: large;"> </span><br /><div style="text-align: right;"><span style="font-size: 130%;"><span style="font-family: "georgia" , "times new roman" , serif; font-size: large; font-weight: bold;">كَالَّذِينَ مِن قَبْلِكُمْ كَانُواْ أَشَدَّ مِنكُمْ قُوَّةً وَأَكْثَرَ أَمْوَالاً وَأَوْلاَداً فَاسْتَمْتَعُواْ بِخَلاقِهِمْ فَاسْتَمْتَعْتُم بِخَلاَقِكُمْ كَمَا اسْتَمْتَعَ الَّذِينَ مِن قَبْلِكُمْ بِخَلاَقِهِمْ وَخُضْتُمْ كَالَّذِي خَاضُواْ أُوْلَـئِكَ حَبِطَتْ أَعْمَالُهُمْ فِي الُّدنْيَا وَالآخِرَةِ وَأُوْلَئِكَ هُمُ الْخَاسِرُونَ</span></span></div><br /><span style="font-style: italic;">"(keadaan kamu hai orang-orang <span color="rgb(204 , 0 , 0)">munafik</span> dan musyrikin) adalah seperti keadaan orang-orang sebelum kamu, mereka lebih kuat daripada kamu, dan lebih banyak harta dan anak-anaknya dari kamu. Maka mereka telah menikmati bagian mereka, dan kamu telah meni'mati bagian kamu sebagaimana orang-orang yang sebelummu meni'mati bagiannya, dan kamu mempercakapkan (hal yang batil) sebagaimana mereka mempercakapkannya. Mereka itu amalannya menjadi sia-sia di dunia dan di akhirat; dan mereka itulah orang-orang yang merugi."</span> (QS. At-Taubah[9]:69)<br /><span style="font-family: "georgia" , "times new roman" , serif; font-size: large;"><br /></span><span style="font-family: "georgia" , "times new roman" , serif; font-size: large;"> </span><br /><div style="text-align: right;"><span style="font-size: 130%;"><span style="font-family: "georgia" , "times new roman" , serif; font-size: large; font-weight: bold;">يَا أَيُّهَا النَّبِيُّ جَاهِدِ الْكُفَّارَ وَالْمُنَافِقِينَ وَاغْلُظْ عَلَيْهِمْ وَمَأْوَاهُمْ جَهَنَّمُ وَبِئْسَ الْمَصِيرُ</span></span></div><span style="font-style: italic;"><br />"Hai Nabi, berjihadlah (melawan) orang-orang kafir dan orang-orang <span color="rgb(204 , 0 , 0)">munafik</span> itu, dan bersikap keraslah terhadap mereka. Tempat mereka ialah jahannam. Dan itu adalah tempat kembali yang seburuk-buruknya."</span> (QS. At-Taubah[9]:73)<br /><span style="font-family: "georgia" , "times new roman" , serif; font-size: large;"><br /></span><span style="font-family: "georgia" , "times new roman" , serif; font-size: large;"> </span><br /><div style="text-align: right;"><span style="font-size: 130%;"><span style="font-family: "georgia" , "times new roman" , serif; font-size: large; font-weight: bold;">يَحْلِفُونَ بِاللّهِ مَا قَالُواْ وَلَقَدْ قَالُواْ كَلِمَةَ الْكُفْرِ وَكَفَرُواْ بَعْدَ إِسْلاَمِهِمْ وَهَمُّواْ بِمَا لَمْ يَنَالُواْ وَمَا نَقَمُواْ إِلاَّ أَنْ أَغْنَاهُمُ اللّهُ وَرَسُولُهُ مِن فَضْلِهِ فَإِن يَتُوبُواْ يَكُ خَيْراً لَّهُمْ وَإِن يَتَوَلَّوْا يُعَذِّبْهُمُ اللّهُ عَذَاباً أَلِيماً فِي الدُّنْيَا وَالآخِرَةِ وَمَا لَهُمْ فِي الأَرْضِ مِن وَلِيٍّ وَلاَ نَصِيرٍ</span></span></div><br /><span style="font-style: italic;">"Mereka (orang-orang <span color="rgb(204 , 0 , 0)">munafik</span> itu) bersumpah dengan (nama) Allah, bahwa mereka tidak mengatakan (sesuatu yang menyakitimu). Sesungguhnya mereka telah mengucapkan perkataan kekafiran, dan telah menjadi kafir sesudah Islam dan mengingini apa yang mereka tidak dapat mencapainya650, dan mereka tidak mencela (Allah dan Rasul-Nya), kecuali karena Allah dan Rasul-Nya telah melimpahkan karunia-Nya kepada mereka. Maka jika mereka bertaubat, itu adalah lebih baik bagi mereka, dan jika mereka berpaling, niscaya Allah akan mengazab mereka dengan azab yang pedih di dunia dan akhirat; dan mereka sekali-kali tidaklah mempunyai pelindung dan tidak (pula) penolong di muka bumi."