KETIKA KITA BICARA TENTANG KITAB SUCI DARI TUHAN
Ya, ketika kita bicara tentang kitab wahyu dari Tuhan, maka siapa pun pasti akan sepakat bahwa kita sedang membicarakan KITAB SUCI yang berisi firman Tuhan.
Selanjutnya, tanpa perlu ditanya lagi, pasti kita juga sama-sama sepakat bahwa TIDAK MUNGKIN Tuhan melakukan kesalahan sekecil apa pun dalam menyampaikan segala firman-Nya kepada setiap makhluk ciptaan-Nya sendiri, termasuk tentu saja kepada kita, makhluk bernama manusia ini.
Ini menjadi menarik karena belajar dari pengalaman, akhirnya kita menemukan dan menjadi yakin bahwa ternyata ada kitab yang, konon katanya suci karena berisi wahyu dari Tuhan, tapi isinya penuh dengan cacat logika!
Hal ini sudah sama-sama kita buktikan melalui sejarah panjang dan pengalaman empiris masing-masing dalam menyaksikan -- atau mendengar dari para pendahulu -- bagaimana kemudian dalam upaya membenarkan keyakinannya berdasarkan pada kitab suci yang tidak benar, maka dari generasi ke generasi umat Kristen tidak berhenti berusaha hingga jungkir balik, mati-matian coba mencari kesalahan ayat-ayat dalam kitab suci umat Islam!
Namun tragisnya, selalu saja terbukti, lagi, lagi, dan lagi, bahwa di ujung usaha keras itu, hampir dapat dipastikan justru merekalah yang terjungkal, NYUNGSEP di kubangan usahanya sendiri!
Namun tragisnya, selalu saja terbukti, lagi, lagi, dan lagi, bahwa di ujung usaha keras itu, hampir dapat dipastikan justru merekalah yang terjungkal, NYUNGSEP di kubangan usahanya sendiri!
Lantas, bagaimana dengan kitab mereka yang konon pula katanya "sudah disucikan" (baca: dikanonisasi) dan yang di Indonesia diberi nama ALKITAB?
Menurut saya, baru dari namanya saja sudah langsung ketahuan TIDAK SUCI!
Kenapa? Karena nyata betul namanya tidak orisinil, alias hasil nyolong dari perbendaharaan kata dalam bahasa asli yang digunakan oleh AL-QUR'AN!
Siapa yang tidak tau bahwa nama kitab itu sebenarnya adalah BIBEL?
Bagaimana ceritanya bisa menjadi ALKITAB, coba?
Jadi, jika namanya saja sudah jelas tidak asli, lantas bagaimana pula dengan isinya? Bukan begitu?
Jika itu anda tanyakan ke saya, WAH!
Kalau soal isinya sih, jangan tanya deh! Sekitar 6-7 tahun dulu saya sendiri sempat ikut mendokumentasikan INDEKS DAFTAR KESALAHAN AYAT-AYAT DALAM ALKITAB seperti yang masih bisa diteliti satu demi satu di sini.
Kalau soal isinya sih, jangan tanya deh! Sekitar 6-7 tahun dulu saya sendiri sempat ikut mendokumentasikan INDEKS DAFTAR KESALAHAN AYAT-AYAT DALAM ALKITAB seperti yang masih bisa diteliti satu demi satu di sini.
Nah, kalau sebuah kitab suci dari Tuhan sampai bisa dibuatkan indeks kesalahannya oleh manusia, maka apakah anda masih percaya bahwa kitab model begini betul-betul 100% berisi wahyu dari Tuhan?
Menurut hemat saya sih, orang yang sehat lahir dan bathinnya pasti akan menolak tegas-tegas bila dipaksa untuk percaya dengan begitu saja bahwa kitab "yang disucikan" ini berisi wahyu dari Tuhan dan 100% bebas dari intervensi tangan-tangan jahil manusia kardus yang seenaknya saja menulis ayat-ayat ambigu, mustahil, kontradiktif, dusta dll serupa itu, lalu memaksa pembacanya supaya percaya bahwa semua itu adalah firman Tuhan!
INGAT! Tadi kita semua sudah sepakat bahwa TIDAK MUNGKIN Tuhan melakukan kesalahan sekecil apapun, dalam hal apapun, apalagi jika itu sudah menyangkut hukum-hukum dan segala ketetapan-Nya!
Sampai di sini, balik ke cerita INDEKS DAFTAR KESALAHAN AYAT-AYAT DALAM ALKITAB tadi, sekalipun anda sudah lihat sendiri betapa massif koleksi kesalahan ayat-ayat alkitab di sana, tapi jangan heran bila di mana pun itu, tidak sedikit dari sekian banyak pengikut Paulus yang nekad, yang dengan busung dada akan klaim bahwa seluruh kesalahan itu SUDAH DIJAWAB semua!