</span> (QS. At-Taubah[9]:74)<br /><span style="font-family: "georgia" , "times new roman" , serif; font-size: large;"><br /></span><span style="font-family: "georgia" , "times new roman" , serif; font-size: large;"> </span><br /><div style="text-align: right;"><span style="font-size: 130%;"><span style="font-family: "georgia" , "times new roman" , serif; font-size: large; font-weight: bold;">فَأَعْقَبَهُمْ نِفَاقاً فِي قُلُوبِهِمْ إِلَى يَوْمِ يَلْقَوْنَهُ بِمَا أَخْلَفُواْ اللّهَ مَا وَعَدُوهُ وَبِمَا كَانُواْ يَكْذِبُونَ</span></span></div><br /><span style="font-style: italic;">"Maka Allah menimbulkan ke<span color="rgb(204 , 0 , 0)">munafik</span>an pada hati mereka sampai kepada waktu mereka menemui Allah, karena mereka telah memungkiri terhadap Allah apa yang telah mereka ikrarkan kepada-Nya dan juga karena mereka selalu berdusta."</span> (QS. At-Taubah[9]:77)<br /><span style="font-family: "georgia" , "times new roman" , serif; font-size: large;"><br /></span><span style="font-family: "georgia" , "times new roman" , serif; font-size: large;"> </span><br /><div style="text-align: right;"><span style="font-size: 130%;"><span style="font-family: "georgia" , "times new roman" , serif; font-size: large; font-weight: bold;">الَّذِينَ يَلْمِزُونَ الْمُطَّوِّعِينَ مِنَ الْمُؤْمِنِينَ فِي الصَّدَقَاتِ وَالَّذِينَ لاَ يَجِدُونَ إِلاَّ جُهْدَهُمْ فَيَسْخَرُونَ مِنْهُمْ سَخِرَ اللّهُ مِنْهُمْ وَلَهُمْ عَذَابٌ أَلِيمٌ</span></span></div><span style="font-style: italic;">"(Orang-orang <span color="rgb(204 , 0 , 0)">munafik</span> itu) yaitu orang-orang yang mencela orang-orang mukmin yang memberi sedekah dengan sukarela dan (mencela) orang-orang yang tidak memperoleh (untuk disedekahkan) selain sekedar kesanggupannya, maka orang-orang <span color="rgb(204 , 0 , 0)">munafik</span> itu menghina mereka. Allah akan membalas penghinaan mereka itu, dan untuk mereka azab yang pedih."</span> (QS. At-Taubah[9]:79)<br /><span style="font-family: "georgia" , "times new roman" , serif; font-size: large;"><br /></span><span style="font-family: "georgia" , "times new roman" , serif; font-size: large;"> </span><br /><div style="text-align: right;"><span style="font-size: 130%;"><span style="font-family: "georgia" , "times new roman" , serif; font-size: large; font-weight: bold;">وَإِذَا أُنزِلَتْ سُورَةٌ أَنْ آمِنُواْ بِاللّهِ وَجَاهِدُواْ مَعَ رَسُولِهِ اسْتَأْذَنَكَ أُوْلُواْ الطَّوْلِ مِنْهُمْ وَقَالُواْ ذَرْنَا نَكُن مَّعَ الْقَاعِدِينَ</span></span></div><br /><span style="font-style: italic;">"Dan apabila diturunkan suatu surat (yang memerintahkan kepada orang <span color="rgb(204 , 0 , 0)">munafik</span> itu): "Berimanlah kamu kepada Allah dan berjihadlah beserta Rasul-Nya", niscaya orang-orang yang sanggup di antara mereka meminta izin kepadamu (untuk tidak berjihad) dan mereka berkata: "Biarkanlah kami berada bersama orang-orang yang duduk."</span> (QS.At-Taubah[9]:86)<br /><div style="font-weight: bold; text-align: right;"><span style="font-family: "georgia" , "times new roman" , serif; font-size: large;"><br />يَعْتَذِرُونَ إِلَيْكُمْ إِذَا رَجَعْتُمْ إِلَيْهِمْ قُل لاَّ تَعْتَذِرُواْ لَن نُّؤْمِنَ لَكُمْ قَدْ نَبَّأَنَا اللّهُ مِنْ أَخْبَارِكُمْ وَسَيَرَى اللّهُ عَمَلَكُمْ وَرَسُولُهُ ثُمَّ تُرَدُّونَ إِلَى عَالِمِ الْغَيْبِ وَالشَّهَادَةِ فَيُنَبِّئُكُم بِمَا كُنتُمْ تَعْمَلُونَ</span></div><br /><span style="font-style: italic;">"Mereka (orang-orang <span color="rgb(204 , 0 , 0)">munafik</span>) mengemukakan 'uzurnya kepadamu, apabila kamu telah kembali kepada mereka (dari medan perang). Katakanlah: "Janganlah kamu mengemukakan 'uzur; kami tidak percaya lagi kepadamu, (karena) sesungguhnya Allah telah memberitahukan kepada kami beritamu yang sebenarnya. Dan Allah serta Rasul-Nya akan melihat pekerjaanmu, kemudian kamu dikembalikan kepada Yang mengetahui yang ghaib dan yang nyata, lalu Dia memberitahukan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan."</span> (QS. At-Taubah[9]:94)<br /><span style="font-family: "georgia" , "times new roman" , serif; font-size: large;"><br /></span><span style="font-family: "georgia" , "times new roman" , serif; font-size: large;"> </span><br /><div style="text-align: right;"><span style="font-family: "georgia" , "times new roman" , serif; font-size: large;"><span style="font-size: 130%;"><span style="font-weight: bold;">الأَعْرَابُ أَشَدُّ كُفْراً وَنِفَاقاً وَأَجْدَرُ أَلاَّ يَعْلَمُواْ حُدُودَ مَا أَنزَلَ اللّهُ عَلَى رَسُولِهِ وَاللّهُ عَلِيمٌ حَكِيمٌ</span></span> </span></div><span style="font-style: italic;"><br />"Orang-orang Arab Badwi itu, lebih sangat kekafiran dan ke<span color="rgb(204 , 0 , 0)">munafik</span>annya, dan lebih wajar tidak mengetahui hukum-hukum yang diturunkan Allah kepada Rasul-Nya. Dan Allah Maha mengetahui lagi Maha Bijaksana."</span> (QS. At-Taubah[9]:97)<br /><span style="font-family: "georgia" , "times new roman" , serif; font-size: large;"><br /></span><span style="font-family: "georgia" , "times new roman" , serif; font-size: large;"> </span><br /><div style="text-align: right;"><span style="font-size: 130%;"><span style="font-family: "georgia" , "times new roman" , serif; font-size: large; font-weight: bold;">وَمِمَّنْ حَوْلَكُم مِّنَ الأَعْرَابِ مُنَافِقُونَ وَمِنْ أَهْلِ الْمَدِينَةِ مَرَدُواْ عَلَى النِّفَاقِ لاَ تَعْلَمُهُمْ نَحْنُ نَعْلَمُهُمْ سَنُعَذِّبُهُم مَّرَّتَيْنِ ثُمَّ يُرَدُّونَ إِلَى عَذَابٍ عَظِيمٍ</span></span></div><br /><span style="font-style: italic;">"Di antara orang-orang Arab Badwi yang di sekelilingmu itu, ada orang-orang <span color="rgb(204 , 0 , 0)">munafik</span>; dan (juga) di antara penduduk Madinah. Mereka keterlaluan dalam ke<span color="rgb(204 , 0 , 0)">munafik</span>annya. Kamu (Muhammad) tidak mengetahui mereka, (tetapi) Kamilah yang mengetahui mereka. Nanti mereka akan Kami siksa dua kali kemudian mereka akan dikembalikan kepada azab yang besar."</span> (QS. At-Taubah[9]:101)<br /><span style="font-family: "georgia" , "times new roman" , serif; font-size: large;"><br /></span><span style="font-family: "georgia" , "times new roman" , serif; font-size: large;"> </span><br /><div style="text-align: right;"><span style="font-size: 130%;"><span style="font-family: "georgia" , "times new roman" , serif; font-size: large; font-weight: bold;">وَالَّذِينَ اتَّخَذُواْ مَسْجِداً ضِرَاراً وَكُفْراً وَتَفْرِيقاً بَيْنَ الْمُؤْمِنِينَ وَإِرْصَاداً لِّمَنْ حَارَبَ اللّهَ وَرَسُولَهُ مِن قَبْلُ وَلَيَحْلِفَنَّ إِنْ أَرَدْنَا إِلاَّ الْحُسْنَى وَاللّهُ يَشْهَدُ إِنَّهُمْ لَكَاذِبُونَ</span></span></div><br /><span style="font-style: italic;">"Dan (di antara orang-orang <span color="rgb(204 , 0 , 0)">munafik</span> itu) ada orang-orang yang mendirikan masjid untuk menimbulkan kemudharatan (pada orang-orang mu'min), untuk kekafiran dan untuk memecah belah antara orang-orang mu'min serta menunggu kedatangan orang-orang yang telah memerangi Allah dan Rasul-Nya sejak dahulu660. Mereka Sesungguhnya bersumpah: "Kami tidak menghendaki selain kebaikan." Dan Allah menjadi saksi bahwa sesungguhnya mereka itu adalah pendusta (dalam sumpahnya)."</span> (QS. At-Taubah[9]:107)<br /><div style="font-weight: bold; text-align: right;"><span style="font-family: "georgia" , "times new roman" , serif; font-size: large;"><br />وَإِذَا مَا أُنزِلَتْ سُورَةٌ فَمِنْهُم مَّن يَقُولُ أَيُّكُمْ زَادَتْهُ هَـذِهِ إِيمَاناً فَأَمَّا الَّذِينَ آمَنُواْ فَزَادَتْهُمْ إِيمَاناً وَهُمْ يَسْتَبْشِرُونَ</span></div><br /><span style="font-style: italic;">"Dan apabila diturunkan suatu surat, maka di antara mereka (orang-orang <span color="rgb(204 , 0 , 0)">munafik</span>) ada yang berkata: "Siapakah di antara kamu yang bertambah imannya dengan (turannya) surat ini?" Adapun orang-orang yang beriman, maka surat ini menambah imannya, dan mereka merasa gembira."