YA, dijawab! Namun apapun jawabannya, tetap tidak merobah sedikitpun fakta bahwa kitab suci mereka penuh bertabur error!
Saya sendiri juga sudah pernah ikut baca apa yang mereka klaim sebagai jawaban itu. Dan tahukah anda bagaimana kesimpulan dari jawaban mereka?
Kira-kira begini:
"Tidakkah anda tahu bahwa alkitab ditulis oleh beberapa kelompok orang secara bertahap, atau bergantian dari generasi yang satu ke generasi lainnya, sehingga adalah SANGAT WAJAR bila dalam prakteknya terjadi salah kutip atau salah tulis di sana-sini!"
Membaca "excuse" seringan itu, apalagi jika anda pernah belajar "Theotolologi", saya yakin pikiran anda pasti langsung melayang ke arah Roh Kudus, bukan?
Ya, kita semua sudah BOSEN mendengar bagaimana umat seberang ini berkaok-kaok memastikan bahwa para penulis alkitab (baca: pengarang kitab Perjanjian Lama yang berisi Mazmur & Taurat, berikut kitab Perjanjian Baru yang berisi Injil-injil kanonik serta surat-surat mesra Paulus cs kepada jemaat non-indonesia) menulis KARANGAN mereka di bawah bimbingan langsung dari Roh Kudus yang mereka yakini adalah Tuhan itu sendiri!
Nah, coba pikir sekali lagi, bagaimana mungkin Tuhan bisa sedemikian teledor sehingga Mahakarya-Nya melalui tangan manusia-manusia yang tak jelas identitasnya itu akhirnya cuma menghasilkan setumpuk kesalahan dari mulai yang minor, mayor, sampai fatal, dalam kitab wahyu-Nya sendiri?
Terlepas bagaimana hebatpun umat seberang coba membuat alasan untuk "membenarkan" KESALAHAN ini, saya yakin siapa saja yang dengan kesadaran penuh dapat menggunakan akalnya secara paripurna pasti tidak akan dapat menerima semua alasan mereka!
Bagaimana mungkin Tuhan bisa lebih bodoh, atau lebih pikun, dari manusia ciptaan-Nya sendiri? Jawabnya tentu saja SANGAT MUSTAHIL!
Dan berangkat dari kemustrahilan inilah kita pun akhirnya sampai pada kesimpulan sebagaimana diinformasikan oleh Tuhan sendiri di dalam Al-Qur'an, maka BENAR adanya; bahwa sejatinya kandungan kitab suci umat kristen memang sudah carut-marut akibat diobok-obok oleh para editornya!
Saya yakin sebenarnya tidak sedikit umat kristen yang menyadari, dan diam-diam mengakui hal ini. Tapi apa daya, janji kosong bahwa barangsiapa percaya Yesus adalah Tuhan dijamin akan masuk sorga, nampaknya masih demikian kuat memikat hati untuk terus diimani?
Akibatnya, merekapun nekad berupaya sekuat tenaga mencari kesalahan dalam Al-Qur'an yang terbukti tidak pernah salah, semata-mata cuma untuk menenangkan diri bahwa jika memang ada, maka apa yang selama ini mereka imani tidak salah-salah banget!
Karena itu sungguh aneh dan lucu rasanya jika kita menemukan masih ada saja tukang ngeyel dari umat ini yang tiap kali bicara tentang topik apa pun itu, selama sama-sama tertulis dalam Alkitab dan Al-Qur'an dan informasi yang disampaikan berbeda, maka yang HARUS DISALAHKAN adalah Al-Qur'an!
Dengan bukti segerobak pasir seperti di atas tadi, kenapa mereka tidak pernah mau bersikap jujur mengakui bahwa YANG SALAH ADALAH ALKITAB?
Jika ada yang masih pura-pura blo'on tapi sebenarnya coba mengakali pembaca dengan bertanya, "Parameternya apa sehingga anda menuduh alkitab yang salah?", maka jawabnya sederhana saja.
"Bukankah sejak awal tadi sudah saya tunjukkan bukti bahwa Alkitab penuh dengan error, sedangkan anda sama sekali tidak pernah mampu membuktikan hal yang sama terdapat dalam Al-Qur'an?"
Jadi, jika sudah sedemikian banyak ditemukan bukti error dalam penulisan alkitab sedangkan dalam Al-Qur'an sama sekali tidak ada, apakah lantas informasi dari alkitab yang bertentangan dengan informasi dari Al-Qur'an masih pantas disebut lebih benar?
Come on, man! Mbok realistis saja kenapa sih?
Come on, man! Mbok realistis saja kenapa sih?
Lha wong kitab suci sampeyan itu penuh perkeliruan begitu kok ya, masih ngeyel juga?
Makanya, MIKIR YANG BETUL!
Gitu aja kok repot?
Makanya, MIKIR YANG BETUL!
Gitu aja kok repot?
Post a Comment