</span> (QS. At-Taubah[9]:124)<br /><span style="font-family: "georgia" , "times new roman" , serif; font-size: large;"><br /></span><span style="font-family: "georgia" , "times new roman" , serif; font-size: large;"> </span><br /><div style="text-align: right;"><span style="font-size: 130%;"><span style="font-family: "georgia" , "times new roman" , serif; font-size: large; font-weight: bold;">أَوَلاَ يَرَوْنَ أَنَّهُمْ يُفْتَنُونَ فِي كُلِّ عَامٍ مَّرَّةً أَوْ مَرَّتَيْنِ ثُمَّ لاَ يَتُوبُونَ وَلاَ هُمْ يَذَّكَّرُونَ</span></span></div><br /><span style="font-style: italic;">"Dan tidaklah mereka (orang-orang <span color="rgb(204 , 0 , 0)">munafik</span>) memperhatikan bahwa mereka diuji sekali atau dua kali setiap tahun, dan mereka tidak (juga) bertaubat dan tidak (pula) mengambil pelajaran?"</span> (QS. At-Taubah[9]:126)<br /><span style="font-family: "georgia" , "times new roman" , serif; font-size: large;"><br /></span><span style="font-family: "georgia" , "times new roman" , serif; font-size: large;"> </span><br /><div style="text-align: right;"><span style="font-size: 130%;"><span style="font-family: "georgia" , "times new roman" , serif; font-size: large; font-weight: bold;">أَلا إِنَّهُمْ يَثْنُونَ صُدُورَهُمْ لِيَسْتَخْفُواْ مِنْهُ أَلا حِينَ يَسْتَغْشُونَ ثِيَابَهُمْ يَعْلَمُ مَا يُسِرُّونَ وَمَا يُعْلِنُونَ إِنَّهُ عَلِيمٌ بِذَاتِ الصُّدُورِ</span></span></div><br /><span style="font-style: italic;">"Ingatlah, sesungguhnya (orang <span color="rgb(204 , 0 , 0)">munafik</span> itu) memalingkan dada mereka untuk menyembunyikan diri daripadanya (Muhammad). Ingatlah, di waktu mereka menyelimuti dirinya dengan kain, Allah mengetahui apa yang mereka sembunyikan dan apa yang mereka lahirkan, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui segala isi hati."</span> (QS. Hud[11]:5)<br /><div style="font-weight: bold; text-align: right;"><span style="font-family: "georgia" , "times new roman" , serif; font-size: large;"><br />وَلَيَعْلَمَنَّ اللَّهُ الَّذِينَ آمَنُوا وَلَيَعْلَمَنَّ الْمُنَافِقِينَ</span></div><br /><span style="font-style: italic;">"Dan sesungguhnya Allah benar-benar mengetahui orang-orang yang beriman: dan sesungguhnya Dia mengetahui orang-orang yang <span color="rgb(204 , 0 , 0)">munafik</span>."</span> (QS. Al-Ankabut[29]:11)<br /><div style="font-weight: bold; text-align: right;"><span style="font-family: "georgia" , "times new roman" , serif; font-size: large;"><br />يَا أَيُّهَا النَّبِيُّ اتَّقِ اللَّهَ وَلَا تُطِعِ الْكَافِرِينَ وَالْمُنَافِقِينَ إِنَّ اللَّهَ كَانَ عَلِيماً حَكِيماً</span></div><span style="font-style: italic;"><br />"Hai Nabi, bertakwalah kepada Allah dan janganlah kamu menuruti (keinginan) orang-orang kafir dan orang-orang <span color="rgb(204 , 0 , 0)">munafik</span>. Sesungguhnya Allah adalah Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana,"</span> (QS. Al-Ahzab[33]:1)<br /><span style="font-family: "georgia" , "times new roman" , serif; font-size: large;"><br /></span><span style="font-family: "georgia" , "times new roman" , serif; font-size: large;"> </span><br /><div style="text-align: right;"><span style="font-size: 130%;"><span style="font-family: "georgia" , "times new roman" , serif; font-size: large; font-weight: bold;">وَإِذْ يَقُولُ الْمُنَافِقُونَ وَالَّذِينَ فِي قُلُوبِهِم مَّرَضٌ مَّا وَعَدَنَا اللَّهُ وَرَسُولُهُ إِلَّا غُرُوراً</span></span></div><span style="font-style: italic;"><br />"Dan (ingatlah) ketika orang-orang <span color="rgb(204 , 0 , 0)">munafik</span> dan orang-orang yang berpenyakit dalam hatinya berkata: "Allah dan Rasul-Nya tidak menjanjikan kepada kami melainkan tipu daya."</span> (QS. Al-Ahzab[33]:12)<br /><div style="font-weight: bold; text-align: right;"><span style="font-family: "georgia" , "times new roman" , serif; font-size: large;"><br />قُلْ مَن ذَا الَّذِي يَعْصِمُكُم مِّنَ اللَّهِ إِنْ أَرَادَ بِكُمْ سُوءاً أَوْ أَرَادَ بِكُمْ رَحْمَةً وَلَا يَجِدُونَ لَهُم مِّن دُونِ اللَّهِ وَلِيّاً وَلَا نَصِيراً</span></div><span style="font-style: italic;"><br />"Katakanlah: "Siapakah yang dapat melindungi kamu dari (takdir) Allah jika Dia menghendaki bencana atasmu atau menghendaki rahmat untuk dirimu?" Dan orang-orang <span color="rgb(204 , 0 , 0)">munafik</span> itu tidak memperoleh bagi mereka pelindung dan penolong selain Allah."</span> (QS. Al-Ahzab[33]:17)<br /><div style="font-weight: bold; text-align: right;"><span style="font-family: "georgia" , "times new roman" , serif; font-size: large;"><br />لِيَجْزِيَ اللَّهُ الصَّادِقِينَ بِصِدْقِهِمْ وَيُعَذِّبَ الْمُنَافِقِينَ إِن شَاء أَوْ يَتُوبَ عَلَيْهِمْ إِنَّ اللَّهَ كَانَ غَفُوراً رَّحِيماً</span></div><span style="font-style: italic;"><br />"Supaya Allah memberikan balasan kepada orang-orang yang benar itu karena kebenarannya, dan menyiksa orang <span color="rgb(204 , 0 , 0)">munafik</span> jika dikehendaki-Nya, atau menerima taubat mereka. Sesungguhnya Allah adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang."</span> (QS. Al-Ahzab[33]:24)<br /><div style="font-weight: bold; text-align: right;"><span style="font-family: "georgia" , "times new roman" , serif; font-size: large;"><br />وَلَا تُطِعِ الْكَافِرِينَ وَالْمُنَافِقِينَ وَدَعْ أَذَاهُمْ وَتَوَكَّلْ عَلَى اللَّهِ وَكَفَى بِاللَّهِ وَكِيلاً</span></div><br /><span style="font-style: italic;">"Dan janganlah kamu menuruti orang-orang yang kafir dan orang-orang <span color="rgb(204 , 0 , 0)">munafik</span> itu, janganlah kamu hiraukan gangguan mereka dan bertawakkallah kepada Allah. Dan cukuplah Allah sebagai Pelindung."</span> (QS. Al-Ahzab[33]:48)<br /><span style="font-family: "georgia" , "times new roman" , serif; font-size: large;"><br /></span><span style="font-family: "georgia" , "times new roman" , serif; font-size: large;"> </span><br /><div style="text-align: right;"><span style="font-size: 130%;"><span style="font-family: "georgia" , "times new roman" , serif; font-size: large; font-weight: bold;">لَئِن لَّمْ يَنتَهِ الْمُنَافِقُونَ وَالَّذِينَ فِي قُلُوبِهِم مَّرَضٌ وَالْمُرْجِفُونَ فِي الْمَدِينَةِ لَنُغْرِيَنَّكَ بِهِمْ ثُمَّ لَا يُجَاوِرُونَكَ فِيهَا إِلَّا قَلِيلاً</span></span></div><br /><span style="font-style: italic;">"Sesungguhnya jika tidak berhenti orang-orang <span color="rgb(204 , 0 , 0)">munafik</span>, orang-orang yang berpenyakit dalam hatinya dan orang-orang yang menyebarkan kabar bohong di Madinah (dari menyakitimu), niscaya Kami perintahkan kamu (untuk memerangi) mereka, kemudian mereka tidak menjadi tetanggamu (di Madinah) melainkan dalam waktu yang sebentar,"</span> (QS. Al-Ahzab[33]:60)<br /><span style="font-family: "georgia" , "times new roman" , serif; font-size: large;"><br /></span><span style="font-family: "georgia" , "times new roman" , serif; font-size: large;"> </span><br /><div style="text-align: right;"><span style="font-family: "georgia" , "times new roman" , serif; font-size: large;"><span style="font-size: 130%;"><span style="font-weight: bold;">لِيُعَذِّبَ اللَّهُ الْمُنَافِقِينَ وَالْمُنَافِقَاتِ وَالْمُشْرِكِينَ وَالْمُشْرِكَاتِ وَيَتُوبَ اللَّهُ عَلَى الْمُؤْمِنِينَ وَالْمُؤْمِنَاتِ وَكَانَ اللَّهُ غَفُوراً رَّحِيماً</span></span> </span></div><span style="font-style: italic;"><br />"Sehingga Allah mengazab orang-orang <span color="rgb(204 , 0 , 0)">munafik</span> laki-laki dan perempuan dan orang-orang musyrikin laki-laki dan perempuan; dan sehingga Allah menerima taubat orang-orang mu'min laki-laki dan perempuan. Dan adalah Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang." </span>(QS. Al-Ahzab[33]:73)<br /><span style="font-family: "georgia" , "times new roman" , serif; font-size: large;"><br /></span><span style="font-family: "georgia" , "times new roman" , serif; font-size: large;"> </span><br /><div style="text-align: right;"><span style="font-size: 130%;"><span style="font-family: "georgia" , "times new roman" , serif; font-size: large; font-weight: bold;">ذَلِكَ بِأَنَّهُمْ قَالُوا لِلَّذِينَ كَرِهُوا مَا نَزَّلَ اللَّهُ سَنُطِيعُكُمْ فِي بَعْضِ الْأَمْرِ وَاللَّهُ يَعْلَمُ إِسْرَارَهُمْ</span></span></div><br /><span style="font-style: italic;">"Yang demikian itu karena sesungguhnya mereka (orang-orang <span color="rgb(204 , 0 , 0)">munafik</span>) itu berkata kepada orang-orang yang benci kepada apa yang diturunkan Allah (orang-orang Yahudi): "Kami akan mematuhi kamu dalam beberapa urusan", sedang Allah mengetahui rahasia mereka." </span>(QS. Muhammad[47]:26)<br /><span style="font-family: "georgia" , "times new roman" , serif; font-size: large;"><br /></span><span style="font-family: "georgia" , "times new roman" , serif; font-size: large;"> </span><br /><div style="text-align: right;"><span style="font-family: "georgia" , "times new roman" , serif; font-size: large;"><span style="font-size: 130%;"><span style="font-weight: bold;">وَيُعَذِّبَ الْمُنَافِقِينَ وَالْمُنَافِقَاتِ وَالْمُشْرِكِينَ وَالْمُشْرِكَاتِ الظَّانِّينَ بِاللَّهِ ظَنَّ السَّوْءِ عَلَيْهِمْ دَائِرَةُ السَّوْءِ وَغَضِبَ اللَّهُ عَلَيْهِمْ وَلَعَنَهُمْ وَأَعَدَّ لَهُمْ جَهَنَّمَ وَسَاءتْ مَصِيراً</span></span> </span></div><br /><span style="font-style: italic;">"Dan supaya Dia mengazab orang-orang <span color="rgb(204 , 0 , 0)">munafik</span> laki-laki dan perempuan dan orang-orang musyrik laki-laki dan perempuan yang mereka itu berprasangka buruk terhadap Allah. Mereka akan mendapat giliran (kebinasaan) yang amat buruk dan Allah memurkai dan mengutuk mereka serta menyediakan bagi mereka neraka Jahannam. Dan (neraka Jahannam) itulah sejahat-jahat tempat kembali."</span> (QS. Al-Fath[48]:6)<br /><span style="font-family: "georgia" , "times new roman" , serif; font-size: large;"><br /></span><span style="font-family: "georgia" , "times new roman" , serif; font-size: large;"> </span><br /><div style="text-align: right;"><span style="font-size: 130%;"><span style="font-family: "georgia" , "times new roman" , serif; font-size: large; font-weight: bold;">يَوْمَ يَقُولُ الْمُنَافِقُونَ وَالْمُنَافِقَاتُ لِلَّذِينَ آمَنُوا انظُرُونَا نَقْتَبِسْ مِن نُّورِكُمْ قِيلَ ارْجِعُوا وَرَاءكُمْ فَالْتَمِسُوا نُوراً فَضُرِبَ بَيْنَهُم بِسُورٍ لَّهُ بَابٌ بَاطِنُهُ فِيهِ الرَّحْمَةُ وَظَاهِرُهُ مِن قِبَلِهِ الْعَذَابُ</span></span></div><span style="font-family: "georgia" , "times new roman" , serif; font-size: large;"><br /></span><span style="font-style: italic;"><span style="font-family: "georgia" , "times new roman" , serif; font-size: large;">"</span>Pada hari ketika orang-orang <span color="rgb(204 , 0 , 0)">munafik</span> laki-laki dan perempuan berkata kepada orang-orang yang beriman: "Tunggulah kami supaya kami dapat mengambil sebahagian dari cahayamu." Dikatakan (kepada mereka): "Kembalilah kamu ke belakang dan carilah sendiri cahaya (untukmu)". Lalu diadakan di antara mereka dinding yang mempunyai pintu. Di sebelah dalamnya ada rahmat dan di sebelah luarnya dari situ ada siksa."</span> (QS. Al-Hadid[57]:13)<br /><span style="font-family: "georgia" , "times new roman" , serif; font-size: large;"><br /></span><span style="font-family: "georgia" , "times new roman" , serif; font-size: large;"> </span><br /><div style="text-align: right;"><span style="font-size: 130%;"><span style="font-family: "georgia" , "times new roman" , serif; font-size: large; font-weight: bold;">يُنَادُونَهُمْ أَلَمْ نَكُن مَّعَكُمْ قَالُوا بَلَى وَلَكِنَّكُمْ فَتَنتُمْ أَنفُسَكُمْ وَتَرَبَّصْتُمْ وَارْتَبْتُمْ وَغَرَّتْكُمُ الْأَمَانِيُّ حَتَّى جَاء أَمْرُ اللَّهِ وَغَرَّكُم بِاللَّهِ الْغَرُورُ</span></span></div><br /><span style="font-style: italic;">"Orang-orang <span color="rgb(204 , 0 , 0)">munafik</span> itu memanggil mereka (orang-orang mu'min) seraya berkata: "Bukankah kami dahulu bersama-sama dengan kamu?" Mereka menjawab: "Benar, tetapi kamu mencelakakan dirimu sendiri dan menunggu (kehancuran kami) dan kamu ragu-ragu serta ditipu oleh angan-angan kosong sehingga datanglah ketetapan Allah;dan kamu telah ditipu terhadap Allah oleh (syaitan) yang amat penipu."</span> (QS. Al-Hadid[57]:14)<br /><span style="font-family: "georgia" , "times new roman" , serif; font-size: large;"><br /></span><span style="font-family: "georgia" , "times new roman" , serif; font-size: large;"> </span><br /><div style="text-align: right;"><span style="font-size: 130%;"><span style="font-family: "georgia" , "times new roman" , serif; font-size: large; font-weight: bold;">أَلَمْ تَر إِلَى الَّذِينَ نَافَقُوا يَقُولُونَ لِإِخْوَانِهِمُ الَّذِينَ كَفَرُوا مِنْ أَهْلِ الْكِتَابِ لَئِنْ أُخْرِجْتُمْ لَنَخْرُجَنَّ مَعَكُمْ وَلَا نُطِيعُ فِيكُمْ أَحَداً أَبَداً وَإِن قُوتِلْتُمْ لَنَنصُرَنَّكُمْ وَاللَّهُ يَشْهَدُ إِنَّهُمْ لَكَاذِبُونَ</span></span></div><br /><span style="font-style: italic;">"Apakah kamu tidak memperhatikan orang-orang <span color="rgb(204 , 0 , 0)">munafik</span> yang berkata kepada saudara-saudara mereka yang kafir di antara ahli kitab: "Sesungguhnya jika kamu diusir niscaya kamipun akan keluar bersamamu; dan kami selama-lamanya tidak akan patuh kepada siapapun untuk (menyusahkan) kamu, dan jika kamu diperangi pasti kami akan membantu kamu." Dan Allah menyaksikan bahwa Sesungguhnya mereka benar-benar pendusta."</span> (QS. Al-Hasyr[59]:11)<br /><span style="font-family: "georgia" , "times new roman" , serif; font-size: large;"><br /></span><span style="font-family: "georgia" , "times new roman" , serif; font-size: large;"> </span><br /><div style="text-align: right;"><span style="font-size: 130%;"><span style="font-family: "georgia" , "times new roman" , serif; font-size: large; font-weight: bold;">لَئِنْ أُخْرِجُوا لَا يَخْرُجُونَ مَعَهُمْ وَلَئِن قُوتِلُوا لَا يَنصُرُونَهُمْ وَلَئِن نَّصَرُوهُمْ لَيُوَلُّنَّ الْأَدْبَارَ ثُمَّ لَا يُنصَرُونَ</span></span></div><br /><span style="font-style: italic;">"Sesungguhnya jika mereka diusir, orang-orang <span color="rgb(204 , 0 , 0)">munafik</span> itu tidak akan keluar bersama mereka, dan sesungguhnya jika mereka diperangi, niscaya mereka tidak akan menolongnya; sesungguhnya jika mereka menolongnya, niscaya mereka akan berpaling lari ke belakang; kemudian mereka tidak akan mendapat pertolongan."</span> (QS. Al-Hasyr[59]:12)<br /><span style="font-family: "georgia" , "times new roman" , serif; font-size: large;"><br /></span><br /><div style="font-weight: bold; text-align: right;"><span style="font-family: "georgia" , "times new roman" , serif; font-size: large;">كَمَثَلِ الشَّيْطَانِ إِذْ قَالَ لِلْإِنسَانِ اكْفُرْ فَلَمَّا كَفَرَ قَالَ إِنِّي بَرِيءٌ مِّنكَ إِنِّي أَخَافُ اللَّهَ رَبَّ الْعَالَمِينَ</span></div><br /><span style="font-style: italic;">"(Bujukan orang-orang <span color="rgb(204 , 0 , 0)">munafik</span> itu adalah) seperti (bujukan) shaitan ketika dia berkata kepada manusia: "Kafirlah kamu", maka tatkala manusia itu telah kafir, maka ia berkata: "Sesungguhnya aku berlepas diri dari kamu, karena sesungguhnya aku takut kepada Allah, Rabb semesta Alam."</span> (QS. Al-Hasyr[59]:16)<br /><span style="font-family: "georgia" , "times new roman" , serif; font-size: large;"><br /></span><span style="font-family: "georgia" , "times new roman" , serif; font-size: large;"> </span><br /><div style="text-align: right;"><span style="font-size: 130%;"><span style="font-family: "georgia" , "times new roman" , serif; font-size: large; font-weight: bold;">إِذَا جَاءكَ الْمُنَافِقُونَ قَالُوا نَشْهَدُ إِنَّكَ لَرَسُولُ اللَّهِ وَاللَّهُ يَعْلَمُ إِنَّكَ لَرَسُولُهُ وَاللَّهُ يَشْهَدُ إِنَّ الْمُنَافِقِينَ لَكَاذِبُونَ</span></span></div><br /><span style="font-style: italic;">"Apabila orang-orang <span color="rgb(204 , 0 , 0)">munafik</span> datang kepadamu, mereka berkata: "Kami mengakui, bahwa sesungguhnya kamu benar-benar Rasul Allah". Dan Allah mengetahui bahwa sesungguhnya kamu benar-benar Rasul-Nya; dan Allah mengetahui bahwa sesungguhnya orang-orang <span color="rgb(204 , 0 , 0)">munafik</span> itu benar-benar orang pendusta."</span> (QS. Al-Munafiqun[63]:1)<br /><div style="font-weight: bold; text-align: right;"><span style="font-family: "georgia" , "times new roman" , serif; font-size: large;"><br />هُمُ الَّذِينَ يَقُولُونَ لَا تُنفِقُوا عَلَى مَنْ عِندَ رَسُولِ اللَّهِ حَتَّى يَنفَضُّوا وَلِلَّهِ خَزَائِنُ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ وَلَكِنَّ الْمُنَافِقِينَ لَا يَفْقَهُونَ</span></div><br /><span style="font-style: italic;">"Mereka orang-orang yang mengatakan (kepada orang-orang Anshar): "Janganlah kamu memberikan perbelanjaan kepada orang-orang (Muhajirin) yang ada disisi Rasulullah supaya mereka bubar (meninggalkan Rasulullah)." Padahal kepunyaan Allah-lah perbendaharaan langit dan bumi, tetapi orang-orang <span color="rgb(204 , 0 , 0)">munafik</span> itu tidak memahami." </span>(QS. Al-Munafiqun[63]:7)<br /><span style="font-family: "georgia" , "times new roman" , serif; font-size: large;"><br /></span><span style="font-family: "georgia" , "times new roman" , serif; font-size: large;"> </span><br /><div style="text-align: right;"><span style="font-size: 130%;"><span style="font-family: "georgia" , "times new roman" , serif; font-size: large; font-weight: bold;">يَقُولُونَ لَئِن رَّجَعْنَا إِلَى الْمَدِينَةِ لَيُخْرِجَنَّ الْأَعَزُّ مِنْهَا الْأَذَلَّ وَلِلَّهِ الْعِزَّةُ وَلِرَسُولِهِ وَلِلْمُؤْمِنِينَ وَلَكِنَّ الْمُنَافِقِينَ لَا يَعْلَمُونَ</span></span></div><br /><span style="font-style: italic;">"Mereka berkata: "Sesungguhnya jika kita telah kembali ke Madinah, benar-benar orang yang kuat akan mengusir orang-orang yang lemah dari padanya." Padahal kekuatan itu hanyalah bagi Allah, bagi Rasul-Nya dan bagi orang-orang mu'min, tetapi orang-orang <span color="rgb(204 , 0 , 0)">munafik</span> itu tiada mengetahui."</span> (QS. Al-Munafiqun[63]:8)<br /><span style="font-family: "georgia" , "times new roman" , serif; font-size: large;"><br /></span><span style="font-family: "georgia" , "times new roman" , serif; font-size: large;"> </span><br /><div style="text-align: right;"><span style="font-size: 130%;"><span style="font-family: "georgia" , "times new roman" , serif; font-size: large; font-weight: bold;">يَا أَيُّهَا النَّبِيُّ جَاهِدِ الْكُفَّارَ وَالْمُنَافِقِينَ وَاغْلُظْ عَلَيْهِمْ وَمَأْوَاهُمْ جَهَنَّمُ وَبِئْسَ الْمَصِيرُ</span></span></div><br /><span style="font-style: italic;">"Hai Nabi, perangilah orang-orang kafir dan orang-orang <span color="rgb(204 , 0 , 0)">munafik</span> dan bersikap keraslah terhadap mereka. Tempat mereka adalah jahannam dan itu adalah seburuk-buruknya tempat kembali."</span> (QS. At-Tahrim[66]:9)<br /><br /></div>

Ini Dia 55 PERINGATAN Dari Allah Tentang Munafik!

Dari sedikit artikel yang tersedia di laman ini, kami memperhatikan bahwa CIRI-CIRI ORANG MUNAFIK adalah salahsatu artikel yang paling bany...

Ini Dia 55 PERINGATAN Dari Allah Tentang Munafik!

Dari sedikit artikel yang tersedia di laman ini, kami memperhatikan bahwa CIRI-CIRI ORANG MUNAFIK adalah salahsatu artikel yang paling bany...

Read more »